✨Tsalatsa 'Asyar

17 5 0
                                    

"Kamu belum paham nak, Muhammad adalah satu-satunya orang yang selalu memikirkan keselamatan umatnya. Dia adalah Rasulullah yang bertugas untuk menyampaikan berita gembira dan peringatan,

Bapak kasih tau kisah singkat beberapa Nabi ya. Seperti, Nuh As. Beliau selalu mengajak orang-orang yang berdo'a pada berhala untuk berhenti melakukan hal itu agar berdo'a hanya pada Allah Swt."

"Terus?"

"Semua orang menyebutnya orang gila, tak waras, dan caci-maki yang tiada tara. Tapi, Nuh As. tetap sabar walaupun pengikutnya hanya sedikit. Anak dan istrinya pun tetap memuja berhala.

Saat itulah, Allah memerintahkan Nuh As. untuk membuat perahu raksasa, hal ini tentu saja membuat para Yahudi tertawa terbahak-bahak.

Hingga akhirnya, adzab Allah datang menimpa mereka. Para kaum Nuh As. yang setia bertasbih dapat terselamatkan dengan menaiki perahu raksasa itu, sedangkan anak dan istri Nuh As. serta orang-orang yang menyekutukan Allah itu binasa dalam akhir hayatnya. Sesungguhnya adzab Allah itu sangatlah pedih. Na'udzubillah.

Seperti itu pula perjalanan dakwah Nabi Muhammad Saw. Walaupun ia telah berkali-kali dilempari kotoran binatang dan caki-maki dari para kafir Quraisy, tetap saja keteguhan untuk mengajak umat manusia menuju agama Allah tak pernah padam."

Juna yang mendengarnya tertegun, entah kenapa ia merasa hatinya lebih tenang dari sebelumnya. Ia pun banyak bertanya tentang Islam pada Ustadz Chen.

Mengapa orang yang menyekutukan Allah terkena adzab? Kenapa agama Islam begitu banyak peraturan? Apa Islam teroris? Hingga sejarah Rasulullah pun ia tanyakan pada Ustadz Chen hingga cara pandangnya tentang Islam berubah seketika.

Ustadz Chen juga memberitahunya tentang hidayah dan taufik. Juna merasakannya. Seakan hidayah dan taufik itu datang menghampirinya.

"M-maaf saya begitu arogan tadi. Saya sedih dengan apa yang saya katakan sebelumnya, bahwa saya tidak suka Rasulullah. Pa, apa yang harus saya lakukan? Sa-saya tidak tau harus bagaimana, saya ingin seperti bapak." ucap Juna dengan air mata yang tak disadari telah menetes perlahan.

"Berdo'alah nak, do'a adalah cara Allah dan makhluk-Nya saling berkomunikasi."

"Bagaimana caranya pa? Apa yang harus saya lakukan?"

"Dengan beribadah pada-Nya. Patuhi rukun Islam, syahadat, shalat, puasa, zakat, pergi haji bagi yang mampu. Yakini rukun Iman, percaya bahwa Allah itu ada, begitu pula dengan Malaikat, Kitab, Rasul, Kiamat, Qada dan Qadar."

"Tapi, saya tidak tau,"

"Kalau tidak tau, bisa tanya bapak. Kamu bebas menanyakan apapun tentang Islam. Insya Allah kamu dapat istiqamah nak. Kamu juga bisa tanyakan pada para santri di sini. Mereka pasti akan memberitahumu."

"Terima kasih pa. Bismillah.."

***

Hijrahati || Part 1 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang