Sepuluh

442 27 2
                                    

"woi Sha! Bangun ego.. Udah jam berapa inii" seseorang mengusik senin pagi Salsha yang indah.

Salsha mengerjap-ngerjapkan matanya. Mendapati Iqbaal yang sudah siap dengan seragam putih abu-abu.

"apasi Bang.. Gue masih ngantuk" Salsha hendak menutup matanya kembali, namun tubuhnya sudah ditarik paksa oleh Iqbaal dan mendorongnya menuju kamar mandi.

"sarap lo? Udah setengah 7 ini!! Cepetan mandi!" ucap Iqbaal setengah teriak menyadarkan Salsha.

"anjir! Kenapa lo ga bilang oneng!" Salsha langsung menutup Pintu kamar mandinya dengan cepat.

"untung adek gue" gumam Iqbaal kesal.

Salsha mandi dan mengganti bajunya dengan secepat kilat. Ia langsung keluar dari rumahnya menemui Iqbaal yang sudah menunggunya dari tadi.

•••
Untung saja mereka sampai di sekolah 5 menit sebelum bell berbunyi. Mungkin alam berpihak pada mereka pagi ini, mereka tak terkena hukuman pak suryo sang guru BK yang galak itu.

"dari mana aja lo?" Tanya Steffi yang mendapati Salsha baru masuk.

"kesiangan" Salsha menunjukkan sederet gigi putihnya. Steffi tersenyum kecut melihat tingkah sahabatnya itu.

"ini gurunya kenapa belum masuk?" tanya Salsha tak melihat tanda-tanda kehadiran guru dari 10 menit lalu. 

"jamkos sampe istirahat, bu sondang ga masuk" jawab Steffi yang sibuk dengan ponselnya. Salsha hanya ber-oh ria.

"gue keluar dulu, mau ikut ga?" Steffi hanya menggeleng pertanda tidak. Salsha lalu beranjak dari duduknya dan keluar dari kelas.

Salsha memutari koridor sekolah, ia bosan jika hanya duduk di kelas sampai jam istirahat, 2 jam bukanlah sebentar.

"bolos? Apa di keluarin dari kelas?" tanya seseorang mengejutkan Salsha.

"kak Aldy? Apaan si ngagetin orang!" ucap Salsha kesal, dan Aldy hanya menyengir.

"ngapain di luar? Ini masih jam pelajaran kan?" tanya Aldy heran.

"jamkos sampe istirahat, bosen kalo di kelas mulu" ucap Salsha tanpa melihat kearah Aldy.

"lo kenapa diluar?" Salsha melirik kearah Aldy

"ngeliat lo diluar, jadi gue ikutan keluar" jawab Aldy santai.

"yee blangsak! Balik kelas lagi sana.." Salsha memukul pelan lengan Aldy.

"aduhh sakit Sayangg" Aldy memegang lengannya yang dipukul Salsha tadi.

"sayang sayang jantung lo goyang!" Salsha menatap sinis Aldy.  Sedangkan yang ditatap hanya terkekeh.

"jangan ninggalin gue ya" Aldy merangkul Salsha. 

"gue nyaman kita yang gini kak, gue belum mau terikat status dulu" Salsha menunduk. Aldy semakin mempererat rangkulannya.

"it's oke, gue tau ga mudah ngilangin luka yang kemaren gue buat itu, maafin gue ya" Salsha hanya mengangguk pelan.

"kantin yuk! Gue laperr" rengek Salsha pada Aldy, dan di balas Anggukan kecil sembari tersenyum oleh lelaki itu.

📍kantin
Aldy membawa nampan yang berisi dua mangkuk mie ayam dan dua gelas es jeruk ke meja kantin tempat Salsha duduk.

"maacih kakak Aldy" ucap Salsha mengejek Aldy.

"sama-sama adek Salsha" balas Aldy dengan senyum kecut. 

Mereka menghabiskan makanannya tanpa tersisa, lalu setelah bercanda ntah apa yang mereka bicarakan, yang pasti keduanya tampak bahagia sekarang.

"gue ke toilet dulu! Panggilan alam" Aldy berlari ke arah toilet karena perutnya sudah tidak tahan. Salsha mengangguk sembari tertawa lepas.

Selepas Aldy meninggalkannya ke toilet, dua orang perempuan menghampirinya dengan tatapan tidak suka.

"jadi lo akhir-akhir ini menjadi trending topik sekolah" ucap salah satu dari mereka, Salsha hanya menatapnya malas, ia tau siapa orang didepannya ini.

Clara kinara, teman sekelas Aldy yang mengejar-ngejar Aldy sejak dua tahun belakangan. Tajir, centil, dan manja.

"kalo ditanya tuh jawab!" bentak cewek yang tadi datang dengan Clara.

Vania Shilalahi, teman Clara yang memilik sifat yang sama dengan Clara, dimana ada Clara disitu ada Vania.

"oh nanya gue yah? Gue kira kursi" jawab Salsha santai. 

"nyolot lo ya?! Maksud lo apa deketin cowok gue?" bentak Clara pada Salsha.

Mata Salsha mendapati Aldy yang baru balik dari toilet. Dan berdiri agak jauh di belakang mereka, ia ingin tau apa yang akan dibicarakan dua manusia itu pada Salsha.

"cowok lu sape mba?" Salsha memutar bola matanya malas. 

"Aldy lah siapa lagi" jawab Clara PD.

"dan lo kenapa sih selalu pulang bareng pacar gue juga?! Ganjen banget jadi cewek!" sindir Vania juga.

"dih, gue deketin Aldy? Sarap kali lo" tawa Salsha tiba-tiba pecah. Ia melirik Aldy yang masih berdiri di kejauhan.

"dan buat lo Van, kalo nyari lawan liat liat dulu! Siapa pacar lo? Iqbaal? Hahahaha Tuh Aldy dibelakang! Ambil gih" Salsha pergi meninggalkan mereka. Aldy langsung menghampiri Clara dan Vania yang masih berdiam ditempat.

"jangan pernah ngaku ngaku gue cowok lo! Inget itu" ucap Aldy dingin.

"tap-"

"PERGI DARI HIDUP GUE!!" bentak Aldy lalu pergi menyusul Salsha.

Terlambat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang