part 6

6K 23 0
                                    

Besok anakku akan merantau dan yang bungsu akan kos karena sekolah nya diluar kabupaten tempat aku tinggal.
Aku menemani mereka untuk mengemasi barang barangnya..besok Ferry akan ikut dan juga ridho. Dan mereka berada disini saat ini dirumah ku bersama anak anakku.
Sekali kali Ferry memberikan kode, tapi aku Cuek karena ada suamiku. Padahal aku juga ingin berduaan dengan dia karena malam terakhir ku bersama dia sebelum pergi esok hari.

Bu. Bikinin kita kopi bisa ga.. tolong ya Bu. Kata anak-anakku.
Baiklah jawabku dan berlalu pergi ke dapur.

Ketika di dapur Ferry datang untuk mengambil kopi.
Dia menampar pantat ku dan berbisik.
Sayang.. ga pengen aku besok pergi loh. Kata Ferry.

Dia menciumiku dan aku berusaha menolak khawatir ada yang melihat. Aku cukup tegas kepadanya dan dia paham akan batas batasan dan dia kembali kerumah. Kopi masih ada beberapa dan aku harus dibantu untuk membawanya lalu ridho datang untuk membantu ku.

Bibi. Sini biar ridho bantu... Pinta ridho
Bentar tunggu dua lagi airnya blom matang. Kata ku.

Bi. Besok pada pergi ni, bibi hanya sama paman saja ya tinggal nya. Ridho bertanya
Iya ridho..tapi tidak masalah ini kan untukasa depan anak anakku. Kamu juga ya yang sukses disana. Jelasku

Bi. Waktu itu saya kehujanan. Dan bibi udah meminjamkan handuk. Aku lupa bilang makasih main pergi aja. Kata ridho

Iya gpp ridho. Kamu ko main hilang aja. Kemana?

Iya. Aku tadinya mau manggil bibi tetapi bibi mendesah dikamar. Aku pikir langsung pergi aja takut bibi dan paman ke ganggu.. jelas ridho kepadaku

Aku kaget atas penjelasannya.. aku langsung memeriksa air. Tetapi air belum mendidih.

Bi.. kata bibi waktu itu paman dirumah ibunya. Aku juga sudah tanya ke Jaka. Katanya malam itu bapaknya kerumah ibunya. Itu bibi lagi ngapain main sama siapa? Tanya ridho

Ga. Anu. Kamu mungkin salah denger kalo ridho.. tegasku

Maaf ya bi.. aku cukup lama mendengarkan itu. Pengen ngintipbl takut ketauan bibi sama seorang pria. Siapa Bi. Orangnya? Desak ridho

Aku hanya diam. Dan membisu tidak menjawab apa yang ditanya kan ridho kepadaku.

Kalo bibi ga jawab nanti di rantau aku ceritakan ke Jaka. Ancam ridho

Ridho jangan gitu. Yaudah bibi akan turuti kemauan kamu tapi jangan bilang ke Jaka. Pintaku

Baik bi. Bibi serius apa saja?
Iya.. kataku mengangguk

Yaudah bibi anterin kopi ini dan bilang aku ga kedapur.. lalu bibi cari alasan kesini lagi. Nanti aku bilang apa yang aku inginkan.lalu akupun membawa kopi dan mencari alasan untuk keluar rumah dan menemui ridho.

***

Bi.lama Banget kata ridho

Iya. Kamu sabar dong. Apa yang harus bibi lakukan agar kmu menjaga rahasia ini... Tanyaku

Bibi ikut aku... Aja.

Aku pun mengikuti nya dan masuk kesebuah rumah adat kosong  dan disana ridho berkata..

Bi. Serius kan akan janjinya tadi. Apa saja. Tanya ridho

Iya ridho.. apa saja. Apa yang kamu inginkan

Ajari aku ngewe... Kata ridho

Aku sudah menduga hal ini dan membuat ku bahagia. Tetapi aku harus menjaga harkat saya Dimata Anak ini.

Gimana caranya. Bibi juga bingung.. kataku

Aku mohon bimbingannya bi. Ku pengen nyobain. Pintanya

Baiklah kataku. Dia mengajakku ke kasur bekas yang sudah kotor dia mencari alasan untuk kmi memadu kasih.

Kamu mau Liat yang mana dulu.?
Susu bi..

Aku pun membuka baju dan bra ku dan Melihat kanya.dia terkesima dan menelan ludah..
Boleh aku nenen... pintanya.
Aku pun mengangguk.

Cukup lama ridho bermain dibagian dadaku  lalu ia mulai meremas vagina ku  dan dia sudah tidak sabar.

Bisa aku masukin Bi.. pintanya

Aku membuka celana dalamnya dan dia langsung memasukan penisnya yang besar itu. Lebih besar dari punya Ferry. Cukup lama kita bersetubuh karena dia masih sangat muda permainan nya kaku dan cenderung mau menang sendiri. Tetap aku sangat menyukai ketika kontol nya mengobrak Abrik lubang ku. Aku mencapai klimaks saat dientot sama dia. Hanya lenguhan kecil yang bisa aku keluarkan dari mulutku.

Dan akhirnya dia mau keluar juga.
Arghjjjjj
Mau keluar Bi.

Semprotn spermanya menusuk kedalam rahimku dan aku menyukainya.

Ridho bilang makasih dan dia duluan pulang. Sesampai dirumah sudah tidak ada orang dan aku langsung menuju karbmnsi untuk membersihkan vagina ku dari air mani anak itu.

***
Tidak ada kabar dari Ferry. Mungkin dia berkecil hati karena aku menolak kemauan dia. Esoknya mereka pamit kepadaku dan suamiku dan tinggal lah hanya kami berdua didalam rumah.

Bersambung






petualangan mencari kenikmatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang