Like Father Like Son

1.2K 148 82
                                    

Chaeyoung yang sedang tidur di kursi studio miliknya tiba tiba terbangun mendengar suara telpon

Matanya yang masih sipit melihat nama pemanggil. Alisnya mengernyit lalu mengangkat panggilan telepon tersebut

"Hallo?" Suaranya parau, ia bahkan sempat meregangkan tubuhnya ketika mengangkat telpon tersebut

"Berantem lagi? Yaudah, sekarang aku ke sekolahnya"

Lalu panggilan teleponpun berakhir dan itu dari Mina.

Panggilan itu berisi percakapan antara Chaeyoung dengan istrinya. Chaeyoung harus ke sekolah Ryujin, entah untuk alasan apa yang pasti karena Mina sibuk di klinik, Chaeyounglah yang harus menjadi perwakilan orang tua.

"Yen, titip dulu studio ya. Kalo ada yang nyariin gue terus dandannya resmi banget bilang aja ilang di segitiga bermuda pas lagi mancing gurame" Yena hanya mengangguk dan tersenyum mendengar perintah Chaeyoung



Mobil Mitsubishi Gallant Vr4 berwarna hitam doff dengan velg HSR ring 17 sampai di parkiran sekolah. Mobil kesayangannya yang gagah kini sudah berubah menjadi mobil tua karena beberapa faktor penyebab

Chaeyoung segera turun dari kendaran beroda empat itu untuk menuju ruang kepala sekolah

Ia bahkan sudah mengganti kaos oblongnya dengan kemeja agar terlihat lebih sopan. Chaeyoung berjalan santai seolah ini sudah menjadi hal biasa bagi dirinya. Tidak ada rasa khawatir atau apapun semacamnya. Chaeyoung sudah paham dengan anak laki lakinya itu

"Siang pak" Chaeyoung di sambut ramah oleh kepala sekolah.

Di sambut ramah seperti itu senyuman mengembang di wajah Chaeyoung. Ia begitu berwibawa saat bertemu sang kepala sekolah tapi tidak dengan Ryujin. Ia mendelik ke arah sang ayah lalu membuang nafas kasar.

Chaeyoung menepuk kepala Ryujin setelah mendengar sang anak mendengus.

"Ngapain lagi kamu?" Ucapnya sembari menebar senyum kepada sang anak

Di ruangan tersebut berisikan kepala sekolah, dua orang siswa, seorang wali murid dan seorang guru yaitu wali kelas Ryujin

"Jadi langsung saja ya. Begini pak, saya sebagai wali kelas Ryujin dan Yeji sudah sering memperingatkan mereka untuk tidak bergaul dengan orang orang yang lebih tua dari mereka. Terlebih mereka baru kelas 6 SD pak. Saya khawatir mereka terlibat dengan pergaulan yang salah. Mungkin kali ini mereka tidak melakukan perkelahian tapi saya khawatir karena mereka sudah dua hari bolos sekolah dan kebetulan saya menemukan mereka berdua. Jadi saya memanggil bapak bapak kesini agar bapak sekalian memberikan teguran kepada mereka" penjelasan sang guru membuat wali murid dari Yeji yaitu Hyunjin meradang

"Saya khawatir, soalnya mereka akan segera menghadapi Ujian Nasional" tambah sang kepala sekolah

"Iya, pak bu mohon maaf jika anak saya merepotkan. Saya juga berterimakasih sudah memberitahu masalah ini. Saya akan beri teguran kepada anak saya" Chaeyoung beberapa kali menunduk, merasa malu dengan kelakuan anaknya

"Iya pak bu. Maafkan adik saya juga" Hyunjin tidak mau kalah

"Mohon maaf kami sudah menganggu waktu anda. Kami tidak ingin pihak sekolah di salahkan jika ada kejadian buruk menimpa kedua murid ini" jelas sang kepala sekolah

"Oh tidak apa apa pak, saya paham sekali. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan maaf sebesar besarnya" Chaeyoung berdiri dan memberi salam kepada kepala sekolah yang sudah terlebih dahulu berdiri.



Setelah kejadian di ruang kepala sekolah Ryujin tidak banyak bicara. Ia hanya menunduk seakan takut oleh ayahnya

"Boy! Kamu tau ga eyang pernah gampar Ayah di depan kepala sekolah waktu SD?" Pertanyaan Chaeyoung memecah sunyi di antara mereka berdua

Break My Wall "Chapter II" (Michaeng) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang