"Kira"
"Iy kil, ada apa?"
"Kamu kenal antariksa?" tanya kila mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kenal, diakan ketos kil, masak aku gak kenal dia"
"Oh" kila membeo
"Kenapa tanya dia?"
"Em itu kir, aku ada perlu sama dia bentar kamu tahu kelasnya?"
"Kebetulan dia satu kelas sama reyhan, jadi aku tahu kelasnya" kila mendegus kesal mendengar nama rayhan.
"Kelas berapa?
Xl ips 1"
"Makasih kira, gue pergi dulu ya"
Kila meninggalkan kelas, menuju koridol kelas, tampak papan nama kelas yang tertera di atas pintu.
"Xl IPS 1" baca kila.
Kila memberhentikan langkahnya memberanikan diri memasuki kelas yang masih sangat asing baginya. Kila mengendarkan pandangannya melihat keseisi penjuru kelas, pandangan kila terpaku pada pria tampan yang sedang fokus membaca buku ditambah kacamata yang bertenger dihidung macungnya.
Kila terperangah cukup lama matanya tak teralihkan dari pria tersebut, hingga pria tersebut melihat balik kearahnya."Sial, itu si cowok mulut pedas" lirih kila dalam hati. Kila masih mematung didepan pintu kelas menjadi sorotan para penghuni kelas. Rambutnya yang pirang, kulit putih bersih, mata besar, bulu mata yang letik, hidung mancung, alis mata yang tebal serta bibir pink dengan tubuh tinggi, sehingga membuat kila menjadi pusat perhatian kelas.
Kila merasa resah, semua pria dalam kelas memperhatikannya tanpa berkedib, kila ingin berbalik namun sudah dicekat oleh seseorang kila menoleh kebelakang dan ternyata itu Antariksa.
Kila tersenyum senang, antariksa membalas senyuman kila dengan hangat, semua pria yang berada dikelas mendegus kesal.
"Loe nyari siapa? "
"ngapain diri dipintu kelas?"antaraiksa menyanayai kila dengan pertanyaan yang beruntun, Kila menyembuyikan kotak bekalnya kebelakang tubuhnya, kila tak ingin Antariksa tahu bahwa dia membawa bekal untuk pria tampan itu."Nyari lo lah, emang gue kenal orang lain selain lo disini?" Kila membalas ucapan Antariksa dengan pertanyaan.
" Ya kali aja cari reyhan"
" Ya gak mungkin lah cari cowok yang mulutnya pedes kayak sambal cabe"Antariksa mendengar ucapan kila tertawa- terbahak, sedangkan reyhan yang tidak tahu dirinya menjadi bahan tawaan Antariksa, hanya diam dan melanjutkan bacaannya dengan khitmad.
"Btw, loe nyari gue untuk apa?"
"Ada apa yang mau gue kasih tapi gak disini""Pacaran sih pacaran An, tapi gak di pintu juga kali!" Canda seorang cowok jakun yang yang bername tag ragana wijaya.
"Apaansih lo" balas Antariksa
"Lah dibilangin juga" balas raga tak mau kalah.
"Bacot lu" kila yang tak mengerti perkataan antariksa hanya bisa menatap Antariksa heran.
"Yaudah kalau bukan pacar loe kasih ke gue aja" raga ingin mengengam tangan kila, namun tanpa disangka reyhan menepis tangan raga dengan kasar.
Antariksa terkejut melihat kedatangan reyhan yang sebelumnya berada dikursinya.Raga bukan merasa tersingung malah tersenyum senang, lalu beralih merebut buku yang ada ditangan kiri reyhan.
Antariksa hanya meperhatikan tingkah kedua sahabatnya itu.
Kila semakin melogo melihat raga yang terseyum senang dan mengambil buku reyhan sedangkan reyhan tak berbicara pedas seperti saat berbicara dengannya.Antarikasa mengajak kila keluar dari kelas, berjalan menuju ketaman belakang sekolah.
Loe mau gasih apa tanya antariksa, kila duduk dibawah pohon rindah dikursi putih yang ditepatkan disana.
"Ini" kila menyodorkan kotak bekalnya kepada Antariksa.
Antariksa menyergit heran dengan kota bekal yang disodorkan kila kepadanya, namun detik berikutnya Antariksa mengambil kota bekal biru milik kila dengan senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah karna Nya( Allah) bukan karna Dia
Novela JuvenilSyakilla Al malik gadis basteran jerman yang memiliki sifat yang terkesan manja, tidak peduli lingkungan, dan telalu arogan. Hingga kedatangan seorang pria basteran turki yang menjabat sebagai ketua rohis tersebut menarik perhatian syakila, hingga i...