Bagian 24 (Hold and Trust)

1.9K 294 73
                                    

"Saat jemari kami saling
menggenggam, disaat kami saling percaya, akankah happy ending dapat kami temukan di akhir semua ini?"

**************

Jungkook melangkah cepat keluar dari ruangannya menuju ruangan Jieun yang ditinggalkan oleh sanh pemilik. Disana sudah ada 5 bangtan lain menatap ke monitor kecil di meja Jieun memantau tentang pencarian kakak tertua mereka yang menghilang entah kemana.

"Katakan, kalian tak merasakan apapun bukan?"

Suara Jieun terdengar melalui sebuah alat yang ada di dekat monitor. Namjoon memasang sebuah alat komunikasi di telinganya, terlihat seperti earphone nirkabel berwarna hitam gelap.

"Tidak, kami tak merasakan apapun. Serangan atau yang lainnya, kami tak merasakannya. Noona apa mungkin jika kami putus koneksi dengan Seokjin hyung?"

Jieun terlihat menggeleng. "Tidak, bangtan selalu terhubung. Berarti The first dalam keadaan baik baik saja"

"Apa tidak ada petunjuk?"

"Tidak ada sama sekali, apa kalian tidak bisa berkomunikasi dengannya?"

Namjoon menatap saudara saudaranya yang kompak menggeleng. "Tidak"

"Aku akan kembali melanjutkan pencarian, tolong jangan pergi kemanapun. Kalian bisa melakukan semuanya di guard house. Setidaknya jangan pergi sebelum The First ditemukan"

Namjoon melepaskan alat komunikasi itu dari telinganya kemudian menghela nafas kasar. "Jadi kita benar benar tak bisa pergi kemanapun?"

Yoongi hanya mengangguk. "Setidaknya kita harus menunggu kabar dari Seokjin hyung"

Hoseok lebih dulu beranjak dari tempatnya sembari memainkan sebuah pisau yang memang sedari tadi di bawa olehnya. "Hyung mau melakukan sesuatu?"

Bangtan ketiga itu mengangguk atas pertanyaan Jungkook. "Berlatih, ada yang mau bergabung?"

Yoongi meregangkan otot ototnya kemudian ikut beranjak. "Aku akan tidur sebentar dan membawakan kalian makanan"

"Aku akan ke perpustakaan" Namjoon berujar sembari menatap 3 yang termuda.

"Aku akan berlatih bersama Hoseok hyung" Jungkook cepat cepat berujar, berlatih memang seribu kali lebih baik daripada terjebak di perpustakaan bersama Namjoon.

"Jimin? Taehyung?"

Kedua bangtan yang berbagi line itu saling berpandangan. "Kurasa kami akan berlatih, ada banyak hal yang harus kami pelajari"

Namjoon mengangguk kemudian keluar dari ruangan lebih dulu. Keempat bangtan yang tersisa berkumpul di lapangan seperti biasanya. Hoseok menatap rumput rumputnya yang mulai memanjang dengan senyuman sendu.

"Menurut kalian apa Seokjin hyung baik baik saja?"

Itu juga yang sedari tadi Jungkook pikirkan. Apa yang pertama benar benar baik baik saja? Mereka tak melewatkan sesuatu yang penting bukan?

Netranya menatap tanda bangtan yang masih nampak tenang tanpa tanda tanda penyerangan. Tapi kenapa Seokjin menghilang seperti tertelan bumi, tanpa jejak. Bahkan Jieun tak bisa menemukannya.

I'm The Last One [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang