Your heart melted?

576 74 33
                                    

Hembusan angin membelai lembut dirimu yang sedang tertidur.

Tap... Tap... "O? Seperti yang kuduga kau ada di bawah pohon kemarin." Karma yang melihat punggungmu dibalik pohon langsung mendekatimu.

"Nee... Are? Hahh kupikir kau membuatku khawatir ternyata kau hanya tidur."

Karma mendapatimu yang sedang tertidur pulas dibelai kedamaian lalu duduk disampingmu.

Dia menatapi wajahmu, jadi ngantuk melihat wajah tidur mu yang tidak tertutupi apapun.

Karma mendekatkan tangan kanannya pada pipimu, perlahan, dan...

?

...

"Ne~ sampai kapan kau akan tidur disini y/n? Nee Kitte?? Okite yo..."

"Itai itai!" Ternyata mencubit pipimu.

"Nani sundayo akuma?!" (Akuma = setan) kau berdiri memegangi pipimu kesal sambil ngomong pake nada tinggi.

"Membangunkanmu, apa lagi" jawab Karma pake tampang polos.

"Aku tau! Kenapa kau menggangguku?"

"Hobi ku mengganggu orang, kenapa?" Masih pake tampang polos

"Kenapa kau tanya kenapa?!" Kau masih emosi karena kau tidak suka diganggu ketika tidur.

"Kenapa? Apa salah?" Polos ><

"Agh! Dasar setan!"

"Hahh aku tidak mengerti kenapa aku selalu dipanggil setan."

"Ngaca dong setan! E-h?" Kamu nyolot namun tiba-tiba kau menyadari sesuatu...

...Ya, kapan terakhir kali kau menaikkan suaramu seperti ini?

"Ahaha aku berhasil membuatmu marah!" Karma tertawa lepas setelah berhasil membuat orang tsundere marah.

"Kau sengaja membuatku marah?" Raut wajahmu menggambarkan sedikit tertegun, hatimu terasa sedikit lebih tenang.

"Aku hanya ingin membuatmu melepaskan amarah yang sudah susah payah kau tutupi. Bagaimana? Kau sudah puas membentak? Hatimu sudah tenang?"

--

(Karena dengan berteriak atau membentak, rasa amarah akan sedikit lebih mereda dan hati bisa sedikit tenang walaupun tidak menyelesaikan apapun. Tapi setidaknya tidak seberat memendamnya sendiri).

--

Kau kembali duduk tidak menjawab.

"Sebenarnya aku ingin tau kenapa kau bisa dipindahkan ke kelas terdistriminasi ini."

Kau melirik Karma sebentar,
"Tidak perlu tau."

"Lalu apa maksudnya mendapatkan kembali kepercayaan orang tuamu?"

"Sudah kubilang tidak perlu tau."

"Matamu selalu menunjukan sirat kebencian." Karma memandangimu.

Kau tidak menjawab.

"Aku yakin kau selalu merahasiakan ini sendiri, mau cerita?"

"Hahh keras kepala sekali kau ini." Kau pasrah saja, bukan ide buruk juga kau bercerita pada setan ini.

Our Attention Is [Only] For You - All x KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang