Bagian 05

146 114 55
                                    

Jadilah seperti air sederhana namun berharga;)

Author :

Gadis cantik bernama Aqila itu sedang joging bersama adiknya, yaa hari ini adalah hari Minggu oleh sebeb itu Aqila menyempatkan diri untuk olahraga.

"Kak, yara boleh ngak beli es krim itu" kata yara adik Aqila dengan menunjuk kedai es krim di seberang jalan tempat mereka joging.

"Yahh dek kaka ngak bawa uang" kata Aqila

"Tapi yara mau itu kak!!" Kata yara dengan memaksa

"Yaudah kita pulang dulu Ambil uangnya yah" ucap Aqila

"Tapi yara mau nya sekarang" kata yara dengan mata yang sedikit ber kaca kaca

"Kalau sekarang Kaka ngak bawa uang yara" sambung Aqila

Tapi pada saat itu yara tidak peduli dengan perkataan Aqila, dengan cepat yara berlari menuy kedai es krim itu.

"Yara tunggu dek" kata Aqila sambil mengejar adiknya

Yara tak memperdulikan perkataan aqila dia lebih memilih untuk mencepatkan larinya.

Tiba"

Brukkkkk

Sebuah mobil besar melaju dengan kecepatan tinggi menabrak seorang gadis kecil itu.

"YARAAAAAA" kata Aqila dengan teriakan yang kuat.

~------------~

Di rumah sakit Aqila bersama dengan kedua orang tuanya sedang menunggu yara di kursi luar ruangan yara.

"Ini semua salah kamu qila" kata wanita paruh baya itu, yang tak lain adalah mama Aqila

"Maaf mah, waktu itu yara langsung lari mah, jadi udah suruh berhenti tapi yara ngak mau" Aqila menjelaskan tragedi yang menimpa yara.

"Pokoknya kalau sampai yara kenapa Napa kamu ngak mama maafin" kata Lily dengan tegas

"Maaf mah, hiks hiks" balas Aqila di Sertai dengan tangisan

"Udah mah ini bukan salah qila" sambung papa Aqila

"Ngak mas ini salah dia, dia ngak becus jagaain yara" ucap Lily

Di tengah perdebatan itu, tiba" keluar seorang dokter yang di susul seorang suster.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Kata Lily cemas

"Maaf Bu kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi nyawa putri anda tidak dapat kami selamatkan, di sebabkan pendarahan dan benturan yang sangat keras di kepala anak ibu" jelas sang dokter

Mendengar perkataan itu sontak saja Lily pingsan, dan Aqila pun menangis sejadi jadinya karena mendengar perkataan itu.

"Maafin Kaka dek" batin Aqila

.
.
.

Kini Aqila dan kedua orang tuanya masih berada di pemakaman yara,
Orang" yang melayat ke pemakaman yara sudah pulang sejak yara di makamkan

"Yaraaaa hiks kenapa hiks kamu pergi hiks secepat ini nak hiks hiks" kata Lily dengan tangisan.

"Ini semua salah kamu" sambung Lily dengan menunjuk Aqila

"Maaf mah hiks hiks" balas Aqila

"Mah jangan salahin aqila, ini bukan salah aqila, ini takdir mah" kata Reza papah Aqila.

"Jangan belaiin dia mas, pergi kamu dari sini" kata Lily sambil mengusir Aqila

"Tapi mah"

"PERGIII" kata Lily dengan tegas

Dada Aqila bagai di belah dua, sakit rasanya di usir oleh orang tua sendiri.
Dengan berat hati Aqila pun pergi meninggalkan mama dan papa nya, dia pergi menuju taman kesukaannya, taman itu selalu Aqila kunjungi ketika dia sedih.

"Tuhan kenapa ini semua terjadi kepada ku" kata Aqila

"KENAPAAA" sambung nya dengan teriakan.

Saat dia sedang menagis, tiba tiba ada seseorang yang duduk di samping aqila.

"Udah ngak usah sedih, ini semua udah takdir" kata orang itu

Aqila mengenali suara itu

"Kevin, ngapain loh di sini?" Tanya Aqila dengan menghapus air matanya

"Ngehibur loh" kata Kevin dengan senyuman

Ya dia Kevin, Kevin tau kenapa Aqila sedih, karena tak sengaja Kevin kemarin ingin mengembalikan novel Aqila di rumahnya tapi niat Kevin tertunda karena melihat bendera kuning di depan rumah Aqila.

"Udah ngak usah nagis, ntar loh jelek loh" kata Kevin dengan cengengesan

"Tapi ini semua salah gue Vin, bahkan mama juga bilang kalau ini semua terjadi karena gue" kata Aqila

"Ini takdir qil, udah ngak usah sedih" kata Kevin.

Dan Kevin meraih Aqila kedalam pelukannya

"Ada gue di sini" lirih Kevin

Aqila pun membalas pelukan itu, karena memang saat ini Aqila butuh teman di sampingnya.

"Makasih Vin" kata aqila

"Sama-sama" balas Kevin dengan mengelus rambut hitam Aqila

"Pulang yuk, orang tua Lo pasti nyariin" ajak Kevin

"Ngak Vin, mereka ngak nyariin gue, malah mereka ngusir gue" kata Aqila

"qil lo harus bisa belajar dari semua ini, dia setiap masalah pasti ada hikmahnya, gue yakin bentar lagi nyokap Lo pasti sayang Ama Lo lagi, ayo qil Lo harus semangat, qila yang gue kenal orangnya selalu ceria dan tak mudah putus asa" jelas Kevin

Senyuman terukir di wajah Aqila
"Sekali lagi makasih Vin" Aqila

"Iya sama-sama, pulang yuk" ajak Kevin lagi

Kevin dan Aqila pun beranjak dari taman itu, dan langsung menuju rumah Aqila.

Halo teman", gimana kabarnya? Suka ngak dengan part yang ini? Jangan lupa vote dan komen yah gratis kok;)

Unwanted LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang