Selamat membaca!
___________________________
"Good morning worlddd!!" Teriak seorang gadis memenuhi seluruh ruangan kamarnya.
Ia baru saja terbangun dari alam bawahnya,karena diusik oleh cahaya-cahaya matahari yang menembus celah-celah jendela kamarnya.
Gadis itu merubah posisi tidurnya menjadi duduk,lalu meregangkan otot-ototnya.Gadis itu lalu bangkit dari tempat tidur---
Sedetik kemudian ia kembali terduduk di pinggir ranjangnya.Gadis itu melupakan sesuatu yang biasa menjadi prioritasnya.Berdoa.Bodoh sekali.Hal sepenting ini mengapa bisa ia lupakan?
Jika di negaranya tidak ada lagi yang melakukan hal seperti itu,atau bahkan akan menertawai dirinya,ia malah memilih untuk menjalankan kewajiban yang penting bagi dirinya.Ia lalu melaksanakan kewajiban yang biasa ia lakukan sejak kecil itu.Hal ini sudah diajari ibunya ketika ia baru bangun di pagi hari.
Setelah memanjatkan beberapa doa,ia beranjak dari queen size-nya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.Gadis itu membasuh wajahnya,lalu menyikat giginya.Setelah itu,ia keluar dan mengikat rambutnya.
Ia lalu berjalan keluar dari kamarnya,dan melangkahkan kakinya menuju dapur.Ia mendapati sonya dan beberapa pelayan lainnya sedang menyiapkan sarapan untuk para penghuni rumah.
"Butuh bantuan sonya?"
Ucap hailie ketika sampai di hadapan mereka"Nona Hailie trevanna,ini sudah ke seribu kalinya aku katakan kepadamu,duduk saja,dan biarkan kami yang akan menyiapkan sarapan"
Namun,perkataan sonya tak dihiraukan gadis itu.Ia malah mengalihkan perhatiannya pada pelayan yang satunya lagi,lily.
"Lily,apa yang sedang kau lakukan?" Tanya hailie jahil.Jelas-jelas lily sedang menghiasi pancake dengan strawberry,namun,bukan hailie namanya,jika ia tidak suka berbasa-basi tak jelas.
"Em...a-aku sedang menghiasi pancake ini nona" Lily tampak gugup.
"Kau tak perlu takut denganku lily,aku tidak memakan orang" Hailie terkekeh,diikuti dengan tawa lily yang terdengar masih kaku.Lily adalah pelayan muda yang baru beberapa minggu bekerja di mansion itu.Dan ia masih cukup takut untuk berbicara dengan hailie.Dengan hailie yang ramah saja ia sudah takut,apalagi dengan william atau sasha?Jangan ditanyakan lagi.
"Sini biar aku saja yang menghiasnya" Suruh hailie.Lily hanya menurut dan memberikan sirup maple yang akan dituangnya kepada nona cantik itu.
"Oh nona,kau memang..." Sonya ingin melanjutkan perkatannya namun,ia melihat william,majikan besarnya yang sedang menuruni tangga.Ia ingin mengatakan bahwa hailie sangatlah keras kepala,tetapi ia sangatlah takut dengan tuan besarnya itu.Mereka memang cukup berhati-hati untuk bersikap atau berbicara di depan william.Padahal william tak kalah ramah dengan hailie.
"Memang apa sonya?"hailie bertanya
"Emm..memang sangat cantik" Sonya melebarkan senyumannya
"Ya,aku memang cantik" Gadis itu masih saja fokus menghiasi pancake didepannya
"Pagi Hailie!apa yang sedang kau lakukan?" Tanya william ketika sampai di dapur itu.William membuka kulkas,lalu mengambil air didalamnya.
"Oh,pagi paman!"
"Aku sedang menghiasi pancake ini""Ya,ya,ya,terserah kau saja,kau memang keras kepala seperti ayahmu"Ucapnya sudah tahu kalau hailie memang suka membantu para pelayan menyiapkan sarapan bagi mereka.Ia bahkan sudah melarangnya,tetapi gadis itu masih saja keras kepala.
William lalu duduk di kursi meja makan itu,seraya sonya meletakkan beberapa menu sarapan yang sudah mereka siapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings
RomanceStart || 15-04-2020 Sebagai tangan kanan tuannya,Elvis harus melaksanakan segala tugas yang diberikan,termasuk menjaga dan melindungi putri dari tuannya,sasha. Sasha mencintai Elvis,namun elvis tidak menyukainya.Elvis malah mencintai seorang gadis y...