"Apa yang kau lakukan di sini?" Prem bergumam datar, kesakitan masih tercermin di matanya. Hatinya masih terluka dan berusaha menyembuhkan diri, Prem tidak siap ketika harus menghadapi Mew secara langsung seperti ini.
"Aku ingin bicara denganmu." Mew menatap Prem dalam-dalam, tampak menyesal.
"Sudah ku bilang aku butuh waktu berpikir, aku tidak mau bicara denganmu saat ini, Mew."
"Prem.." Mew mengerang, "Ku mohon berilah aku kesempatan, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu."
Apakah itu sepadan? Prem menatap Mew dalam-dalam dan menyadari bahwa ketertarikannya kepada lelaki itu tidak sebesar seperti semula. Prem memberi kesempatan kepada Mew karena impiannya untuk mengalami kisah percintaan seperti di novel-novel. Dan lelaki itu datang di saat yang tepat, menawarkan malam-malam romantis dan kebaikan hati, membuat Prem melayang tinggi, dan merasa mencintai. Sekarang Prem sadar, itu bukan cinta, itu adalah manifestasi dari impian untuk dicintai dan mencintai.
"Apakah kau mau memberiku kesempatan?" Mew bertanya lagi, membuat Prem lepas dari lamunannya dan menatap kembali lelaki itu, dia menghela napas panjang. Mungkin hal ini akan membuatnya lega dan membuat Mew lega juga. Prem menganggukkan kepalanya dan menyerah, "Baiklah, Mew."
~ DATING WITH THE DARK ~
"Apa yang ku katakan ini mungkin akan sangat mengejutkanmu." Mew duduk di depan Prem di sofa ruang tamu itu, sejenak merasa miris karena dulu dia diperbolehkan duduk di sebelah Prem, dan sekarang dia diperlakukan sebagai tamu.
Prem sendiri bersandar di sofa dan menatap Mew datar, tangannya bersedekap di depan, untuk melindungi dirinya.
"Tentang apa?"
"Tentang rahasia masa lalumu."
Rahasia masa lalu? Punya urusan apa Mew dengan rahasia masa laluku? Lagipula rahasia masa lalu itu, kalaupun ada, kenapa Mew bisa mengetahuinya? Sedangkan aku sendiri tidak merasa menyimpan rahasia apapun.
"Ini tentang ayahmu."
Prem mulai tertarik ketika nama ayahnya disebut, dia tidak menyangka rahasia ini menyangkut ayahnya juga. Setahu Prem, ayahnya adalah laki-laki yang baik, ayah yang bertanggung jawab dan menyayanginya, dan ayahnya adalah profesor jenius di sebuah universitas pemerintah yang cukup terkenal.
"Apa yang kau ingat tentang ayahmu?" Mew bertanya, menatap Prem dengan tatapan mata berspekulasi.
Prem sendiri melemparkan tatapan mata curiga kepada Mew, "Kenapa kau bertanya-tanya tentang ayahku? Apa pedulimu?"
Mew menghela napas panjang, mengernyit karena Prem begitu ketus kepadanya, tetapi dia merasa pantas menerimanya, Prem pantas marah kepadanya, karena dia sudah menyakiti perasaan laki-laki manis itu. Mew bertindak gegabah waktu itu dan dia menyesalinya setelahnya, dia benar-benar lupa kalau perasaan Prem sangat halus. Lagipula setelah menelaah sekian lama, dia merasa bisa menerima apapun kenyataan tentang Prem, kalau memang Prem masih mau menerimanya, Mew akan melakukan apa saja untuk Prem. Dia lalu menghela napas panjang, sebelum mengungkapkan kenyataan tentang dirinya. Rahasia besar yang disembunyikannya selama ini.
"Aku bukanlah karyawan biasa. Aku adalah agen khusus pemerintah yang ditugaskan untuk mengawasimu."
Kerutan di kening Prem semakin dalam, "Aku tidak mengerti."
"Dengar Prem, aku ingin jujur kepadamu, karena itulah aku mengungkapkan semua ini, semua rahasia yang mungkin akan membuatmu kebingungan... tetapi aku harap setelah mendengarkan seluruh ceritaku, kau akan lebih memahamiku, dan kalau bisa memaafkanku..."
Semula Prem mengira Mew gila, atau lelaki itu sedang berhalusinasi, tetapi kemudian dia sadar bahwa ekspresi Mew begitu serius. Prem bahkan masih sulit menerima kebenaran kata-kata Mew meskipun dia menyadari bahwa hal itu benar adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DATING WITH THE DARK (BOUNPREM VER)
Misterio / SuspensoLilin-lilin berwarna biru, dengan susunan rapi dan jumlah yang spesifik, sembilan buah. Mengirimkan pesan yang tak mampu dicerna oleh logika. Pesan dari kegelapan yang selalu mengintai. Pesan Sang Pembunuh kepada Korban nya. Remake dari novel karya...