Lima

436 24 0
                                    

"Aldy? ngapain lo disini?" ketus Salsha yang mendapati Aldy didepan rumahnya

"sesuai apa yang gue bilang kemaren, gue mau jemput lo" Aldy tersenyum manis.

"gak, gue g-" ucap Salsha terpotong oleh Kiky yang sudah menimpalinya duluan

"udah kali Sal, kenapa sih emang berangkat bareng Aldy?Lo mau berangkat bareng sapa? Abang lo satu itu udah ngilang pagi pagi jemput Steffi" Salsha mendengus sebal. Aldy langsung menariknya menuju motornya

10 menit di perjalanan, Salsha masig enggan bersuara. Ia masih sebal karena Aldy memaksanya berangkat bersama pagi ini.

Mereka sudah sampai di sekolah, dari depan gerbang hingga parkiran, seluruh pasang mata masih setia melihat pemandangan yang langka itu, sejak kapan Aldy dan Salsha yang tak pernah bersatu, ini malah boncengan berdua? 

Salsha turun dari motor Aldy dan langsung ingin melangkahkan kakinya meninggalkan lelaki itu, namun seketika langkahnya terhenti saat Aldy menahan lengannya.

"tunggu neng. bareng kek lo kira gue kang ojek," Salsha memutar bola matanya malas, "yuk Sal" Aldy mengenggam tangan Salsha dan menarik gadis itu lembut. Mata Salsha terbelalak kaget dan melihat kearah ganggaman. Namun Aldy tak mempedulikan itu

Tak peduli dengan tukang gosip dan puluhan pasang mata yang mengintai, Aldy tetap menggenggam tangan Salsha melewati koridor itu. Ia sudah tau ini akan menjadi trending topik hari ini disekolah

"pulang nanti sama gue" Aldy masih melihat datar ke depan. Salsha ingin menolak namun belum ia mengeluarkan suara Aldy telah menimpalnya lebih dulu. "gue ga terima penolakan" sambung Aldy

"tangan woi tangan, enak banget genggamannya bapak Aldy Arsyadi Almo?" sindir seseorang yang seketika membuat Aldy melepas genggamannya

"apasi lo baal. Ganggu deh" Aldy menatap sinis sahabatnya itu

"yamaap, heran aja kenapa bisa lo sama ni Salsha berangkat bareng" Iqbaal menggoda Aldy

"gue ud-" ucap Aldy terhenti karena dipotong oleh Salsha

"harusnya gue yang nanya, kenapa lo pagi-pagi malah ngilang duluan jemput Steffi! Gue jadi harus berangkat sama ini orang, bego!!" Salsha menghentakkan kakinya dan meninggalkan Iqbaal dan Aldy.

"ngambek kan adek gue, lo sih ninggalin dia" Iqbaal terkekeh melihat kepergian Salsha yang marah padanya.

Aldy pun menyentil jidat Iqbaal dengan keras, "bego, malah nyalahin gue. Elu abangnya sarap!"

"Sakit Aldy elah!!" Teriak Iqbaal memegang jidatnya yang disentil Aldy tadi "ya mana gue tau, gue mau jemput Steffi"

•••
Salsha melempar tasnya Asal, Steffi yang disebelahnya bingung dengan tingkah Salsha.

"kenapa si pagi-pagi udah bete sahabat gue?" Steffi memandangi Salsha yang mendudukan pantatnya di kursi "cerita deh, lo kenapa?" tanya Steffi lagi

Salsha pun menceritakan tingkah Aldy kemarin dan tadi pagi ia di jemput oleh lelaki itu. Steffi pun hanya mengangguk pertanda paham.

"jadi gitu Steff"

"bagus dong, bukannya itu yang lo mau kemaren? Kenapa pas dia datang ke lo, lo malah nolak keberadaan dia?" Salsha memutar bola matanya malas saat mendengar pertanyaan bodoh sahabatnya tadi

🕘 jam istirahat berbunyi, Salsha mengajak Steffi ke kantin namun gadis itu masih sibuk menyalin catatan yang tertinggal, jadilah Salsha yang memutuskan makan sendiri dikantin karena perutnya sudah tidak lagi bisa menunggu.

Saat ia menyantap nasi gorengnya dengan penuh peghayatan, seseorang mengganggu kenikmatannya tersebut.   Seorang itu Aldy, yang secara tiba-tiba duduk dikursi didepannya, dan menatap Salsha sembari tersenyum, namun Salsha menatapnya sinis.

"lo cantik juga" Aldy masih memandangi Salsha

"ngapain si?" ketus Salsha melanjutkan makannya.

"merjuangin lo" jawab Aldy Santai

*uhukk*

Salsha tersedak bulir nasi saat mendengar pernyataan Aldy tadi. Aldy dengan sigap memberinya minum.

"kenapa sih lo dy, pas gue ngejar ngejar lo, lo tolak. Pas gue mau ngerjauhin lo, lo malah ngejar gue. Pusing gue" gumam Salsha pelan namun masih terdengar oleh Aldy rupanya

"gausa pusing, lo cukup perhatiin aja apa yang gue lakuin. Seperti dulu yang lo lakuin ke gue" Aldy menyeruput es teh Salsha lalu menyendok nasi goreng Salsha.

"hemmm" Salsha hanya berdehem malas, ia tau berdebat dengan Aldy hanyalah buang buang waktu.

"lo pulang Sama gue kan?" tanya Aldy 

"gue nolak pun lo bakal maksa gue kan?" Salsha menyeruput es tehnya hingga habis lalu meninggalkan Aldy pergi. Aldy yang melihat tingkah Salsha pun terkekeh geli. Gadis itu ternyata tau jika ia tak menerima penolakan.

Terlambat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang