✨Itsna 'Asyar

19 3 0
                                    

Sial, sial, dan sial, selalu kata itu yang muncul dipikirannya ketika dia bertemu dengan Hasan.

Juna, beranggapan bahwa Hasan adalah nasih buruk baginya, karena setiap kali mereka bertemu pasti Juna terkena masalah.

Bukankah jika dia terkena hukuman atau dipanggil guru karena kesalahannya sendiri? Mengapa ia harus menyalahkan Hasan?

Untuk itu Ustadz Chen ingin mengobrol dengannya, ya, kali ini bukan obrolan layaknya ia dan Ustadz Sulaiman yang terasa serius, tapi layaknya sahabat.

"Juna? Kamu santri baru ya?"

"Ya."

"Kenapa tidak puasa?"

"Gak, aku gak mau puasa, untuk apa?"

"Dengar, bapak tau kamu Mu'alaf. Dulu, bapak juga mengalami hal yang sama kayak kamu." ucapan Ustadz Chen kali ini mampu membuat Juna terlihat penasaran.

"Bapak Mu'alaf?"

"Iya, nama bapak Chen. Dulu saat awal menjadi Mu'alaf bapak sempat bingung akan melakukan apa? Bahkan, berpikir untuk Murtad,"

"Murtad?"

"Iya, Murtad adalah panggilan bagi seorang Muslim yang meninggalkan Islam untuk keyakinan lain atau menyekutukan Allah." Ustadz Chen tersenyum, ia pun melanjutkan kalimatnya,

"Juna tau kan dalam agama sebelumnya juga dikatakan bahwa Allah adalah Tuhan,"

"Iy-iya pa,"

"Percaya bahwa Allah ada, tapi, tidak menganggap bahwa Allah itu Ahad, Allah itu satu, Allah itu tidak beranak maupun diperanakkan. Sementara, Islam mengajarkan bahwa Allah itu satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Juna pernah baca syahadat kan?"

"Pernah pa, tapi cuman sebatas mengucapkan."

"Seharusnya, maknanya juga dipahami. Syahadat itu berarti kamu telah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya."

"Aku tidak suka Muhammad."

***

Hijrahati || Part 1 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang