12.

1.2K 98 3
                                    

Chaerin POV.

"Hei cepat jawab. Kau kira tanganku tak pegal apa terus seperti ini."

Terkadang orang ini butuh sedikit ditegur.

"Yaa baiklah sudah kuputuskan" Jiyoung.

Apanya yang putuskan? Bahkan ia belum menjabat tanganku apakah ini berarti ia menolaknya?.

"Kita berdamai"

Ia pun meraih tanganku dan kami berjabat tangan. Irene dan Suho tersenyum senang begitupun aku dan Jiyoung. Kami merasa lebih baik dari sebelumnya.

"Apa kami salah dengar? Kalian sudah berdamai?" Jeon datang dan menghampiri kami.

"Iya Jeon. Kita berdamai sekarang.." Lalice.

"Ini pasti mimpi. Mana mungkin bisa seperti itu" Jeon nampaknya masih tak percaya.

"Astaga. Percayalah dengan Lalice mu ini Jeon. Kita sudah berdamai" Lalice.

"Iya benar kata Lalice. Bangsa Vampire dan Serigala berdamai itu semua karena Jane.."

Aku melihat senyum yang terukir dari mereka semua.

Kami akhirnya berdamai. Dua bangsa yang saling bermusuhan telah berdamai.

Aku dan anak anakku pulang ke kerajaan begitupun dengan Jiyoung dan anak anaknya.

Ya. Hanya aku dan anak anak ku yang berhasil pulang dan sampai dengan selamat ke kerajaan. Jika kalian bertanya kenapa hanya kami? jawabannya karena hanya kami lah yang berhasil bertahan dari perang itu.

Jadi. Aku, Jiyoung dan anak anak kami akan memulainya kembali dari awal. Kami akan menutup lembaran lama yang begitu banyak menyimpan kenangan pahit dengan lembaran baru yang lebih baik.

⚜⚜
-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

⚜⚜

Suasana ramai dan banyak sekali kendaraan berlalu lalang membuat keadaan kota terlihat padat. Seorang gadis bertopi dengan earphone yang bertengger di telinganya lebih memilih jalan yang cukup sepi untuk menghindari tabrakan dengan orang orang.

"Minggir."

Gadis itu menatap berani pada dua pemuda berpenampilan berantakan yang menghalangi jalannya.

"Hei jangan seperti itu. Aku akan minggir jika kau mau memberikan ku dompet mu dan semua uang mu"

"Tidak ada."

"Jangan berbohong pada kami gadis muda. Dari penampilanmu sepertinya kau orang kaya"

"Cepat berikan kami uang! Atau kami akan melakukan hal yang tidak kau inginkan"

"Cih! Berhentilah memalak orang lain tuan. Atau kau akan dicap sebagai orang tak berguna di bumi ini."

Ucapan sang gadis terasa begitu menusuk bagi dua pemuda ini. Padahal gadis ini lebih pendek darinya bagaimana bisa ia berani mengatakan itu.

"Kurang ajar!" Kedua pemuda itu mencengkram kuat lengan sang gadis.

"Hei! Lepaskan aku! Apa yang ingin kalian lakukan, hah!" Sang gadis terus memberontak ingin dilepaskan tapi kedua pemuda itu sangat kuat mencengkram lengannya.

"Kau telah mengatakan hal yang membuat kami kesal. Jadi kami hanya ingin membalasnya dengan bersenang senang denganmu"

Mata kucing gadis itu membola.

"Bersenang senang apa maksudmu! Jangan macam macam denganku!"

Kedua pemuda itu tak menjawab malah semakin mempererat cengkeramannya.

Bugh!

Bugh!

Seseorang datang dan berhasil memberi pelajaran pada kedua pemuda itu.

"PERGI DARI SINI! DAN JANGAN PERNAH MENGGANGGU NYA LAGI!"

Seorang pemuda berjaket biru dengan tatapan mata yang intens, berhasil membuat kedua pemuda itu lari ketakutan.

"Kau baik baik saja?" Pemuda ini bertanya pada gadis bertopi yang ditolong nya.

Pertanyaan klasik itu terdengar familiar bagi sang gadis. Ia merasa Dejavu.

"Aku baik baik saja. Terima kasih"

Pemuda ini tersenyum begitu mendengar jawaban sang gadis. Ia mengulurkan tangan untuk berjabatan.

"Namaku Taehyung"

"Jennie kim"

End.

YUHU!! Akhirnya selesai juga ceritanya. Menurut kalian gimana cerita ini? Koment yaa! 🖤

Aku mau ngucapin makasih buat kalian yang udah mau baca, vote, koment di cerita ini :))

Maaf banget kalo ceritanya ga sesuai ekspektasi kalian:(
Tapi aku bakal berusahan lebih baik lagi ko ;)

See u in next story gaes! 🖤

VAMPIRE SERIGALA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang