Bagian 09

110 66 28
                                    

Kehadiran mu hanya bisa membuat ku terluka:(

Aqila baru saja ingin memasuki rumah neneknya, tapi tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki yang tidak asing di telinga Aqila

"Khmmm, diantarin siapa tadi?"

"Kak Ervan?"

"Pertanyaan Kaka belum Lo jawab tadi"

"Ehh, anu, itu kak teman belajar fisika"

"Ohh, yaudah masuk"

Lagi-lagi langkah Aqila terhenti karena mendengar suara lelaki yang tak jauh berbeda dengan suara Ervan

"Qila?"

"Kak Ervin?"

"Kaka kapan datangnya sih?"

"Baru aja kemaren"

"Kok ngak kasih tau qila sih"

"Yahh namanya orang baru sampai qil, kan capek"

"Tapi kan...."

"Udah-udah ngak usah berantem, qila masuk, Lo juga Vin berhenti deh ngocehnya"

"Lahh kok malah gue yang salah"

Ervan adjiwinata dan Ervin adjiwinata sesosok kembar yang sangat tampan dan kaya, mereka adalah sepupu dari aqila, ayah mereka saling bersaudara bedanya ayah Aqila orang yang sederhana sedang ayah Ervan dan Ervin sangat kaya walaupun begitu mereka tetap saling bersaudara dengan baik, terlebih lagi Aqila dan kembaran itu bisa di bilang mereka saudara kandung karena kedekatan dan kelakuan mereka.

"NENEK" panggil Aqila sambil berlari dan langsung memeluk neneknya

"Iya sayang"

"Aqila rindu tau"

"Nenek juga sayang"

"Nek  mamah udah ngak sayang lagi sama qila"

"Ehhh qila ngak boleh ngomong gitu, mamah kamu itu mungkin lagi pusing aja karena kematian adik kamu makannya dia jadi sering marah-marah"

"Tapi kan ne..."

"Udah ahh sana mandi qila bau"

"Hehehehe yaudah deh qila mandi dulu"

~------------~

Aqila, Ervan dan Ervin sedang duduk di ruang tengah sambil menyaksikan sinetron di TV

"Jadi ujian kak Ervan dan Ervin gimana? Kan kalian udah kelas 3"

"yah kita sih mau lanjutin sekolah disini"

"Emang bisa? Udah kelas 3 kali mana bisa pindah"

"Bisalah, nanti tunggu suruh urus bokap kita kelar kok"

"Ckk sombong, emang apa sih yang buat Kaka pindah dari Amrik?"

"Ngak tau, bokap kita yang nyuruh"

"Ohhh, mending Kaka sekolah di SMA aku aja deh, sekolah terbaik juga loh di Jakarta"

"Banyak cewek cantik gak?"

"Yahh kak Ervin mah malah mikirin cewek, pikirin noh nilai yang anjlok"

"Ngomong lagi gue jintak Lo qil"

"Kalau berani coba aja"

"Oke"

Saat Ervin ingin menjintak kepala Aqila tiba-tiba Aqila berteriak

Unwanted LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang