#Dipaksa_Menikah_Karena_Hutang
Dengan perasaan yang, entah. Kami pun menghabiskan makanan. Setelah selesai Bayu mengantarkanku pulang.
"Gak mau mampir dulu?" kataku membuka kata.
"Gak usah, nanti calon suami kamu cemburu," jawab Bayu sinis dan berlalu pergi.
Kenapa dia? Marah? Marah kenapa? Aah entahlah. Mungkin perasaanku saja. kataku.
Saat ingin memasuki rumah ada seseorang yang memanggilku.
"Elvi!" paggil seseorang.
"Eh, Karin sini masuk!" kataku.
"Gak usah disini aja. Lo dari mana? Habis jalan sama Bayu, ya?" selidiknya.
Karin ini adalah sahabatku dengan Bayu waktu masa sekolah dulu, Tapi kami jarang bertemu karena Karin adalah anak orang kaya. Dan Ayahnya melarang dia untuk bergaul denganku.
"Eh, emmh ... tadi cuma mampir makan doang," kataku gugup.
Bukan apa-apa, aku tau bahwa sahabatku ini menyukai Bayu dari masa SMA dulu.
"Lo tau kan kalau gue suka sama, Bayu? Gue tadi ada ditempat yang sama dimana kalian makan," ucapnya.
"Gue juga denger obrolan kalian. Eh, tapi, maaf bukan gue mau nguping. gak sengaja aja denger," lanjutnya.
"Kenapa lo gak gabung aja?" tanyaku.
"El, gue mohon sama lo, jaga jarak sama Bayu. Gue tau lo kerja sama dia, tapi lo bisa kan sedikit jauhi Dia!" ucap karin
deeg! Batinku.
"Kenapa gue harus jaga jarak? kan lo tau gue gak ada apa-apa sama Bayu. Lo gak usah khawatir," ucapku.
"El, lo jangan pura-pura bodoh! Tadi lo denger sendiri kan ucapan Bayu waktu kalian makan, Dia cemburu, El! Itu artinya dia ada perasaan sama lo!" ucap karin penuh penekanan.
"Gak mungkin, Rin! Dia cuma khawatir. Tapi, kalau menurut lo gue harus jauhi dia. Gue akan lakukan," ucapku
"Itu yang terbaik, El, makasih. Kalau gitu gue pamit dulu," ucapnya seraya berlalu.
Aku pun memasuki rumah dan segera ke kamar. Mengapa Karin bisa berpikiran bahwa Bayu menyukaiku, Padahal dia tau bahwa aku hanya bersahabat. Aku tidak mungkin menyukai lelaki yang sudah dicintai oleh sahabatku sendiri.
Dan lagi, siapa wanita yang bersama Juragan Dimas, tadi? Kenapa dia tidak mengenalkan kepadaku. Dan kenapa dia tidak mengejarku tadi?
Aaaaahhh ... lama-lama aku bisa gila! Ngapain juga diurusin. Kalaupun dia punya kekasih Biarkan saja, toh Aku juga tidak mencintai dia.
Lama-lama gue bisa gila beneran Kalau kaya gini. Kenapa dengan lo, Elvi! Mending sekarang gue mandi, terus istirahat dari pada gue beneran jadi gila!
---------------------
Malam pun tiba, saat aku tengah melaksanakan salat Maghrib, terdengar deru mobil memasuki halaman. Tidak lama kemudian ada suara pria mengucapkan salam.
"Assalamualaikum!" katanya.
"Wa'alaikumsallam," jawab ayahku dan segera membukakan pintu.
Akupun segera menyelesaikan kewajiban dan melipat mukena. Lalu segera keluar untuk melihat siapa yang datang.
Ternyata yang datang adalah Juragan Dimas.
"El, kamu diajakin makan malam sama Juragan." kata ayahku.
"Engga ah, yah. Elvi udah kenyang!" tolakku.
Aku melihat juragan melirik tajam ayahku, seakan memberi perintah. "Bagaimanapun caranya, dia harus jalan dengan saya!"
"Udah buruan siap-siap. Pokoknya kamu harus temani Juragan!" Perintah ayahku memaksa.
"Iya, siaap! Namanya juga BOS, jadi bisa memaksa wanita mana saja untuk diajak kencan!" kataku sebal.
Juragan pun sepertinya nampak terkejut mendengar ucapanku tadi.
"Hai, Nona! Tidak perlu marah-marah seperti itu, Agar nanti tidak cepat menua. Ini pakailah sudah aku belikan untukmu!" katanya.
Sepertinya dia tidak menyukai ucapanku tadi.
Mendengar ucapannya yang penuh penekanan, membuat nyaliku menciut. Aku pun segera mengambil bingkisan yang dia berikan, lalu berlari ke kamar.
Dasar! mentang-mentang dia banyak duit, jadi bisa melakukan sesuka hatinya. Tadi jalan dengan wanita lain, dan sekarang dia memaksaku," ucapku sebal.
Aku pun membuka bingkisan yang tadi diberikan, ternyata isinya sebuah dress yang sangat indah berwarna navy dan sebuah heels. Mungkin hanya ini barang mewah yang aku miliki. dan ini pemberian dari lelaki pemaksa itu. Huuuuh, sebal.
Aku segera memakai semua pemberiannya tadi. memoles tipis wajahku dengan make-up. Dan rambutku dibiarkan terurai bebas.
Saat aku keluar kamar. aku melihat matanya tidak berkedip memandangku dari atas sampai bawah, dan itu membuatku salah tingkah. Dasar buaya. Batinku.
"Kalau begitu saya permisi membawa Elvi dulu, Pak." katanya berpamitan seraya mencium punggung tangan Ayah. Akupun melakukan hal yang sama.
"Assalamualaikum," Ucap kami berbarengan.
"Wa'alaikumsallam, hati-hati!" jawab Ayah.
Dia membukakan pintu mobil untukku, aku segera memasuki mobil. Kulihat dia memutari mobil dan segera duduk disampingku.
Sedetik kemudian, dia mendekat, sangat dekat. Hingga hembus hangat napasnya dapat aku rasakan.
"Ju-Juragan mau ngapain?" tanyaku gugup, seraya menarik tumbuh mundur kebelakang.
Diapun tidak menjawab. dia terus mendekat, Terus dekat sampai-sampai aku bisa merasakan degub jantungnya.
"Mau masangin ini, bahaya!" katanya.
Huuuufh! kataku menghembuskan napas lega.
"Dikira mau ngapain?" tanyanya. Seraya memasang sabuk pengaman di tubuhnya.
Aku yakin wajahku sudah seperti kepiting rebus.
Kami pun berangkat, Setelah sampai di tujuan. Sesaat setalah kami turun dari mobil, aku langsung dibuat terkejut. Bagaimana tidak, saat akan memasuki restoran ada seorang wanita yang menghambur ke pelukannya.
Siapa lagi wanita ini? Yang kemarin saja aku belum mengetahuinya, lalu ini siapa lagi? Aaaah. Dasar buaya! Batinku, sebal.
Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipaksa Menikah Karena Hutang
RomansaElvi si wanita miskin yang diminta Ayahnya menikahi Dimas sang Juragan kaya sebagai penebus Hutang.