Kita saling jatuh cinta, saling punya rasa, dan tentu saling mencintai.
Aku rasa itu cukup baik.
Namun, Cinta yang mengubah segalanya menjadi rumit.
Love Scenario...
Kita yang menulis cerita dan mewarnai nya dengan warn...
Mengungkap kan perasaan itu gak selalu harus merangkai kata yg indah akan percuma jika berujung dengan kata kecewa. -Xiyeonata arsyifa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angin yg menghembus perlahan menambah suasana dua insan yg sedang bisa dibilang mesra secara sepihak. Xiyeon yg mengaggap acuh dengan tatapan tajam dari semua orang yg mereka lalui sepanjang jalan. Mungkin ini seperti film Dilan dan Milea.
Dengan tangan yg melingkar di perut, dan kepala yg disandarkan kepada punggung Jeno sedaritadi fokus untuk mengendarain sepeda motornya yg bisa dibilang mesra. Ada rasa nyaman dalam diri Xiyeon namun dia tidak boleh larut dalam semua ini. 'Pasti dia cuma modus aja.' gumamnya dalam hati.
Pelukan melonggar ketika kecepatan motor Jeno semakin lama semakin lambat. Dan benar terhadap dugaan nya, Jeno memakirkan motor nya di depan super market. Mungkin dia akan membeli beberapa barang yg di butuhkan. Tanpa di suruh pun Xiyeon berinisiatif untuk turun di motor Jeno. Sedangkan Jeno, dia memilih untuk membuka helm nya terlebih dahulu dan menyisir rambutnya yg agak berantakan menggunakan jari jari nya. Tanpa babibu Jeno segera turun dan menarik perlahan tangan Xiyeon kedalam supermarket.
Mereka di sambut dengan wangi harum pewangi ruangan stella rasa jeruk, emang ini wangi kesukaan Xiyeon yg selalu ia pasang di kamar mandinya. Jeno meninggalkan Xiyeon untuk mengambil sebuah keranjang kecil yg emang disediakan buat menampung beberapa benda yg di beli pelanggan.
"Gua minta tolong sama lu." Ucap nya dengan menyodorkan keranjang tersebut kepada Xiyeon. Dan Xiyeon menerimanya.
"Apaan?" alis nya terangkat satu dan kening yg sedikit mengkerut.
"Itu loh, kalo perempuan lagi datang bintang."
"Meteor aja sekalian."
"Iya iya. Gua minta tolong sama lu buat beliin 'itu'." Jeno yg menyiratkan makna dalam kata tersebut.
"Itu' apaan?"
"Alah pura pura bego lu."
Tanpa banyak omong untuk memulai perdebatan, Xiyeon malah meninggalkan Jeno dan pergi menuju lorong yg di hususkan buat prodak wanita semua kayak Sabun cuci muka, masker, lipstik, pembalut ah pokok nga banyak deh. Jeno pun mengikuti Xiyeon dari belakang dan melihat Xiyeon yg lagi milih milih pembalut wanita.
"Eh, lu mau ngapain?" Jeno yg mencegah Xiyeon untuk mengambil barang tersebut dan menaruhnya kembali ke tempat.
"Mau ngambil pembalut, kan katanya buat perempuan datang bintang."
"Tapi kata Kakak gua bukan itu. Tapiii roti jepang"
"Ya ini namanya roti Jepang Bambang. Ah gimana si." Xiyeon kembali mengambil kembali barang yg tadi Jeno ambil.