Teringat

159 14 2
                                    

Pandangan pertama yang tak terlupakan olehku, ingin sekali untuk melihat senyum itu setiap hari, tapi apalah dayaku ketika dia beranjak pergi dari hadapanku, tanpa ku tahu siapa nama pria gagah itu.

"riii, rii, Riri?", ujar ibu sembari memukul pundakku menyadarkan ku.

"eh ibu, kenapa bu?sakit loh bu", kataku sembari memegang pundakku.

"apanya yang kenapa? ibu panggilin kamu ga dengar-dengar, kamu melamun siapa sih?"

"ahh, gakda kok bu heheh", tersenyum malu

"bener? kamu naksir tentara ganteng itu ya?", ujarnya sembari mencoba menggodaku.

"ihh, engga atuh bu, siapa juga yang sukaa, ibu mah ada-ada aja deh, yauda atuh masuk yuk", ujarku sembari mengajak ibu masuk.

"yauda atuh sok, lain kali kamu hati-hati ya, ibu gak nyuruh kamu lagi ke pasar deh, ribet kamu mah"

"ihh ibu jangan, aku gapapa kok, aku mau kok bantu ibu yayaaya hehehe", ujarku sembari menyakinkan ibu (padahal berharap bisa ketemu dan dibantu pak tentara ganteng itu lagi hehehe, ada maunya heheheh).

"heeeemmm, paling ada maunya tuh, hayoo ngaku kamu suka pak tentara itu kan?? dasar kamu masih kecil juga udah tau suka sama cowok", ujarnya sembari menyubit pipiku.

"gakda atuh bu, lagi kan aku sudah besar atuh bu uda kuliah juga aku masih dibilang kecil", ujarku sembari mengerutkan dahi.

"yauda yauda terserah, yuk masuk, kamu pasti uda lapar kan?" 

"iyah nih bu, tapi aku mandi dulu ya bu capek ni habis goyes sepeda hihi"

"sana gih, baukk", ujarnya sembari memegang hidung.

(Di dalam kamar)

ussssshhhhh, lompat ke atas kasur, sembari melihat ke atas langit-langit dinding kamarku, aku perlahan tersenyum dan mengingat kembali pertemuan ku dengan pak tentara ganteng tadi.

"yaampun, mimpi apa aku tadi malam bisa ketemu sama pak tentara ganteng itu, udah gagah, ramah, senyumnya manis lagi, andai aku bisa memilikinya, pasti aku bakalan jadi wanita paling bahagia di dunia hehhee, kira-kira dia sudah punya pacar ga ya?"

memukul dahi (plaaaaak...)

"bodoh ih, kenapa atuh aku gak nanya namanya tadi, kan maunya aku bisa cari namanya di ig kali aja ketemu kalo jodoh mah ga kemana hehehe", ujarku sembari senyum-senyum.

***
Keesokan paginya.

Pagi ini sangatlah dingin, aku membuatkan teh sembari duduk manis di depan rumah untuk menikmati pagi yang dingin ini. aku mencoba memandang kembali posisi tempat yang ada pak tentara kemarin, sembari melamun dan senyum-senyum malu aku mengingat hal itu kembali hehhehe.

Tiba-tiba bunyi klekson motor .

tiiiit...

Aku melihat seorang tentara yang sedang mencoba menyapaku sambil berlalu, matanya tak asing bagiku meskipun dia sedang menggunakan helmnya. Sontak aku kaget, ternyata itu adalah pak tentara ganteng yang kemarin.

"duh dia mau ngapain ya kemari? duh kok bisa lewat sih? duh kenapa aku gak coba berhentiin dia ya, ini malah bengong lagi hadeh", ujarku sembari memukul dahi.

"riii, kamu ngomong sama siapa?", kata ibu sembari agak teriak.

"gak ada bu, gak ngomong sama siapa-siapa kok", ujarku dengan agak sedikit teriak juga.

Aku mencoba memikirkan kembali, kenapa dia bisa kemari yah?? apa ini petanda jodoh, kalo jodoh mungkin esok akan ketemu hari ditempat yang sama, atau mungkin ditempat yang berbeda tetapi dengan orang yang sama.

****



Mengagumi Sesosok Serdadu Loreng Dan Akhirnya Berujung Saling Mencintai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang