Jaemin memasuki kelas setelah beberapa waktu lalu Mark terlebih dahulu masuk ke kelasnya. Guru dan juga teman sekelasnya memandang Jaemin aneh, begitupun dengan Renjun. Jaemin memalingkan wajahnya ketika merasa ditatap oleh teman sekelasnya,kemudian menghadap guru pengajarnya, namun seketika Jaemin berhenti ketika melihat guru yang mengajarnya memandangnya dengan tatapan tajam. Dengan kepala yang menunduk, Jaemin mendekat kearah guru tersebut.
"Dari mana saja kamu? " Ucap guru tersebut dengan tangan yang dilipat didepan dadanya.
"Ah itu pak saya ta-"
"TIDAK LIHAT SEKARANG JAM BERAPA! "
Jaemin semakin menundukkan kepalanya saat guru dihadapannya membentaknya. "Ma-af pak. "
"Tidak ada kata maaf! Sekarang kamu keluar kelas dan hormat pada tiang bendera! "
Brak...
Jaemin, guru dan teman sekelasnya mengalihkan fokusnya kepada salah satu murid yang tiba-tiba berdiri dengan menggebrak mejanya.
"Apa-apaan kamu? " Tanya guru tersebut.
"Maaf pak, tapi bapak tidak bisa menghakimi Jaemin seperti itu, dengarkan penjelasan Jaemin dulu pak. " Ucap Renjun. Iya, anak itu adalah Renjun, ia dengan tekadnya yang berani, melawan guru di depan demi membela sahabatnya, Jaemin.
"Saya disini sebagai guru, kamu jangan macam-macam sama saya atau saya juga akan hukum kamu dengan anak ini! "
Jaemin memandang kearah Renjun sembari menggelengkan kepalanya agar Renjun tidak berbuat macam-macam.
"Silahkan."
"Sekarang keluar kamu! "
Renjun segera beranjak dari tempatnya menuju tempat Jaemin berdiri, tteman sekelasnya memandang Jaemin dan Renjun dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.
"Sudahkan pak? Kalau sudah saya sama Jaemin akan keluar sekarang. " Ucap Renjun remeh.
"Kalian ini sama saja, jadi murid tidak ada sopan-soapannya, mau jadi apa nanti? "
"Kalau saya yang pasti tidak akan jadi seperti bapak. " Ucap Renjun kemudian menarik Jaemin keluar.
***
Jaemin dan Renjun berada di depan tiang bendera saat ini, mereka sedang hormat pada tiang bendera.
"Injunah kamu kenapa sih? Ga boleh ih kaya tadi, ngapain sih kaya gitu? " Tanya Jaemin.
Renjun terkekeh dengan kalimat Jaemin. "Udah lah Na, aku ga mau ya kamu dihukum sendirian. "
"Lagian aku juga gapapa Injunah. "
"Aku yang ga mau Nana! "
"Iya deh iya. "
"Lagian kamu darimana sih? Bentar, itu wajah kamu kenapa lagi? "
"Gapapa."
"OH AKU TAU KAMU TELAT MASUK KELAS PASTI GARA GARA JENO KAN? "
"Injun jangan teriak teriak! "
"Jawab dulu! "
"Iya gara-gara Jeno. "
"Bakal aku kasih pelajaran nanti, liat aja. "
"Ga usah Injun! "
"Bodo amat ya. "
"Na." Panggil Renjun.
"Apa? "
"Kamu gapapa kan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
hate•na jaemin
Fanfictionapa salahnya menjadi saudara tiri? ⚠ Brothership ⚠ Friendship