I

801 131 11
                                    

Seorang gadis terlihat tengah sibuk memasukan buku-buku pelajaran kedalam tas hitam nya.

"Dek"

Gadis itu masih fokus pada kegiatannya.

"Sarapan dulu. Kaka tunggu dibawah"

Suara pintu ditutup, barulah si gadis menoleh ke arah pintu lalu menghembuskan nafas panjang.

Ia turun sambil menyampirkan tas nya dibahu kanan saja.

Di meja makan sudah ramai oleh ketiga oknum yang tengah bercakap-cakap. Ia menarik salah satu kursi lalu duduk dan mengambil satu sandwich yang sudah tersedia di depannya.

"Kamu hari ini ada olimpiade fisika kan. Semangat ya!" gadis itu hanya memutar bola matanya malas mendengar kalimat ibunya.

"Iya. Semoga aja soal nya ga terlalu susah"

"Tapi papa yakin kamu pasti bisa juara 1 lagi"

Gadis itu jengah dengan obrolan ini. Ia meneguk air putih lalu pergi keluar rumah tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Baru saja 3 langkah meninggalkan rumah, sudah ada tangan yang menahan dirinya. Ia merotasikan matanya lalu membalikkan badannya.

"Kamu mau kemana?"

"Sekolah lah, biar pinter kaya kaka"

"Tunggu bentar, kaka mau ngambil mobil dulu"

"Ga perlu. Gue lebih pantes naik bis"

Gadis itu menarik tangannya kasar lalu pergi.

"Kim Sena!"

Orang yang memiliki nama itu berhenti dari jalannya.

"Tunggu bentar" terdengar suara langkah kaki menjauh.

Gadis bernama Kim Sena itu hanya diam ditempat sambil mengumpat kecil.




Sialan! Gue benci nama itu–




Beberapa saat kemudian, mobil berwarna putih berhenti disamping Sena lalu mengklakson.

"Masuk" kaca mobil turun menampakan sosok seorang lelaki dengan senyum manisnya.

Sena mendengus lalu masuk ke dalam mobil.

Mobil dijalankan menuju ke sekolah, menembus keramaian pagi di kota Seoul ini.

"Lo bisa ga gausah peduli in gue?"

"Ga. Karena aku adalah kaka kamu"

"Napa lo masih nganggep gue adik, sementara papa sama mama aja ga pernah nganggep gue anak?"

"Mereka nganggep kamu anak kok. Jangan ngomong sembarangan"

"Kalo mereka nganggep gue anak, ga mungkin mereka bersikap seakan-akan gue ga ada"

"Hei ayolah, kita sering bahas ini Sena. Ga ada obrolan lain?"

"Gimana olimpiade yang lo ikutin itu? Lo harus dapet juara 1 loh, biar papa dan mama ngebanggain lo lagi"

"Kaka yakin kamu pasti bisa seperti kaka"

"Gue bisa jadi kaya lo. Tapi sayangnya gue ga mau"

"Napa?"

Sena tak menjawab. Dia malah menyumbat telinganya dengan earphone lalu mem- play musik kencang-kencang. Hingga suara musik itu mampu terdengar sampe luar.

"Kecilkan volumenya Sena. Gendang telingamu bisa pecah"

Namun, Sena memejamkan matanya tak peduli.

Sang kaka hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Perjalanan dihabiskan dengan kesunyian dari keduanya. Hingga akhirnya nyampe juga di sekolah.

"Mereka cuma punya satu anak bernama Kim Seungmin" setelah mengatakan itu, Sena keluar lalu berjalan memasuki gedung sekokah yang sudah ramai.

Sang kaka hanya tersenyum simpul.








"Kamu adikku, Kim Sena"

Tbc

Ini ceritanya ga ada romance nya. Ini lebih fokus ke masalah yang Sena hadapi.

Vomment nya!

Hate | ft. Kim Seungmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang