"lo serius Clara sama Vania ngelabrak lo?" ucap Steffi kaget karena baru mendengar cerita Salsha. Dan balas anggukan.
"parah deh, lo harus hati-hati sama mereka Sha" Steffi tampak serius sekarang.
"hati-hati kenapa? Ga penting banget takut sama mereka" jawab Salsha malas sambil meneguk minuman kalengnya.
"udah lahh, gue laper pengen bikin mie instan lo mau gak?" tawar Salsha beranjak dari kasurnya.
"lo dari tadi makan begoo, kurang tuh?" Steffi menunjuk sampah snack yang berhambur di kasur gadis itu.
"yauda. Kalo ga mau!" Salsha keluar dari kamarnya tanpa mempedulikan Steffi.
"eh Sha, mau.. Elah baperan lu!" Ucap Steffi sedikit berteriak dan menyusul Salsha.
•••
"eh Ald? Baru pulang?" tanya Fanny yang mendapati putranya. Aldy menjawabnya dengan anggukan bertanda iya."Aldy kekamar dulu ya" baru dua langkah, Aldy sudah berhenti lagi setelah mendengar ucapan mamanya.
"jangan kaget ya, ada yang udah nunggu kamu diatas" Fanny tersenyum membuat Aldy curiga.
Aldy membuka pintu kamarnya itu, dan mendapati seorang perempuan yang membelakanginya menatap jendela kamar.
"lo siapa?" tanya Aldy penasaran. Perempuan itu membalikkan badan dan berhasil mengubah wajah datar Aldy dengan senyum yang lebar, sangat lebar mungkin.
"KEZIA?!!" teriak Aldy langsung memeluk Kezia. Ntah berapa lama ia tak bertemu gadis itu. Ia sangat merindukannya.
"segitu lamanya lo ga ketemu gue? Sampe ga ngenalin adek lo yang cantik ini?" Kezia melipat tanganya didada dan mencebikkan bibirnya.
Adek? Ya, Kezia Sevania Almo. Adik kesayangan Aldy yang sempat tinggal di Jerman karena harus menjaga omanya, memiliki paras cantik dan lucu. Usia mereka hanya beda 1 tahun.
"ini serius lo kan? Gue ga Salah liat kan?" Aldy menguncang bahu Kezia tanpa dan menatapi adeknya itu dari bawah hingga atas.
"woi gila! Iya ini gue, lo pikir gue arisan lo goncang-goncang!" Kezia menatap Aldy sinis. Dan yang di tatap malas menyengir tak jelas.
"cengar-cengir bae lo, sekarang temenin gue jalan, kangen gue sama kota jakarta tercinta ini" ucap Kezia dan dibalas acungan jempol oleh Aldy.
"gue mandi dulu, abis itu kita jalan" Aldy mengacak gemas rambut Kezia dan langsung berlari sebelum cubitan panas adiknya mendarat sempurna di pinggangnya.
"ABANG!! GUE HAJAR YAA" Aldy hanya terkekeh saat mendengar teriakan adiknya itu. Memang itulah yang ia rindukan selama ini.
📍Cafe
"gue minta keliling jakarta ya, kenapa lo malah ngajak ke cafe?" Kezia mendelik sebal."sok-sokan keliling jakarta, gue abang lu! Apal gue maksud dari jalan-jalan lo itu, ke cafe, shopping, Timezone. Mana bisa lo gue ajak keliling jakarta macet-macetan" Aldy memutar bola matanya malas, dan kezia hanya tersenyum menunjukkan sederet gigi putihnya.
"lo pindah kesini?" tanya Aldy menyeruput minumannya.
"iya, bosen gue dijerman. Gada yang bisa gue ajak main, lagian oma juga udah jauh lebih baik" jelas Kezia yang fokus dengan ponselnya.
"bilang aja lo kangen gue" ucap Aldy percaya diri, Kezia hanya menatapnya datar sekarang.
"eh, bang" panggil Kezia dan hanya mendapat deheman dari Aldy. "siapa cewek lo yang di feeds lo itu? Cewek lo ya?" tanya Kezia dengan senyum menggoda.
"apaan, kagak. Temen abang doang" elak Aldy.
"halah sok bilang temen, lo sama kak Clairin aja gak segitunya. Kalo udah sampe muncul di feeds lo itu, gak mungkin cuma temen doang" Goda Kezia membuat Aldy geram.
"apaan, ga usah bawa-bawa Clairin bisa?" Kezia menangkap jelas dari sorot mata Aldy yang tak suka mendengar nama Clairin. Sesungguhnya Kezia tak sengaja menyebut nama Clairin dan ia tau abangnya itu membeci gadis itu.
"ya maap, eh tapi kenalin sama gue dong.. Biar gue ada temennya" Kezia menatap Aldy memohon.
"iya nanti" jawab Aldy seadanya.
"ciee abang gueee udah punya cewek, seneng deh guee" goda Kezia dan tanpa sepengatahuannya Aldy memotretnya.
"eh! Lo foto gue ya?" Kezia menatap Aldy curiga.
"pede amat lo!" Elak Aldy.
"bohong! Ihh bang apus gaa" Rengek Kezia menarik lengan baju Aldy. Aldy pun menunjukkan fotonya dengan malas.
"bagus kan? Ga aib, udah deh.. Gue cuma mau masukin instagram, biar orang tau adek gue udah pulang!" Kezia hanya tersenyum pasrah, toh fotanya memang tidak terlalu jelek.
AldyArsyd
AldyArsyd yang deketin, gue bacok 😡
Comment non-active
"bang cewek lo namanya siapa sih? Satu sekolah sama lo ga? Seangkatan?" cerocos Kezia yang sepertinya ingin sekali mengenal sosok Salsha.
Aldy menatap gemas gadis didepannya ini, "namanya Salsha. Salshabilla Safira Adrin, dia belum jadi cewek gue. Iya satu sekolah sama gue, dia adek kelas gue" Aldy menjawab satu persatu pertanyaan Kezia.
"gue ga sabar ketemu Salsha" ucap Kezia penuh semangat. Aldy hanya menyeritkan dahinya bingung.
"pas gue liat di foto aja mukanya cantik banget! Tu beneran orang apa bukan si? Tapi sih sayang.. " Kezia menggantungkan kalimatnya dan membuat Aldy heran.
"sayang kenapa?"
"sayang, kok mau sama lo" Kezia tertawa lebar setelah mengakhiri kalimatnya dan membuat Aldy mendaratkan tangannya dikepala Kezia dan menjitaknya.
•••
"SHA, SHA, SHA! LO HARUS LIAT" ucap Steffi heboh menunjukkan postingan terbaru Aldy."naonn?" Salsha belum melirik sedikitpun apa yang di tunjukkan Steffi.
"liat dulu markonah!" Steffi memajukan ponselny tepat didepan wajah Salsha.
"terus kenapa?" tanya Salsha santai.
"lo biasa aja gitu? Ga curiga kalo itu pacar Aldy?" Steffi menatap Salsha heran, mengapa Salsha tak heboh sedikitpun.
"lah gue siapanya Aldy, elah. Terserah dia lah kalo emang itu pacarnya.." Salsha memutar bola matanya malas.
"yakin lo ga cemburu gitu?" Salsha hanya mengangkat bahunya acuh.
"serah lo dah" Kini Steffi yang kesal karena mendapat respon yang tak sangat biasa saja.
Tinggalkan jejak ya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat.
Fanfictionmanusia mungkin tak akan pernah menghagai sebelum akhirnya ditinggal pergi. tentang dia yang menghilang dari hidupku. menykitkan memang, aku rindu roti bakar coklat atau nasi goreng yang dulu sering ia bawakan setiap pagi. namun selalu ku tolak. gen...