Hari demi hari kulalui dengan bersemangat karena ada mas David yang mampu membuatku terbang. Dan kembali merasa muda. Hari ini akuendapat kabar bahwa aku disuruh ke tempat anak ku karena anakku yang kuliah karena dia akan wisuda Minggu depan. Aku dan suamiku berencana akan pergi tetapi ini kali pertama kita akan bepergian jauh. Anak kami tidak ada yang bisa menjemput pulang. Kami menceritakan kepada mereka lalu anak kami memberikan solusi ajak satu orang yang sudah pernah ke Jakarta dan kita akan membayar semua nya. Akhir nya suamiku malamnya memberikan kabar bahwa dia sudah mendapatkan orang yang akan menemani perjalanan kita yaitu mas David. Uang saku akan ditinggal kan untuk istrinya. Dan tentunya nanti mas David juga akan dibayar setelah acara selesai. Aku bahagia sekali karena tidak akan jauh jauh dari dia.
Baik lah mas.. mas Munaf atur aja ya. Kata ku ke suamiku. Dan aku pun melanjutkan memasak.
***
Pulang membuang sampah aku melihat ada Rana di rumahnya .
Rana adalah teman waktu kecil ku walaupun notabenenya dia adik kelasku tetapi kita selalu bermain bersama. Kabarnya Ratna bangkrut di perantauan dan dia membawa semuanya pulang kampung. Dan ada pula suaminya Zul akupun menghampiri.Rana pa kabar. Sapaku.
Eh mba.. baik mba. Ya ginilah mba udah g bisa idup di rantau. Jelasnya
Rana terlihat kurus dan matanya sayu saya melihat memang keluarga nya dalam masalah terutama dalam ekonomi mereka.Halo mba kata suaminya serambi menyalami tanganku.
Iya Zul. Sehat?
Ya beginilah mba...Bentar ya mba. Rana pergi ke rumahnya.
Zul yang sabar. Mudah mudahan dikampung kamu bisa lebih baik lagi. Kataku
Iya mba. Makasih. Zul berkaca kaca. Dan aku pun menepuk pundak nya.
Udah pulang dan selamat Samapi kampung itu udah syukur mba. Barang barangnya ini mau rencana kita jual mba. Mba mau beli.mau beli beras kita blom masak.. jelasnyaAku kasihan kepada mereka. Pasti mereka blom makan apalagi anak anak nya. Lalu aku menawarkan untuk sarapan dirunah. Saya sedikit memaksa dan mereka menyetujui nya. Setelah makan anak anak dan Rana permisi sementara si Zul masih berbicara dan masih makan dengan suamiku. Suamiku ada uang memanggil untuk ke ladang dan alhasil hanya kita berdua dibruma ini.
Mba. Aku boleh numpang mandi ga. ? Tanya Zul
Boleh Zul.. silahkan.
Dia membuka bajunya dan Lang sung menuju sumur yang berada diluar rumah.
Bodynya bagus. Besar dan tebal. Warna kulit nya cukup gelap dan aku sangat menyukai nya.***
Malam ini aku berjalan menuju rumah dari rumah temanku rana. Kita saling bercerita masa lalu. Dan panjang lebar yang membuatku lupa akan waktu. Hanya rana dan anaknya dirumah Sizul suami nya bertamu ke rumah saudara nya.Dalam menuju arah gang kerumahnya yang gelap. Tiba tiba ada yang duduk di sana. Dan menyapaku.
Mba.. rupanya suara Zul
Zul. Aku tadi dr rumahkamu. Ngapain disini. TanyakuAku sore tadi habis berantem mba sama Rana. Karena blom ada yang bisa beli barang kami dan aku ga menghasilkan uang. Bingung cari pinjaman Keman mana.katanya.
Kenapa harus berantem Zul. Kan bisa diomongin baik baik.. jelasku
Bukan masalah itu aja sih mba.. ada masalah lain.. itu yang membuat saya marah.katanya
Masalah lain? Masalah apa tanyakuIni masalah pribadi mba.. jelasnya
Ceritakan saja. Mungkin saya bisa bantu
Mba g bisa bantu yakin saya. Katanya
Pasti bisa.. terangku
Jadi gini mba. Rana tidak akan mau melayani ku karena saat ini saya ga punya uang.dlam urusan ranjang. Kata Zul terus terangSaya terkejut.. dia senekat itu berbicara seperti ini.
Kalo di rantau aku sebenarnya juga jarang main Ama dia. Aku lebih suka jajan diluar.. terangnya
Jajan diluar? Psk makasih kmu. Kataku
Iya mba...aku jarang banget main ma dia. Udah ga nafsu mba. Dadanya sudah tidak ada terang Zul.
Jadi saya cari kepuasan di luar . Mba