03

1.5K 77 10
                                        

Don't forget to VOTE amd COMMENT.

Ignore the typos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ignore the typos.

Your playlist

°°°°°°°°°

"What!!!? Is he really here??!" Pekik Sherlly keras. Untung saja mereka hanya berdua sekarang di lift. Elena menepuk pelan lengan wanita itu. "Shut up!"

"Jawab Elena! Jadi dia di sini?!!" Tanya Sherlly lagi mengulang. Elena menjawabnya dengan anggukan.

Jadi setelah bertemu Sherlly tadi, Elena sudah mulai menceritakan semuanya. Dimana saat ia baru menaiki lift. Ternyata seorang pria yang bersamanya di dalam adalah Jonathan, si Bastard itu! Dan setelah mendengar ceritanya itu lah reaksi Sherlly.

"Damn! Bagaimana bisa dia ada di sini??" Elena menggeleng. "I don't even know, Sherlly! Kau saja kebingungan, bagaimana aku??!" Pusing Elena.

Sherlly mengerutkan keningnya. "Your dad's invited him??" Sherlly bertanya tiba tiba. Elena lagi lagi menggeleng. "Entahlah. Aku tidak memikirkan sampai situ. Aku sungguh berharap ayahku tidak mengenalnya. Jika iya, dia sama sekali tidak boleh mengetahui apapun yang terjadi antara aku dan Jo!"

Sherlly mengangguk setuju. "Itu sama sekali tidak boleh! I'm sure this meeting was just a coincidence. Hotel ini besar, dan semua yang ada di sini bukan berati menghadiri pesta ulang tahun ayahmu, kan??" Elena mengangguk membenarkan.

Iya! Ia tidak perlu khawatir tentang itu, ini pasti hanya pertemuan kebetulan!

Pintu lift sudah terbuka. Kini mereka melangkah keluar untuk kembali memasuki Ballroom. Ternyata sudah bertambah ramai, orang orang saling berbincang satu sama lain. Dengan tangan mereka yang memegang segelas Champagne yang di bagikan oleh para pelayan keliling.

"Apa acaranya belum mulai??" Tanya Sherlly.

"Aku rasa belum. Ayahku bilang ia ingin membuka acaranya saat makan malam nanti, ketika kita semua sudah duduk." Jawab Elena. Sherlly mengangguk paham.

Kemudian pelayan menghampiri mereka, menawarkan Champagne pada mereka. Elena dan Sherlly mengambilnya dari Baki sembari tersenyum dan berucap terimakasih dengan ramah.

PLAN to be DISASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang