DuaSatu

461 37 6
                                    

Salsha tengah bersiap dengan kemeja putih dan training hitam miliknya, walau hari ini adalah hari minggu yang seharusnya digunakan untuk bersantai, gadis itu pagi-pagi buta sudah bersiap untuk ke sekolah untuk mengikuti seleksi Casis disekolahnya.

Iqbaal membuka pintu kamarnya tiba² "Sha, "gue berangkat duluan ya! OSIS harus dateng lebih cepet"

Melihat wajah Iqbaal yang terburu-buru Salsha mengangguk patuh.

"dah ya Sha! Gue berangkat dulu, sebelum berangkat lo sarapan dulu, minum vitamin lo, kayaknya bakal seharian, nanti kalau ada apa-apa bilang aja lo adeknya Iqbaal," cerocos Iqbaal panjang lebar.

"iya abangg, bawel lo ah!" Salsha tersenyum kecut.

"Assalamualaikum" tanpa menunggu balasan dari adiknya, Iqbaal beranjak dari kamar Salsha.

"Wa'alaikumsalam" Jawab Salsha pelan.

•••
Aldy masih sibuk dengan kertas kertas formulir dan absensi Casis. Acara akan mulai 30 menit lagi, sedangkan sang ketos ganteng itu belum juga datang.

"Winda!" panggil Aldy pada Winda yang juga anggota OSISnya.

"kenapa Dy?"

"lo udah urus ruangan kelas mana aja yang dipake buat kader adek-adek kelas nanti kan?" tanya Aldi, Winda mengangguk mantap.

"udah, lo tenang aja"

"Iqbaal! Gila lo ya, bentar lagi mulai lo baru dateng!" cerocos Aldy mendapati Iqbaal yang baru masuk keruangan OSIS.

"ye maap, macet tadi" Iqbaal menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"yauda cepetan lo bantuin, ini yang ketos gue apa lo sih," protes Aldy.

•••
30 menit berlalu, acara akan segera dimulai, anggota² OSIS juga sudah berjejer rapi di tepi lapangan, beserta puluhan Casis yang berbaris rapi ditengah lapangan.

"mulai, lo sambutan" bisik Winda pada Iqbaal.

Iqbaal mengangguk, hanya dengan seukir senyum tipis seluruh Casis itu seperti menahan jeritannya,

"selamat pagi" Iqbaal mengawali kalimatnya.

"pagiii" jawab mereka serentak.

"sebelum kita memulai kegiatan kita, ada baiknya saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya Iqbaal Farasya Adrin, disini saya menjabat sebagai ketua OSIS. Saya ingatkan kepada kalian, menjadi anggota OSIS bukanlah hal yang mudah, jika kalian masuk OSIS hanya karena ingin terlihat keren dan terkenal, maaf kalian salah masuk Organisasi, OSIS bukan ajang mencari ketenaran. OSIS itu adalah sekelompok Siswa yang berada dibarisan paling depan, yang menuntun dan memberi arahan, tapi bukan berarti menjadi OSIS bisa semena-mena, mungkin itu saja, sekian dari saya Assalamualaikum, selamat pagii" Iqbaal mengakhiri kalimatnya sembari tersenyum.

'Baru Casis aja udah telat, gimana nanti lo jadi anggota OSIS?! bisa hancur organisasi punya anggota kayak lo' teriak Seseorang dari arah gerbang.

'saya cuma telat satu menit, sebelum sambutan dimulai saya udah disini, kalau kakak ga terlalu bertele-tele dari 10 menit lalu saya udah disana,'

Telinga Aldy menangkap jelas perdebatan dua orang wanita dari arah gerbang.

"dy, Aldy!" Iqbaal berbisik dan menyenggol lengan Aldy, menyadarkannya dari lamunannya.

"ha? Iya kenapa?"

"sambutan..." bisik Iqbaal yang sudah gemas karena Aldy tak mendengarkannya sedikitpun tadi.

"oh iya, perkenalkan saya Aldy Arsyadi Almo, disini saya menjabat sebagai wakil ketua OSIS, saya harap siapapun pengganti saya nanti, semoga bisa lebih baik nantinya" ujar Aldy datar namun sangat berwibawa.

Setelah mengakhir kalimatnya, Aldy langsung menarik Iqbaal dan melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah, tak peduli Winda yang terus memanggil dua manusia itu,

"punya ketua sama wakil gini amat si,  yang sabar Win, yang sabarr" gumam Winda.

"hei, hei.. Ini kenapa?" tanya Iqbaal dengan dua gadis yang dari tadi berdebat.

"ini Baal, Dy Casis udah telat aja. Gimana kalo nanti jadi anggota Osis" jelas Dara yang juga Anggota OSIS.

"Yaudah Dar, lo urus aja yang lain aja, biar gue sama Iqbaal yang urus dia" ujar Aldy datar. Dara mengangguk patuh dan meninggalkan gadis itu dengan Iqbaal dan Aldy.

"kenapa telat?" tanya Aldy pada gadis itu.

"ojeknya kelamaan dateng" ujarnya menunduk.

"kenapa jadi nyalahin ojek?" tanya Iqbaal.

"maunya nyalahin abang sama pacar, tapi karena harus menghormati ketua dan wakil ketua OSIS jadi gajadi" sindirnya, membuat Iqbaal dan Aldy terkekeh.

Siapa lagi adiknya Iqbaal dan pacarnya Aldy selain Salshabilla Safira Adrin.

"kenapa emang abang sama pacarnya?" goda Aldy.

"nyebelin. Adeknya ditinggalin, pacarnya ga jemput!" Salsha mengerucutkan bibirnya, gemas.

Iqbaal dan Aldy kembali terkekeh, mereka membawa Salsha untuk berbaris seperti yang lain, mereka sama sama merangkul Salsha, membuat seluruh anggota OSIS menatap heran, mungkin mereka belum tau siapa Salsha.

Terlambat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang