EnamBelas

460 28 0
                                    

Sembari berbincang yang diselingi tawa, 3 dara itu tengah menyantap Pizza. Siapa lagi kalau bukan Salsha Steffi dan Kezia.

"Kez cerita dong lo kenapa baru pindah ke jakarta sekarang" ujar Steffi

"gue itu tinggal di jerman dari 2 tahun lalu, terus oma gue tinggal di sana sendiri. Dan kondisinya sedang ga baik lah, sakit. Jadi nyokap nyuruh gue buat tinggal disana nemenin oma, tapi ya sekarang dia udah membaik si, jadi gue minta balik kesini lagi.. Dijerman suntuk banget, ngomong pake bahasa sana kagak bisa nyablak gue, hehe" Kezia mengakhiri ceritanya dengan kekehan.

"lo sama bang Aldy gimana sih? Gue penasaran deh.. Cerita dongg" Kezia menatap Salsha menunggu jawaban

"temen Kez, ga ada apa-apa" jawab Salsha santai.

"kenapa ga pacaran si?" Kezia masih dengan keingin tahuan yang besar.

"mungkin mereka udah pacaran kalo waktu itu kak Aldy nerima.." kini Steffi yang angkat bicara. Namun terlihat jelas wajah bingung dari Kezia.

"okey gini gue ceritain, dulu gue sempet ngejar abang lo itu, dari 2 tahun lalu gue nembak dia hampir setiap minggu. Ga pernah absen. Sampe akhirnya 2 minggu lalu itu penentuan gue kalo dia nolak gue. Gue mundur. Dan ternyata dia bukan cuma nolak gue, dia maki gue, tapi seminggu kemudia dia dateng lagi ke gue..dia minta gue buat kembali merjuangin dia, gue nolak lah. Bukannya dia yang nyuruh gue pergi haha" Kezia ternganga mendengar penyataan Salsha. Ia tak pernah berpikir bahwa itu akan di ceritakan oleh Salsha.

"mingkem konah! Masukan lalet luu" Steffi menyadarkan lamunan Kezia.

"dan lo masih ada rasa buat abang gue?" tanya Kezia dan Salsha hanya mendelikkan bahunya.

"tapi gue yakin bang Aldy suka deh sama lo Sal, dan dia ga bakal bisa jauh dari lo," Kezia menyakinkan Salsha.

Salsha menyeritkan dahinya, "kenapa bisa lo seyakin itu?" tanya Salsha

Kezia memutar bola matanya "gue kenal dia dari orok, lo pernah dibawa dia nemuin nyokap gue?" Salsha mengangguk. Kezia menjetikkan jarinya mengagetkan Salsha.

"lo bisa jadi bakal jadi cewek yang dijagain setengah mati sama dia," jelas Kezia.

"setelah kak Clairin?" tanya Salsha.

Kezia mendelikkan bahunya, "mungkin lo lebih prioritas dari bang Aldy memprioritaskan Clarin"

Salsha lagi-lagi menyeritkan dahinya, "kenapa gitu?" tanya Salsha.

"lo pernah liat foto Clairin di feeds dia?" Salsha menggeleng menjawab pertanyaan Kezia.

"dia ga akan pernah mau post foto cewek di sosmednya, Clairin aja ga pernah di post sama dia?" jawab Kezia.

"lo pernah liat perubahan ekspresi bang Aldy pas ngeliat Clairin?" tanya Kezia. Salsha mengangguk, "gimana ekspresinya?" tanya Kezia lagi.

"datar, cuek, irit suara, dingin" jawab Salsha.

Kezia mengangguk, "dan saat ketemu lo dia gimana?" tanya Kezia lagi. Salsha sempat berpikir bagaimana Aldy saat bertemu dengannya.

"bawel, cerewet, suka maksa?" Belum sempat ia menjawab Kezia telah menjawabnya duluan. Dan di angguki oleh Salsha, memang begitu lah Aldy saat dengannya.

"sudah di pastikan kalo dia gabakal lepasin lo gitu aja" ujar Kezia santai sambil menyuap pizza.

Salsha terdiam mencerna apa yang dikatakan Kezia, ia tak munafik jika dirinya masih memiliki rasa yang sama, tapi ia sudah bersumpah pada dirinya bahwa dirinya tak akan lagi mau dengan Aldy.

"woi ngelamun aja neng!" ujar Steffi dan Kezia bersamaan menyadarkan Salsha dari lamunannya.

"kak Aldy dulu ga se ceria ini ya Kez?" tanya Steffi membuat Salsha bingung. Namun Kezia membalasnya dengan anggukkan.

"dia dingin, cuek, pacaran sama novel mulu. Mungkin dia dulu ceria pas sama gue doang" jawab Kezia santai.

"sama Clairin?" tanya Salsha.

"dulu dia kayak gini ceria, cerewet, bawel, tapi setelah kejadian dia sama Clairin itu dia berubah 360° bedanya. Gue aja kaget pas ngeliat dia ceria ke lo dan temen-temennya, ya walau kadang masih ada dingin dikit, suka lupa senyum anaknya hehehe" Kezia terkekeh diakhir ceritanya.

"lo gamau coba dulu sama kak Aldy Sha, gue yakin dia udah beda kok" kini Steffi yang membuka suara setelah tadi ia hanya menjadi penonton.

Salsha terkekeh, "liat nanti deh," mendengar jawaban Salsha, Kezia dan Steffi hanya mendengus.

•••

Hari mulai sore, Kezia dan Steffi juga sudah pulang beberapa menit yang lalu, Salsha bosan dengan aktivitas yang hanya mengotak-atik ponselnya itu. Kedua abangnya tak ada dirumah, ntah pergi kemana dua lelaki itu.

*tokk..tokk..tokk..
Pintu rumah Salsha diketok oleh seseorang diluar sana, dengan sigap Salsha langsung membuka.

"lo? Ngapain? Kezia baru pulang.." ucap Salsha menyadari yang datang Adalah Aldy.

"bukan mau jemput Kezia kok," jawab Aldy santai dan Salsha menatapnya bingung.

"temenin gue latihan pensi yuk" ajak Aldy. Menaikkan satu alisnya

Ya, aldy memang menjadi salah satu pengisi acara pensi sekolah yang akan diadakan satu bulan lagi. Masih cukup lama memang, latihan hanya alibinya untuk jalan dengan Salsha.

"dimana?" tanya Salsha.

"ikut ajaa, ayo dongg temenin gue" rengeknya seperti anak kecil.

"yauda, iya iya gue ganti baju dulu" pasrah Salsha lalu kembali masuk rumahnya.

•••
Mereka sudah sampai di suatu studio musik, studio tempat Aldy dan teman-temannya biasa latihan.

"lo duduk aja, gue bentar kok" Salsha mengangguk setelah mendengar pernyataan Aldy.

Salsha memperhatikan Aldy yang sedang fokus menyanyikan beberapa lagu, ntah mengapa ia ingin memotret lelaki didepannya ini, ia mengeluarkan ponselnya dari tasnya, lalu memotret Aldy yang tengah latihan.

SalshaSfr

SalshaSfr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤ 15.230 Likes

SalshaSfr mr. Almo

Comment non-active

Salsha menutup ponselnya dan terlonjak kaget karena mendapati Aldy yang duduk didepannya, ntah sejak kapan dia disana.

"lo sejak kapan duduk didepan gue?" tanya Salsha bingung.

"sejak lo gue panggil kagak nyaut nyaut, ternyata post foto gue" jawab Aldy Sukses membuat Salsha salah tingkah.

"udah belum, gue bosen nihh" ujar Salsha.

"udah yuk, jalan. Lo mau kemana?" tanya Aldy yang menarik Salsha keluar studio.

"kemana aja lah, yang penting gue ga bosen" jawab Salsha.

Aldy telah melajukan mobilnya, ntah kemana ia akan membawa Salsha. Hening, itulah suasana didalam mobil sekarang, sampai akhirnya mobil Aldy terhenti disebuah cafe.

Terlambat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang