10.

806 75 3
                                    

Victor POV.

Hari yang sangat ku hindari pun datang. Kami sedang dalam perjalanan menuju medan perang.

Aku berada ditengah paling depan sementara saudaraku yang lain mengisi disamping kanan dan kiriku.

Didepan sana sudah ada bangsa Vampire yang sudah sampai lebih dulu. Perang kali ini membuatku sedikit ragu.

"SERANG!!"

Begitu Ayah ku menginstruksikan kami langsung maju melawan dan begitupun bangsa Vampire.

Kami berperang dan benar benar melawan. Tapi untung nya tak ada satu pun dari saudaraku dan mereka yang mati. Aku dan yang lainnya hanya melawan prajurit Vampire begitupun mereka. Dalam peperangan banyak sekali mayat tergeletak tak hanya dari bangsa Vampire bahkan dari bangsaku sendiri juga cukup banyak.

Hampir setengah prajurit bangsaku sudah mati. Mungkin kini hanya tinggal beberapa saja.

BOOM!

Aku terpental begitu sebuah ledakan tiba tiba ada didekat ku. Aku berpikir bahwa seseorang telah mengincarku.

"ARGH!" Aku tentunya merasa sakit. Bagaimana tidak? Bayangkan saja kau terpental jauh ketengah medan perang apalagi karena sebuah ledakan lukanya tak main main.

Rosie POV.

Aku melakukan perlawanan terhadap para Vampire ini. Mereka mengepungku.

Bruk!

Aku mengalah kan mereka semua dengan satu serangan.

BOOM!

Aku mendengar ledakan besar ditengah medan perang. Aku melihat apa yang sedang terjadi disana dan ternyata Victor terpental ledakan itu.

Aku khawatir padanya karena luka yang didapat oleh sebuah ledakan tidaklah kecil. Aku ingin berlari ke arahnya namun ada yang menahan ku.

Bugh!

Dia menyerang Vampire yang ingin melukai ku. Mungkin karena itu juga kenapa dia menahan ku untuk tak pergi.

"Astaga Rosie! Hati hati!" aku melihat tatapan Jimin yang mengkhawatir kan ku. Ntah kenapa tapi aku senang saat Jimin mengkhawatir kan ku.

"Kau harus berhati hati Rosie! Bagaimana jika kau terluka nanti!" Jimin.

"I..iya maaf"

"Untunglah kau baik baik saja" Jimin mengatakan nya sambil menggenggam kedua tanganku. Itu membuat jantungku berdetak kencang.

"Hm a..aku hanya ingin kesana" Jimin mengikuti arah pandang ku.

"Kau---"

"Jane!" aku memotong ucapan Jimin karena melihat Jane yang diserang Serigala bertubi tubi. Aku tau dia kuat tapi dia pasti akan kewalahan melawan Serigala sebanyak itu.

Aku dan Jimin segera berlari kearahnya dan membantunya.

"Kalian tepat waktu! Aku benar benar kewalahan melawan mereka" Jane.

"Ya, aku melihatnya tadi"

"Sekuat kuat nya kau ternyata bisa kewalahan juga Jane hahah" Jimin.

"Yaa tentu saja!" Jane.

Aku membantu mereka melawan para Serigala ini meski ku tau kalau Serigala ini bangsaku sendiri tapi aku hanya berhutang budi pada Jimin yang menolongku dari serangan Vampire. Kami menyerang mereka hingga tersisa sedikit.

VAMPIRE SERIGALA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang