Tuhan itu baik
Menyusun cara yang menarik
Tuk menyatukan dua insan
Yg terpisah. -Xiyeonata ArsyifaAuthor p.o.v
Matahari terbangun lebih awal seperti biasanya. Sang cahaya masuk menembus jendela rumah tanpa seperizin nya. Membuat sang gadis cantik yg tertidur pulas pun terbangun.
Dia terduduk di kasur untuk memulihkan ingatan nya sesudah bermimpi. Menggisik gisikan matanya dan mengedarkan pandangan nya untuk mencari keberadaan sang penentu waktu. Jam dinding. Yang menunjukan jarumnya tepat pada angka tujuh.
"ASTAGFIRULLAH" Teriakannya yg menggema di seluruh ruangan kamarnya.
Dengan segera Xiyeon yg kesiangan bangun pagi gegara menonton Drama korea 'encounter' sampai jam dua belas malam dan beginilah dampaknya. Dia langsung saja menuju kamar mandi tempat kesukaan nya untuk bermain air dan mengadakan konser personalnya itu.
Tapi tak ada lagi waktu untuk itu. Dengan kekuatan ultramen dan power rangers yg bisa berubah menjadi lima, secepat mungkin dia menata perlengkapan untuk sekolah.
Yg ada di pikirannya hanyalah muka galak sang guru kiler yg baru menjadi wali kelas nya itu. Xiyeon tidak mau berhadapan dengan nya. Apalagi dengan buku jurnal coklat nya yg terkenal mengerikan dan memakan banyak korban yg menyimpan banyak nama siswa yg tidak di siplin.
Rasanya Xiyeon ingin lenyap saja dari muka bumi ini.
Secepat mungkin Xiyeon menuruni anak tangga nya. Dan tiba dia sedang berada di ruang makan di mana terdapat Bunda yg sedang sarapan. terlihat 'sandwich' di meja makan. Mungkin itu jatahnya.
"Bunda, Xiyeon ga sarapan ya hari ini. Kesiangan nih bun." ucapnya cemas dan menunggu jawaban dari Bundanya, sembari mengotak atik smartphone nya untuk memesan Ojek online langganannya.
"Bekel aja ya, tapi harus di makan."
"Oke Bun." Xiyeon meninggal kan tas nya di meja makan untuk di isi sandwich nya kedalam tas. Sedangkan dia berlari menuju depan rumah untuk memakai sepatu. Itulah trik yg di pakai nya untuk mempersingkat waktu.
"Nih. Ojek nya udah ada?" Sang Bunda menyodor kan tasnya Xiyeon yg sudah di taruhi Sandwich untuk di makan nanti.
"Lagi di pesenin Bun." Jawab Xiyeon yg segera berpamitan kepada Bundanya dan menunggu Ojek online nya di depan rumah.
Cemas yg di rasakan.
Ojek online yg di pesan tak kunjung datang. Apakah ini termasuk hari tersialnya lagi? Xiyeon hanya bisa mengedarkan pandangan nya yg berharap menemukan transportasi umum melintas di depan rumah. Ingin rasanya dia memanggil doraemon dan memintanya untuk mengeluarkan pintu kemana saja.
'Itu.. Bukan nya si Jeno ya?' Kening nya berkerut dengan satu alis terangkat. Mata nya sangat teliti memahami ciri ciri teman nya yg dikenal dengan nama Jeno itu.
Dan ternyata apa yg dia harapkan benar itu Jeno.Dengan segera Xiyeon nyamperin Jeno yg sedang mengantri untuk membeli bubur kacang yg selalu mangkal di sebrang rumah Xiyeon.
Sedangkan Jeno? Dia malah bingung plus kaget melihat medusan generasi dua menghampiri dirinya."Lah kok lu ada disini?" dengan alis yg terangkat satu membuat tanda tanya besar di pikiran nya.
"Lupa? Amnesia? Abis kepentok apaan lu? Di sebrang sana kan rumah gua bambang." Dengan telunjuk tangan nya yg mengarahkan ke Rumah Xiyeon yg bak istana tersebut.
"Hehe iya ya."Jeno Sambil menggaruk garuk kepalanya yg tidak gatal untuk menutupi rasa malu nya.
"Gua heran, bego lu tuh gak ada abis abis nya tau gak?" Nada songong nya keluar dari mulutnya Xiyeon dan sembari melipat tangan nya di depan.
Yang membuat Jeno sedikit kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SCENARIO | JENO
Genç KurguKita saling jatuh cinta, saling punya rasa, dan tentu saling mencintai. Aku rasa itu cukup baik. Namun, Cinta yang mengubah segalanya menjadi rumit. Love Scenario... Kita yang menulis cerita dan mewarnai nya dengan warn...