Setelah kepergian anak anakku rumah menjadi sepi. Hanya ada aku dan suamiku. Hatiku juga terasa sepi karena sudah tidak ada lagi nak Ferry yang siap memuaskan ku. Ridho juga baru sekali tetapi juga susah tidak disini. Keju seks ku menurum, bukanya tidak melakukan dengan suami ku. Setiap hari kita selalu bersetubuh tetapi suamiku tidak memiliki keperkasaan lagi. Aku tidak puas dengan sentuhan dan permainan dia. Aku meminta suamiku untuk berurut lagi ke mas manin dengan dalih itu aku bisa melakukan nya dengan mas manin. Tetap kaya suamiku mas manin sedang sakit dan dirawat oleh anaknya yang pulang dari kota. Entah kepada siapa aku melampiaskan hasrat ini. Sejak diurut dan gurah dengan mas manin, sepertinya aku ingin selalu melakukan sexs. Dengannya suamiku tidak puas, mau coba dengan mas manin beliau sakit. Arghhh aku menginginkan nya saat ini.
Diladang sudah tidak ada lagi kerjaan. Aku berjalan mencari udara dan Buha buahan dikebunku dipinggir hutan yang rindang. Ketika asik bersantai dibawah pohon rindang sambil memakan buah jambu ada orang mendekat. Ternyata kak rohima dengan anaknya yang baru pulang dari rantau.
Eh. Kak rohima.. mau ke ladang kak? Eh sama rosi.. apakabar ? Tanyaku sambil berdiri
Iya bibi.baik bi. Jawab rossi
Iya nih. Ningsih. Anakku mau makan makanan kesukaan waktu kecil jadi aku bawa. Ini menantiku juga pulang. Masih ingat kan Ning? Tanya kak rohima
Iya. Masih. Dia menyalamiku.
Rosi anak udah berapa? Juga pulang?2 bi... Ya juga pulang.. kan kita mau menetap dikampung Bi. Dirantau keadaan saat ini lagi susah.. jelasnya
Oh seperti itu. Ya sudah. Silahkan lanjutkan.
KatakuBaiklah... Permisi ya kata mereka
David. Iya menatu kak rohima tidak terlalu tinggi. Namun wajahnya lumayan manis. Ningsih memperhatikan nya dengan seksama.
***
Terdengar kabar pagi ini kematian mas manin. Aku sangat terpukul berharap bisa menikmati malam bersama nya lagi. Akan tetapi Mustahil. Aku datang melayat dan memberikan kekuatan pada Dena sahabat ku.****
4 tahun Kematian mas manin aku blom menemukan orang yang bisa memberikan aku kepuasan. Suamiku masih sama untuk urusan ranjang dia tidak bisa memuat ku.
4 tahun waktu sudah aku belom ketemu dengan anak anakku. Saat ini anakku ada yang sudah selesai mengerjakan penduduk kuliah nya dalam waktu dekat aku akan kekota untuk ikut dalam perayaan wisuda nya. Sementara aku belom pernah ke kota dengan siapa kami harus berangkat.
Ladang ku dan ladang David menantu kak rohima saat ini berdekatan karena ladang kak rohima saat ini digarap oleh David dan istrinya. Selama ini aku selalu meminta pertolongan David untuk membantu dalam kegiatan di ladang tentu aku membayar nya dengan upah yang berlaku di daerahku.
Belakangan ini David selalu pagi datang ke ladang dan pulang ketika hari sudah gelap. Selama ini kami ( aku dan suamiku) cukup akrab dengan David. Tetapi dalam masalah seperti ini suamiku tidak berani berbicara kepada David untuk membantu kami di ladang. Kita membawa pekerja lain pada panen kali ini.
Kak. Sapa David
Iya David. Tumben datang siang? tanyaku
Panen kemaren kenapa tidak menyewa jasa ku kak? Tanyanya
Begini. Kamu jangan salah paham ya. Kami melihat sepertinya kamu banyak masalah. Untuk berbicara saja kamu enggan dengan. Kami. Jadi suamiku jadi sungkan. Kataku menjelaskan.Oh begitu... Kata dia.
Kamu kenapa ? Sakit? Tanyaku kembali
Dia menghirup napas panjang dan duduk di pematang ladang. Dan menundukkan kepalanya.Mas Munaf mana kak? Aku mau menjelaskan ini kepadanya. Biar nanti kalo ada panen beliau menyewa jasaku. ! Kata dia
Hari ini mas Munaf tidak keladang. Karena ada pesanan gabah jadi beliau mengantarkan gabah. Jelasku kamu kenapa David.? Ku kembali bertanya