Beat Kuning

935 133 73
                                    

Ryujin dan Yeji kembali melakukan kenakalan mereka.

Kini mereka sedang berada di sebuah warung berisikan siswa SMA dan hanya mereka yang mengenakan putih biru. Walaupun seragamnya berbeda dari siswa SMP pada umunya tapi semua orang bisa tahu jika mereka masih berada di tingkat sekolah menengah pertama

"Bawa ke Brigif" ucap seorang siswa yang lebih tua dari mereka

"Jangan dulu belum di bore up" jawab Yeji sembari menghisap rokok yang di hapit kedua jarinya

"Gue mau cobain ah" Ryujin begitu bersemangat mencoba motor baru Yeji itu

"Di Riau aja yuk? Lurus lurusan aja" lanjutnya yang antusias ingin belajar motor

"Bentar belum jam balik" jawab Yeji karena jam masih menunjukan pukul 12 siang

"Sore ya?" Ryujin tersenyum lebar saat kawannya mengangguk menuruti permintaan Ryujin







Mina sedang berada di sebuah klinik dokter kandungan. Ia sedang mengecek kondisi bayinya seorang diri

"Struggle banget, mana lagi hamil, ngurus anak cowok, udah ABG lagi. Kamu kuat ya!" Ucap Bambam teman Mina yang berprosesi sebagai dokter kandungan memberi semangat kepada mantan teman di kampusnya tersebut

"Udah bilang ke orang tua kamu?" Tanya nya kembali

Mina hanya diam tidak merespon pertanyaan itu. Percuma saja ia memberitahu akan kehamilannya, orang tuanya sudah tidak peduli padanya. Bahkan Ryujin sudah menginjak usia remaja, ia hanya pernah bertemu sekali dengan nenek dan kakeknya itu. Siwon dan Jessica sangat berbeda dengan Jihyo yang selalu memanjakan Ryujin

Ryujin bahkan di anggap orang asing di kediaman orang tua Mina. Pernah sekali waktu natal dan saat itu Ryujin berusia 7tahun ia di marahi oleh kakeknya karena memecahkan vas bunga saat bermain bola dengan sepupunya. Dari sana Mina dan Chaeyoung tidak ingin membawa anak mereka ke keluarga besar Mina

Bahkan sepertinya Mina di anggap tidak pernah ada di keluarga itu.

"Makasih ya, gimana lagi namanya juga single parent haha" kekeh Mina dan mulai berdiri dari ranjang

"Aku udah beres prakteknya, mau sekalian di anterin pulang? Ga baik ibu hamil nyetir sendiri"

"Nyetir juga mobil matic, ga perlu nginjek kopling haha lagian kamu bawa mobil juga" ujar Mina membalas tawaran temannya itu

"Engga apa apa mobil simpen aja di sini. Udah anterin kamu, nanti aku bisa pake taxi"

"Eh...." Bambam berdiri dan membantu Mina berbenah serta keluar dari ruangan itu








Mata Chaeyoung mengedar, memandangi setiap detail studio musiknya. Sudah tidak ada harapan lagi. Bisnisnya semakin terpuruk dan setiap hari selalu ada 'pemancing gurame' menanyakan jika studionya akan di jual atau tidak

"Lu yakin kalo studio ini di jual Mina bakalan maafin gue?" Tanya Chaeyoung kepada temannya yang sedang menyetting drum

"ANJIR UDAH LAMA BANGET GUE GA MUKUL DRUM! Bosen gue mukul bokong Irene terus HAHAH kenapa liat gue? Sirik ya gapernah dapet jatah lagi? Mankannya jangan so idealis anda wahai lutung kasarung" ucap Dahyun yang sibuk dengan drum.

Ia selalu memukul dua kali snare dan sekali hithat setiap mengeluarkan lelucon

"Mending gue lah dari pada elu masih gagal move on. Anak udah dua juga masih aja mikirin bini orang" sindir Chaeyoung kepada sahabatnya itu

"Ah anying, heureuy maneh ma teu lucu (becanda lu ga seru)" Dahyun melempar stick drum kepada Chaeyoung sementara yang menerima stick itu hanya cekikikan

Break My Wall "Chapter II" (Michaeng) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang