"Saat kalian memutuskan untuk maju, saat itu pula kalian yakin dengan diri kalian sendiri"
*****************
Jungkook selalu merasa sedikit gugup kala pembicaraan tentang perang sudah dimulai. Ke enam bangtan sudah berkumpul di ruang pertemuan. Hanya tinggal menunggu Jimin yang tengah dalam perjalanan dari pusat Seoul.
Taehyung bangkit dari duduknya kemudian membuka sebuah kulkas kecil di pojok ruangan dan mengeluarkan 7 buah cola dari sana.
"Tambahkan satu cola, Jieun akan bergabung dengan kita" Yoongi berujar pada Taehyung dan langsung di angguki oleh yang keenam itu.
Jungkook menahan nafasnya untuk beberapa detik, pertemuan dengan Jieun berarti mereka memang benar benar membahas sesuatu yang serius.
"Hyung, selama ini kau bersembunyi dimana? Kenapa kami tak bisa berbicara denganmu?"
Seokjin meneguk colanya sedikit sebelum menghela nafas panjang. "Ke sebuah tempat yang bisa kita datangi jika mereka mengizinkan"
Namjoon mengernyitkan dahinya. "Mereka?"
Yang pertama mengangguk. "Mereka, para bangtan terdahulu. Generasi leluhur kita"
Jungkook menegakkan posisi duduknya. "Semua generasi terdahulu? Termasuk Ayah kita?"
Seokjin mengangguk.
"Tapi bukankah mereka sudah meninggal?"
Seokjin kembali mengangguk. "Tapi bangtan bukan manusia. Tempat itu dunia mereka, tempat para bangtan akan tertahan selama urusan dengan para pemburu belum terselesaikan. Para bangtan akan pergi ke tempat yang lebih baik saat iblis iblis itu sudah tiada"
"Jadi kalau kita gagal nanti" Taehyung menggantung kalimatnya, dan langsung mendapat jawaban dari Seokjin. "Ya, kita akan berada disana"
"Kenapa hyung tidak menemui kami? Kami juga ingin bertemu dan mendapat banyak pengalaman dari mereka" Seokjin mengusap surai Jungkook dengan perlahan "Aku dan Hyunwoo tak mengetahui jalan keluar pada awalanya. Ayah dan yang lainnya juga emnahanku untuk tinggal, di tempat itu kami tak bisa berkomunikasi dengan siapapun Jung. Itu sebabnya aku tak bisa memberitahu kalian"
Yang pertama bangkit dari duduknya kemudian mendekat ke arah papan perencanaan. "Setelah peperangan selesai, kita semua bisa pergi kesana untuk mengucapkan selamat tinggal"
Namjoon tersenyum. "Hyung yakin sekali kita akan menang?"
"Keyakinan adalah kemenangan pertama yang kau dapatkan Namjoon"
Seokjin kembali ke kursinya bersamaan dengan pintu yang terbuka. Park Jimin dengan surai ash grey nya muncul dan langsung memeluk Seokjin.
Sementara sosok anggun Lee Jieun dalam balutan gaun elegan berwarna hitam masuk setelah yang ke lima. Pintu ruangan otomatis tertutup.
"The Fourth, tunjukkan rencanamu. The First katakan strategi yang juga kau pikirkan"
Namjoon membuka gulungan besar perkamen yang selalu dibawanya di atas meja bundar yang menjadi tempat diskusi mereka. Meletakkannya di tengah tengah dan menjadi pusat dari perhatian ke 8 orang yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Last One [Complete]
FanfictieKeinginan seorang Jeon Jungkook hanyalah satu , hidup normal . bersekolah dan menghabiskan hidupnya di satu tempat, memiliki banyak teman dan bermain bersama mereka Namun nyatanya semua itu tak ubahnya hanya sebuah mimpi. Jujur Jungkook lelah , ia l...