Hari ini Jaemin berada di kedai untuk bekerja, dia dianggap ramah oleh banyak orang karena selalu menampilkan senyumannya ketika ia bekerja. Para pekerja lainnya pun menganggap Jaemin pria yang baik, Jaemin sudah bekerja disini sejak ia berumur 9 tahun. Dulu tuan Johnny pemilik kedai ini menolak Jaemin untuk bekerja disini karena usianya yang terbilang masih sangat muda, namun ketika ia baru saja menutup kedainya dan berjalan menuju jalan pulang, ia melihat Jaemin yang bekerja di sebuah kedai minuman keras, kedai yang tidak cocok untuk anak seusia Jaemin waktu itu, sehingga Johnny mengajaknya untuk bekerja di kedainya.
"Selamat siang tuan. " Sapa Jaemin ketika baru saja memasuki kedai Johnny.
"Ayolah Jaemin, berhenti memanggilku tuan. Sudah berapa taun kamu mengenalku Jaem? "
"Sembilan tahun tuan. "
"Berhenti memanggilku tuan, Na Jaemin. Aku terlihat tua jika kamu memanggilku tuan, panggil saja kakak. "
"Hei ayo lah, bukankah panggilan kakak terlalu muda untukmu? Emm apa aku harus memanggilmu om atau paman? "
"Yak.. Yak! Terlalu tua Jaemin, harus memanggilku kakak! Kalau tidak memanggilku kakak, gajimu aku potong ya. "
Jaemin terkekeh karena bosnya itu. "Iya iya kak, jangan potong gajiku ya. "
"Selagi kamu panggil aku dengan sebutan kakak, gajimu aman Jaem."
"Panggil aku Nana saja kak. "
"Ah iya oke, pergi ganti bajumu Na. "
"Baiklah, aku bekerja dulu ya kak. "
"Iya, engga usah terlalu maksain diri kamu ya, kalau kamu lelah istirahat saja. Aku engga mau sampe ditangkap polisi karena dikira menyiksa anak dibawa umur oke? "
"Hei kak, aku sudah delapan belas tahun asal kamu ingat, aku sudah legal kak. "
"Kamu tetap dibawah umur bagiku Na, karena kamu pekerja paling muda dikedaiku ini. "
"Yasudah kak, aku bekerja dulu ya. " Ucap Jaemin kemudian berjalan masuk menuju toilet untuk mengganti pakaiannya.
Jaemin telah selesai mengganti pakaiannya dengan pakaian kerjanya, kemudian ia berjalan menuju dapur untuk mencuci piring.
"Jaemin, bisakah kau antar makanan ini ke meja tujuh? " Ucap salah satu pekerja lainnya.
"Sebentar ya kak, aku mencuci tanganku dulu. " Jawab Jaemin.
Jaemin telah selesai mencuci tangannya, saat ini ia sedang mengantarkan makanan untuk pelanggannya. "Silahkan tuan, nyonya. " Ucap Jaemin dengan ramah dan tak lupa untuk tersenyum.
Dua orang itu tersenyum ketika Jaemin tersenyum padanya. "Wah nak, kau sangat muda sekali. " Ucap wanita yang didepannya.
"Iya nyonya, aku masih kelas dua SMA. "
"Wah, kau seumuran dengan anakku, nak. Kau baik sekali dengan usiamu yang masih muda seperti ini kau sudah mau bekerja. "
Jaemin terkekeh malu. "Anda berlebihan nyonya. "
"Kau baik dan rendah hati nak, belajarlah dengan baik ya. Jangan sampai kelelahan. "
"Terimakasih nyonya, saya permisi dulu ya. "
"Ah iya silahkan. "
Jaemin tersenyum dan membungkukkan tubuhnya kemudian beranjak dari tempatnya.
Dua orang itu masih memandang Jaemin dengan senyuman yang masih terukir diwajahnya.
"Bukankah dia sangat baik sayang? " Ucap pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
hate•na jaemin
Fanfictionapa salahnya menjadi saudara tiri? ⚠ Brothership ⚠ Friendship