DuaTiga

527 35 5
                                    

Acara puncak sudah dimulai, dimana semua peserta harus menguji mentalnya dengan para Panitia OSIS yang akan berakting sedemikian rupa.

"ngapain lo disini?" sentak Winda, Salsha diam mematung saat mendengar sentakan itu, ia tau itu hanya bagian dari acara, namun ntah mengapa sangat terdengar sungguhan.

"disuruh kak" Jawab Salsha.

"siapa yang nyuruh?!" Salsha meredam emosinya yang semakin memuncak, ia tak ingin gagal masuk OSIS hanya karena dia menjawab dengan nada nyolot.

"kak Aldy" jawab Salsha.

"pacar lo?" Salsha membelalakkan matanya, ini tak ada hubungannya dengan seleksinya sekarang.

"gue tanya, Aldy pacar lo?" tanya Winda lagi, Salsha hanya mengangguk kecil.

"gue tau lo pacarnya Aldy, dan lo adeknya Iqbaal.. Tapi bukan berarti lo bisa lewat jalur VIP sayangg" Winda tersenyum remeh, sungguh mendalami peran dia.

"saya juga ga minta kok" jawab Salsha berusaha tenang.

"lo mau ngapain si masuk OSIS? panjat? Kurang famous lo jadi pacarnya Aldy?" ujar Winda dengan nada yang sedikit meninggi.

"maaf kak, kenapa dari tadi pertanyaannya menjurus ke hubungan saya dan kak Aldy yang tidak sama sekali ada hubungannya dengan Organisasi ya?" Salsha sudah tak terima.

"lah suka hati gue dong, yang kader siapa disini? Kok ngaturr" Winda menatap sinis Salsha.

"lo mau masuk OSIS kenapa?" tanyanya lagi.

"ingin menambah wawasan dalam beroganisasi kak" jawab Salsha datar.

"apa yang lo bisa perbuat untuk OSIS" tanya Winda, Salsha hanya diam mematung ia tak tau ingin menjawab apa, pasalnya ia terpaksa masuk Organisasi ini karena Iqbaal dan Steffi yang memaksanya. 

"jawab! Ohh gue tau mau Aldy yang ngader yaa? Bentar gue panggilin, tuh anaknya lewat, ALDY" Winda melambaikan tangannya saat mendapati Aldy yang sedang keliling memantau.

'anjir mati gue mati, biar kata ni orang pacar gue kalo lagi serius seremnya ga ketulungan' batin Salsha menjarit takut.

"kenapa?" tanya Aldy dingin.

'tuh kan gue bilang apa' Salsha kembali membatin.

"cewek lo kan? Dari tadi gue nanya ga jawab, mungkin kalo sama cogan mau" Sindir Winda.

"oh, lo mau masuk apa di OSIS" tanya Aldy datar.

'mampus lo Dy, pake lo gue.. Pulang ga selamet lo ama ibu negaraa' Aldy mengutuk mulutnya, namun mau bagaimana lagi.

"Sekretaris" jawab Salsha datar.

"cuek banget sih, Waketos nih" goda Aldy namun masih setia dengan nada datarnya. Salsha diam, tak menjawab perkataan Aldy.

"tau apa tugas sekretaris?" Tanya aldy lagi.

"mendampingi ketua saat rapat, mencatat seluruh agenda yang dibahas saat rapat, dan menanda tangani berkas-berkas OSIS yang akan di ajukan kepada Kepala sekolah" Jawab Salsha lantang.

"menandatangani? Sepenting itukah lo mau menandatangani berkas-berkas OSIS? Kenapa harus sekretaris, gue juga bisa" Winda berhasil membuat Salsha terdiam, Otaknya tak bisa berfikir sekarang.

"numpang famous lo sampe mau mendampingi ketua terus?" Aldy semakin gencar menyudutkan Salsha, hatinya tertawa keras mendapati Salsha yang semakin memanas.

'gue puas-puasin sekarang, siap-siap aja lu ga tegur 3 hari sama dia Al' Aldy kembali membatin.

Salsha menunduk, ia tak tau harus menjawab apa sekarang.

Terlambat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang