"udah lah bi gak papa ayo sekarang kesana acaranya udah mau mulai" ajak Cintya pada bi inah dan pak Ali
Kini Cintya merasa bahwa rata rata siswa membicarakan nya, mereka juga mengejek Cintya yang di wakili oleh pembatu dan sopir nya, dada Cintya pun merasa sesak dan nyeri mendengar perkataan mereka, akhir nya Cintya meninggal kan tempat itu dan memilih ke taman sekolahan nya yang tak jauh dari lapangan utama.
Cintya benar benar tak bisa menahan air mata nya lagi, dia menangis sendiri di bangku bawah pohon. Tak ada seorang pun yang tau bahwa Cintya sedang merasa sedih termasuk sahabat nya Rika pun tak tau bahwa teman nya Cintya sedang bersedih
Di sisi lain ada seorang laki laki dengan setelan jas hitam di padukan dengan kaos putih dan memakai sepatu hitam yang mengkilap di tambah wajah nya yang sangat tampan juga tak lupa buket bungat untuk calon istrinya yang hari ini wisuda. Yappp dia adalah Nathan, dia datang bersama keluarganya untuk memberikan ucapan selamat kepada Cintya tapi orang yang sedang ua cari tak ada di lapangan utama. Nathan hanya bertemu dengan bi Inah dan pak Ali saja lalu di mana Cintya berada?
Setelah di rasa sudah cukup tenang Cintya kembali ke lapangan utama dan mencari bi Inah dan pak Ali. Cintya melihat bi Inah dan pak Ali sedang berbincang bincang dengan pria dan wanita yang seumuran dengan mama papa nya, disana juga ada seorang gadis mungkin dia anak nya yang terlihat lebih tua dari Cintya, dannnnnn laki laki yang juga lebih tua dari nya yang tak asing baginya. Cintya pun menghampiri mereka
"siapa mereka bi?" tanya Cintya sambil menatap Nathan
"ohhh ini calon mertua non" jawab bi Inah sambil memandang Cintya
Cintya hanya beroh~ ria. Tunggu ngapain meteka datang kesini pertanyaan itu muncul di pikiran Cintya
"selamat ya nak atas kelulusan mu" ucap mama nya Nathan yang tersenyum kepada Cintya
"iya tante terimakasih" jawab Cintya
"ehhh kok tante sihh panggil mama papa aja nak" saut mama Nathan
"iya mmmaaa...." jawab Cintya dengan gugup
"selamat atas kelulusan mu, semoga apa yang kamu cita citakan bisa kamu raih" ucap Nathan sambil memberikan buket bungan untuk Cintya
Kira kira seperti itulah Cintya dan Nathan...heheCintya pun menerima buket bunga dari Nathan, dia merasa sangat senang sampai sampai ada garis lekung di wajah nya.
"ternyata masih ada orang yang sayang sama aku selain keluarga ku" ucap Cintya dalam hati
***
Keluarga Nathan mengantar Cintya pulang ke rumah nya. Mereka ingin membicarakan pernikahan untuk ke sekian kali nya. Di sepanjang jalan Cintya berpikir ia akan menerima perjodohan, dia merasa Nathan adalah yang terbaik untuk nya walaupun belum mengenal nya secara dalam. Cintya sudah mulai merasa ada sedikit kenyamanan jika di dekat Nathan
Tak lama kemudian keluarga Cintya pulang, mereka sedang berbincang bincang di ruang tamu berbeda dengan Cintya yang merasa sedih karena keluarganya tak datang ketika hari kelulusa nya.
"bi dimana Cintya?" tanya mama Cintya kepada bi Inah yang mengantarkan minuman untuk mereka
"nona di kamar nya" jawab bi Inah
"tolong bibi panggil Cintya buat makan malam ya" suruh mama Cintya lagi
"baik nyonya"
Bi inah naik ke lantai dua untuk mencari Cintya
"non Cintya, nyonya menyuruh non turun untuk makan malam" ucap bi Inah di depan pintu
"iya bi" jawab Cintya menurut
Cintya pun turun ke bawah dengan malas, sebenar nya dia tak ingin bertemu dengan keluarganya, jika sekarang akan makan malam bertemu dengan mereka itu akan membuat Cintya kehilangan mood nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Dianggap
RomanceCintya Putri Azzalia seorang gadis baik, cantik, dan sosok yang sederhana dengan segala kemewahannya. Dia siswa di SMK 2 NUSABANGSA Jakarta selatan kelas 12 semester akhir. Ia ingin segera lulus dan bekerja sesuai keinginan nya. Tapi semua nya bebed...