Don't Force Yourself

4.3K 143 3
                                    

Oke hari ini gue udah janji sama diri gue sendiri buat diet!

and the Diet On Progress!

hari ini, hari pertama gue diet. gue ngecek timbangan dan berat gue pagi ini 60,5. naik? yaudah lah ya.

oke gue siap!

gue berangkat ke sekolah naik ojek. sempet mikir nih ojek kuat gak ya ngangkut gue? ah bodo.

sesampainya gue di sekolah, gue langsung ke kelas dengan aman, damai dan tentram sampai dia dateng.

"Alessy!!" gue menoleh cepat. dan langsung jalan lagi ke kelas tanpa menghiraukan panggilan dari Novi.

"Nar Nar!! lo harus tau!!" gue diem dan mulai duduk di kursi kesayangan gue ini.

"apaan sih Nov? berat lo turun lagi? berapa? 5 kilo? 10 kilo?" kata gue kesel.

fyi dia itu selalu curhat tentang beratnya yang selalu turun. dan kenapa harus gue tempat curhat dia, sedangkan sebagai temen harusnya dia ngerti gimana keadaan gue!

"bukan! berat gue naik! duh diet gue gagal!!" dia teriak.

gue yang kesel langsung menyelundupkan kepala gue diantara tangan gue.

□□

sekarang pukul 12 siang dan gue belum juga makan. oh cmon! ini sulit!

"Narya! mau gak? kamu daritadi belum makan? lagi diet ya?" tanya seorang cewek yang menawarkan bolu cokelat yang kelihatannya nikmat. hmm.

ambil ah

eh gajadi

ambil aja deh

no no no!

ih laper tau belom makan dari tadi!

eitss tetep gaboleh!

"gak deh Win makasih. aku gak lagi diet kok, lagi gak mood aja." kata gue bohong.

"hmm yaudah. padahal enak loh" kata Winda meninggalkan gue.

Refleks gue tarik tangannya. "gajadi deh. aku ambil satu ya?" kata gue dengan muka memelas.

"haha iya iya ambil aja sesuka kamu." setelah gue ambil bolu itu, maksudnya dua bolu. gara-gara kata dia sesuka gue.

"makasih ya win" kata gue tanpa menoleh ke Winda karena sibuk menatap si bolu cokelat.

"iyaa" Winda pun berlalu ke tempat duduk orang lain untuk menawari mereka bolunya itu.

Gue memakan kedua bolu itu dengan lahap. Gilaa! ini enak banget!!

apa karena gue laper?

□□

sesampainya gue dirumah, gue semacam menghirup aroma masakan ala rumahan yang sangat sangat menggoda.

ke dapur ah

eh nanti kepengen, gajadi

nanti kalo makanannya kangen sama gue gimana

ya gamungkin!

setelah berkutat dengan pemikiran enteng tentang pergi ke dapur, akhirnya gue pun memutuskan untuk ke kamar saja.

gue ketiduran di kasur karena kelaparan. well hari pertama ini cukup sulit. atau gue yang terlalu memaksakan diri?

"Narya. kamu gak makan?" teriak mama gue dari depan pintu. kenapa gak masuk aja?

iyalah, kan gue kunci.

"enggak tadi udah makan di sekolah! kenyang banget" teriak gue dusta.

"nanti malem kita ada acara loh!" bales mama gue gamau kalah.

"iya nanti aku keluar." jawab gue makin dusta.

setelah itu gak ada jawaban lagi. hening.

□□

"Naryaaa!! bangun kamu!! ini udah jam berapa?!" teriak ibu-ibu gatau siapa, dan pas gue buka mata ternyata

"oh mama. gatau jam berapa. Loh kok mama bisa masuk?!" gue sedikit kaget dengan kehadiran mama gue ini.

"mama pake kunci cadangan! ini tuh udah jam setengah enam! cepet sana mandi ini acara penting!" lalu mama gue pergi.

gue pun mandi dan mencari baju. baju apaan ya. pada kekecilan semua.

akhirnya gue menemukan sesuatu yang ukurannya lumayan pas buat gue dan gue putuskan pake itu.

yaitu gaun selutut warna pastel yang dikasih nenek baru dua hari yang lalu.

gue emang gendut, tapi badan gue masih ada bentuknya juga kali.

krkrkkrkrkrkkk

buset, bunyi apaan tuh?

krkrkrkkrkrkrkk

gue ngeliat ke bagian perut gue, kayaknya gue laper, yang edisi ini pake banget.

waduh.

yaudah lah tahan tahan tahan!

gue naik ke mobil, setelah itu gue nyetel lagu pake headset.

satu jam, di perjalanan full bosen banget.

dan ketika kita sampe gue memerhatikan gedung yang sangat luar biasa besarnya.

gue dan mama masuk dan ternyata ini adalah pernikahan rekan kerja mama. disini berarti banyak makanan.

makanan

makanan

makanan

ma-ka-nan

oh tidak!

tahan tahan tahan tahan tahan..

inhale-exhale-inhale-exhale

berkali-kali gue ulangin itu dan gak sadar mama gue ninggalin gue.

krkrkkrrkrkkr

anjir yang ini kenceng banget suaranya! semoga gak ada yang denger

gue berjalan ke tempat yang agak sepi untuk menenangkan diri.

gue gak tau mata gue berasa kunang kunang, susah banget mau ngelihat dan gue lemes banget.

gue bersandar di salah satu meja untuk piring kotor. dan bruk!!

gue merasa jatuh tapi tidak benar benar jatuh. gue merasa ada yang menangkap tubuh besar gue. selebihnya, gelap.

□□

"Narya? kamu udah bangun sayang? yaampun." gue bisa denger mama gue mendesah lega. karena apa gatau.

"Non Alessy? gak papa kan? mau bibi bawakan makanan?" ini suara bi Mary, ART di rumah gue yang baik banget.

"gak usah bi." sebenernya mau ngomong aja susah.

"ini jam berapa ya?" gue tanya balik ke bi mary sedangkan mama gue udah ngacir keluar kamar gue. kayaknya nelpon seseorang.

"ini jam 12 malam non." bi mary masih setia berdiri di sisi ranjang gue.

"hah? jam 12 malam?" berarti gue belum makan berapa jam nih.

"oh yaudah bi makasih." jawab gue, dan bi mary keluar kamar gue lalu menutup pintunya.

"Heh Narya sini dengerin mama!" mama yang tiba-tiba membuka pintu dengan sangat kencang membuat gue kaget.

"kamu itu kalo mau diet gak usah maksa maksain diri! kamu bilang udah makan tadi? kamu bohong kan? kenapa sih kamu diet segala!" teriak mama gue.

"mama tau alasan kamu, kamu pengen punya tubuh ideal kayak temen-temen kamu kan? tapi gak gini caranya!" mama gue semakin menjadi-jadi. sedangkan gue? cuma bisa mingkem.

"untung tadi Jule selamatin kamu jadi kamu gak jatoh langsung ke lantai." kata mama gue mengakhiri kalimatnya.

iapun keluar kamar, dan gue semakin diam.

Diet itu tidak bisa dipaksa.

•••••

hohoho. gue gemes sama cerita ini. mungkin yang lagi diet boleh merapat. karena gue nulis nih cerita dari pengalaman amatir gue diet. vomment yo guys!

Diet On Progress!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang