Sesampai nya di rumah sakit ada banyak orang yang menunggu mama,aku juga melihat papa dan kakak tapi ada orang yang tak aku kenal.
Terlihat jelas di wajah papa dan kakak yang sangat khawatir dengam keadaan mama. Sedangkan aku masih saja berdiri dan menatap mereka. Aku takut sesuatu akan terjadi pada mama tapi aku selalu berdoa agar mama di beri kesembuhan dan juga kesehatan.
"Pa" aku memanggil papa dengan nada yang lirih
"Cintya" jawab papa
Papa menghampiri ku dan memeluk ku,juga menenangkan ku yang saat ini masih menangis.
"Cin berhentilah menangis mama di dalam baik baik saja" ucap papa Cintya
"Apa dokter yang susah mengeceknya pa" tanya Cintya yang di jawab dengan anggukan oleh papa nya
"Syukurlah kalau mama baik baik saja. Hati ku sedikit tenang sekarang. Apa aku boleh masuk ke dalam pa,aku ingin melihat mama" tanya Cintya lagi
"Untuk saat ini belum di bolehkan masuk dan mama juga masih istirahat nak,mungkin sebentar lagi akan di perbolehkan untuk melihatnya" jawab papa Cintya
"Baiklah aku akan menunggu" saut Cintya dengan raut wajah yang sedih
Aku melihat di sini juga ada wanita yang seusia dengan mama,aku juga melihat laki laki yang seusia juga dengan papa dan satu lagi kira kira berumur 22 tahunan.
"Tunggu....bukankah itu orang yang mendonasi terbesar di sekolah ku kenapa disini" tanya ku dalam hati
Aku masih berpikir apa hubungan nya dengan keluarga ku. Dia sekarang sedang menatap ku seperti ingin mencekik ku. Hah dasar orang sombong
"Pa,kenapa mama tiba tiba masuk rumah sakit?" tanya Cintya
"Tadi itu mama,papa dan kakak mu makan malam sama keluarga Syahril" jawab papa Cintya
"Ha. Makan malam? Kok aku gak di ajak emang aku bukan keluarga papa ya, atau Cintya itu belum bisa cari uang terus belum boleh ikut makan malam ini" tanya Cintya sewot
Cintya merasa di sendirikan untuk saat ini karena makan malam itu.
"Bukan seperti itu. Makan malam ini membahas tentang pernikahan nak" saut papa Cintya
"Apa... " Cintya sangat terkejut dengan omongan papanya apa bener kakaknya itu akan melepaskan masa lajangnya.
"Akhirnya kakak akan menikah juga udah gak sabar ingin punya kakak perempuan yang cantik."
"He bukan aku yang mau nikah dek tapi kamu" jawab kakak nya Cintya
Cintya benar benar terkejut kali ini karena selama ini dia tak pernah mempunyai pacar,lalu dia akan menikah dengan siapa.
Di tengah tengah Cintya berpikir dokter yang merawat mama Ani mempersilakan untuk masuk melihat mama Ani
"Jika ada yang ingin melihat nya silahkan masuk,kondisi pasien sudah membaik" pinta sang dokter
Semua orang yang menunggu mama Ani masuk kedalam untuk melihat apa mama benar benar baik baik saja
Cintya berlari ke arah mama nya dan memeluk nya,dia tak bisa menahan air matanya yang terus keluar. Di sisi lain dia takut jika mama nya kenapa napa dan di sisi lain dia senang bahwa mamanya baik baik saja.
"Mama kenapa,kok sampai masuk rumah sakit" tanya Cintya
"Mama hanya kecapekan aja Cin,akhir akhir ini di butik mama rame banget,mama berharap kamu bisa bantuin mama jika sudah lulus sekolah nanti" jawab Ani mama Cintya
"Cintya pasti bantuin mama kok,mama gak usah terlalu repot repot kan di sana juga udah banyak karyawan" saut Cintya.
Di dalam ruangan tersebut sangat ramai,banyak yang di bicarakan disana apa lagi tentang kelulusan Cintya. Tapi ada satu yang mengganjal di hati Cintya yaitu pernikahan.
***
Update lagi....
Makin kesini cerita nya makin jelek😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Dianggap
RomanceCintya Putri Azzalia seorang gadis baik, cantik, dan sosok yang sederhana dengan segala kemewahannya. Dia siswa di SMK 2 NUSABANGSA Jakarta selatan kelas 12 semester akhir. Ia ingin segera lulus dan bekerja sesuai keinginan nya. Tapi semua nya bebed...