Kembali POV Elvi

4.6K 147 2
                                    

POV Elvi

Pagi ini aku terbangun karena adzan shubuh berkumandang. Dengan posisi berhadapan dengan Dimas. Kulihat Dimas masih terlelap dalam tidurnya dengan posisi yang sama, memelukku!
Kupandangi wajahnya teduhnya wajah yang tenang dan sangat tampan.

"Tidak usah terlalu serius memandangiku seperti itu aku tahu jika diriku memang tampan!" ucapnya yang membuatku terkejut.

Pasalnya dia masih berbicara dengan mata tertutup.

"Ketangkap basah!" batinku.

"Tidak usah terlalu percaya diri! Aku menatapmu karena tadi kulihat ada seekor nyamuk!" elakku, dan segera mengubah posisi menjadi terlentang.

"Lepaskan aku!" sambungku kembali.

Aku berusaha melepaskan tubuhku dari pelukannya.
Bukannya melepaskan dia malah memelukku lebih erat lagi.

"Hai, Nona! Aku adalah suamimu, bicaralah yang manis!" pintanya.

"Aku tidak ingin membuat masalah denganmu, ini masih terlalu pagi!" ucapku

Tiba-tiba saja dia beranjak dari tidurnya dan menatapku dengan tatapan nakal. Aku bergidik melihat sikapnya.

"Ma–mau ngapain?" tanyaku terbata-bata.

Masih sepagi ini aku sudah dibuatnya senam jantung!

"Apakah harus meminta hak-ku terlebih dahulu, supaya kau bisa bersikap manis denganku?!" jawabnya seraya mengedipkan sebelah matanya.

Aku menjadi takut melihatnya.

"Dasar lelaki mesum!" ucapku sambil mendorong tubuhnya.

Saat aku akan melarikan diri. Sial, tanganku dicekal olehnya.

"Aku tidak akan melepaskanmu jika kau tidak bersikap manis kepadaku!" ucapnya.

Benar-benar tidak waras! batinku.

"Juragan Dimas yang tampan, biarkan aku pergi! Aku ingin melakukan salat subuh!" ucapku.

dengan memasang wajah manis dan senyum di bibir.

"Apa katamu? Kau memanggilku apa?" tanyanya.

Huuft!

Aku menghembuskan nafas. Ribet!

"Mas Dimas biarkan aku pergi, aku ingin melakukan salat subuh!" ulangku.

Kulihat ia tersenyum, dan melepaskan genggaman tangannya.  Dasar! Aku segera berlari menuju kamar mandi.

Aku bergegas melakukan salat. Kulihat lelaki itu selalu memperhatikanku.

"Mengapa kau memandangiku seperti itu?" tanyaku ragu.

"Jika kau sudah siap, beri tahu aku!" jawabnya dan berlalu ke kamar mandi.

Siap apanya, membayangkan pun aku tidak mau.

Aku bergegas ke dapur, membuka kulkas melihat jika ada bahan makanan yang bisa dimasak. Tetapi semua isi kulkas hanya ada cemilan dan minuman saja.

"Apakah dirumah ini tidak ada yang masak? Apakah hanya memakan cemilan dan minum saja setiap hari?" gumamku sebal

"Aku mendengar ocehanmu, Sayang! Bukankah rumah ini sudah lama aku tinggal ke desa. Jadi wajar saja jika tidak ada bahan makanan," ucapnya.

Ah, benar juga. Aku berlalu meninggalnya. Pergi ke depan menyaksikan matahari terbit sepertinya menyenangkan.

Pagi ini, adalah pagi pertamaku dengan Dimas. Mencintai pria yang hatinya milik orang lain. Ck! Menyedihkan!

Memperhatikan susana tempat tinggalku sekarang. Tinggal di rumah mewah, perumahan elit. Suami kaya, tampan, Mapan.

Kurang apalagi?

Bagi mereka yang melihat aku adalah wanita yang sangat beruntung. Tetapi tahukah mereka bahwa aku dinikahi hanya karena wajahku menyerupai kekasihnya. Hanya obsesi semata.

Apa yang lebih buruk dari ini? Mencintai tetapi tidak dicintai. Miris!

Cuitan burung pagi ini sangatlah merdu. Menambah semangatku pagi ini.

Sudahku putuskan.

"Akanku buat kau bisa melupakan bayangan Clara! Aku adalah Elvi. Kau adalah suamiku. Aku tidak akan pernah mau dianggap sebagai bayangan kekasihmu!" Aku menyemangati diriku sendiri.

*****************

Aku memutuskan untuk kembali ke kamar.
Ceklek!!

Pintu kamar tebuka, Sepi.

"Kemana, Dimas?"

Kudengar suara gemericik air didalam kamar mandi. Mungkin dia sedang mandi.

Kulihat di meja terdapat beberapa majalah, aku memutuskan untuk membacanya. Saat tengah asik membaca kudengar suara pintu kamar mandi terbuka.

Cekleek!

"Ayo, siap-siap!" ucapnya yang baru saja keluar kamar mandi.

Akupun melihat kearah sumber suara. Aku terkejut melihatnya yang hanya menggunakan handuk dan bertelanjang dada.

Aaaaaaaaa ....

Sontak aku teriak, dan menutup mataku.

"Kenapa? Bukankah aku telah menjadi suamimu?" ucapnya sambil terkekeh.

"Kau telah mengotori mataku pagi ini!" ucapku sebal.

"Bukalah matamu, aku sudah memakai pakaianku!" ucapnya

Perlahan aku membuka mataku, kulihat dia sudah tidak ada dihadapanku. Aku terkejut karena dia sudah ada di sampingku. Dan telah berhasil mencium pipiku.

"Dasar, lelaki mesum!" Runtuku sebal, dan dia hanya tertawa. Padahal tidak lucu sama sekali.

Bersambung ....

Warning!! Jangan ada yang bilang alurnya loncat ya. Karena ini POV Elvi. Yang kemarin part13 POV Dimas yang sebenarnya belum selesai. Tapi banyak yang komentar ceritanya diulang-ulang. Padahal beda POV atau beda sudut pandang.

Besok kapan-kapan aja POV Dimasnya atau POV Dimas aku post di WP atau di wall pribadi.

Dipaksa Menikah Karena HutangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang