Brukk!
"Shit! Pelan-pelan woi turunnya! Sakit nih." Seru anak berambut pirang sambil meringis.
"Tadi lo suruh gue loncat, lo yang nangkep dibawah yaudah gue loncat." Jawab anak berambut pendek setelah mendarat tepat diatas anak berambut pirang.
"Ya pelan-pelan, bego. Ntar ketauan Pak Siwon kan bisa berabe."
Namun sayang, orang yang baru saja mereka bicarakan sudah berdiri tidak jauh dari sana. Panjang umur, pak.
"Kalian lagi," ucap Pak Siwon menghentikan langkah mereka.
"Eh bapak. Selamat pagi, pak." Jawab anak berambut pendek, cengengesan. "Makin ganteng aja bapak."
"Tadi mau lewat gerbang depan dah digembok pak. Jadinya lewat sini deh pak. Hehehe." Kali ini si rambut pirang yang beralasan.
"Alesan aja. Kalian ikut saya."
Mau tidak mau mereka pun mengikuti langkah wali kelas mereka.
Dan disinilah mereka. Di ruangan guru sambil mendengarkan wejangan pak Siwon yang sejak sejam lalu tidak berhenti.
"Kim Dahyun. Son Chaeyoung,"
"Iya pak?" Jawab mereka serempak.
"Pasti kalian gak dengerin apa yang saya bilang tadi."
Dahyun dan Chaeyoung cuma bisa nyengir lebar. Pak Siwon geleng-geleng sambil menghela napas panjang. Ia sudah lelah dengan tingkah mereka berdua.
Bagaimana tidak? Semua julukan jelek sudah ada pada mereka. Dari Trouble maker sampai dumb and dumber semua sudah disemat oleh mereka.
"Kalian ini, kalo tingkah kalian kayak gini terus kedep-"
Knock knock!
"Permisi pak. Tamunya dah dateng di ruang kepsek."
"Yaudah saya segera kesana." Pesan Pak Siwon membuat orang yang berada dibalik pintu menghilang. Tatapannya kembali mengarah pada kedua anak didepannya. Ia kembali menghela napas panjang sebelum berucap.
Sedangkan mereka? Masih memasang wajah muka tanpa dosa nan polosnya.
"Untuk kali ini saya maafkan tapi tidak untuk kedua kalinya,"
Senyum mereka mengembang lebar.
"Sudah sana masuk kelas."
"SIAP PAK!" Jawab mereka semangat.
Mereka keluar ruang guru sambil bernapas lega.
"DUB!"
"CHAENG!"
"BROS!"
***
Sesampainya di kelas, mereka sudah disambut oleh tatapan teman bangku depan mereka, Han dan Changbin. Tatapan penuh selidik mengarah pada mereka.
"Abis dari ruang pak Siwon?" Tanya Han sesaat setelah mereka berdua duduk. Mereka kompak mengangguk.
Tatapan kedua laki-laki didepan Dubchaeng semakin menyipit. Tidak biasanya.
"Kita dibebasin dong! Yuhuuu!" Seru Chaeyoung senang.
"Tanpa hukuman?!"
"Curang, kok bisa?!"
"Bisa dong. Tau tuh tadi dia kedatangan tamu. Emang rejeki anak sholeh mah."
Mendengar jawaban Dahyun mereka hanya membalas dengan tatapan malas.
Dahyun dan Chaeyoung sendiri masih tertawa cekikikan sampai pak Siwon masuk kelas bersama dengan perempuan tinggi berambut panjang mengambil perhatian seisi kelas tak terkecuali Dubchaeng.
"Anjir. Cantik." Ucap mereka kompak tanpa sadar.
"Selamat pagi anak-anak."
"PAGI PAK!"
"Seperti yang kalian lihat kita kedatangan murid baru. Nah perkenalkan dirimu." Ucap Pak Siwon mempersilahkan.
"Perkenalkan namaku Tzuyu. Chou Tzuyu. Salam kenal semua."
"Bapak harap kalian bisa berteman baik. Yasudah Tzuyu silahkan duduk."
Tzuyu langsung berjalan mencari bangku yang kosong. Sejak awal tatapan Dahyun dan Chaeyoung tidak lepas dari sosok perempuan tinggi itu. Belum pernah mereka melihat wanita sesempurna ini. Udah cantik, manis, punya lesung pipi, tinggi lagi (part paling penting ini!).
***
Jam makan siang. Seperti biasa, Dubchaeng makan siang bersama. Pembicaraan kali ini tidak jauh dari anak baru yang menggemparkan sekolah. Siapa lagi kalo bukan Tzuyu.
"Kira-kira sehari dia minum susu berapa gelas ya?" Tanya Chaeyoung menerawang.
"Kayaknya bukan susu sapi biasa deh yang dia minum. Bisa bening gitu." Balas Dahyun yang diikuti anggukan Chaeng, setuju.
"Permisi,"
Sebuah suara menyadarkan mereka berdua. Itu Tzuyu. Lah panjang umur mbak.
"Boleh ikutan gabung? Tempat lain udah penuh soalnya."
"Sure!" Spontan Chaeyoung bergeser dari tempat duduknya.
"Thanks."
"Untung si han sama changbin gak makan bareng kita hari ini." Bisik Dahyun pada Chaeng.
Bukannya melanjutkan makan siang mereka justru mengamati anak baru didepan mereka. Tzuyu yang menyadari hal itu menghentikan kegiatan makannya.
"Sorry, kayaknya gak sopan banget ya, gue kira kita sekelas jadi gak perlu kenalan lagi. Nama gu-"
"Gak usah. Kita emang sekelas kok. Gue Dahyun. Dia Chaeyoung." Jawab Dahyun buru-buru.
"Son Chaeyoung." Anak berambut pendek melengkapi jawaban Dahyun.
Tzuyu tersenyum. Manis banget. Bikin yang liat meleleh.
"Besok-besok kalo kalian mau makan siang ajak-ajak gue ya."
Tanpa diminta dua kali pun mereka mau. Yang pasti, setelah ini mereka tidak akan makan siang lagi dengan Han dan Changbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Impossible: Protect the Princess
General FictionLagi coba bayangin Dahyun sama Chaeyoung adalah duo siswa yang dikenal nakal dan masuk di jajaran siswa rangking terbawah paralel itu tiba-tiba jadi agen rahasia. Keren gak sih? Wkwk. Semua berawal pas Tzuyu, murid baru sekaligus teman sekelas Dubch...