VAMPIRE SERIGALA.

11.

Sebelun kalian baca ceritanya puter dulu ya lagu yang disitu ⬆ biar lebih nge feel + jangan lupa pake earphone ;)

.....

Jane POV.

"TIDAK!!"

Aku berteriak sangat keras dan berlari sebelum serangan itu mengenai Victor.

Jleb!

Panah itu mengenai jantungku.

Tubuhku mulai kehilangan keseimangan.

Nafasku sesak.

Pandanganku mulai buram dan gelap.

"JANE!"

Bruk!

Tubuhku jatuh. Tapi seseorang berhasil menangkap ku.

"JANE!! KENAPA?!--kenapa Jane.."

Aku mendengar suara Victor yang terus memanggil namaku. Aku merasakan sentuhan yang begitu hangat dari tangannya.

Aku bersyukur bisa melindunginya. Aku senang ia selamat. Aku ingin ia tetap hidup.

⚜

Victor POV.

"JANE!! KENAPA?!--kenapa Jane.."

Dia melindungi ku.

Dia menyelamatkan ku dan mengorbankan nyawanya untukku.

Kenapa! Kenapa ia melakukan itu?! Seharusnya ia tak perlu melakukannya. Ia tak perlu melindungi ku. Ia tak perlu menyelamatkan ku.

"Kenapa kau harus melakukan itu Jane. Kenapa kau melindungi ku.."

Aku tak bisa menahan rasa sesak didada ku.

Aku tak bisa menahan air mata yang terus mengalir dari kelopak mataku.

"Jangan menangis.."

Aku mendengar suaranya yang begitu lirih.

Aku menyesal tak bisa melindunginya.

Aku menyesal tak bisa menyelamatkan nya.

Aku menyesal.

"Aku mohon bertahanlah Jane.."

Aku terus memeluknya memberikan rasa hangat pada tubuhnya yang mulai terasa dingin.

"Kenapa kau melindungi ku?...kau tak harus melakukan itu Jane..aku tak siap dan tak ingin kehilangan mu..."

"Vi...terima kasih telah mencintai ku.."

"Tanpa...memandang perbedaan"

Dan disaat itu pula aku kehilangan dirinya untuk selamanya.

"JANEE!!"

Aku tak percaya dengan apa yang terjadi. Aku sungguh berharap jika ini hanyalah mimpi. Tapi nyatanya ini semua bukanlah mimpi!

Aku sudah kehilangan harapanku.

Aku sudah kehilangan matahari ku.

Aku sudah kehilangan kebahagiaan ku.

Hatiku sungguh sakit saat melihat wajah cantik ini sudah tak bernyawa.

Aku tak bisa melihat tawanya lagi.

Aku tak bisa melihat bagaimana cantiknya saat ia tersenyum.

Semua kenangan itu seakan akan lenyap begitu saja dan tergantikan oleh rasa sakit yang sangat teramat besar seperti hal nya air mataku yang tak bisa berhenti saat melihatnya.