Diet On Progress!

Look Around You

"Lo itu kalo makan pelan pelan"

"Ih biarin ah! Gue laper tau"

"Serah lo dah"

Sekarang gue lagi di restoran Italia. Menu favorit gue adalah pasta Aglioo Olio. Gak bisa lepas darinya deeh.

"Eh bang" kata gue tanpa melepas si makanan

"Oi?" Jawabnya singkat. Pelit suara.

"Kok gue kesel ya? Susah banget nurunin berat badan? Diet udah, olahraga udah, makan makanan sehat udah. Apalagi sih?" Gue kesel sendiri merangkai kalimat tersebut.

"Hm.. gimana ya?" Dia tampak berpikir. Lalu tiba tiba ia menunjuk satu spot di ujung restoran.

"Liat" katanya

Dia menunjuk perempuan bertubuh gempal yang sedang makan sendirian.

"Mm.. iya?"

"Apa yang lo liat?" Tanya Jule sambil melepas tunjukannya tadi.

"Cewek gendut yang lagi makan sendiri" jawab gue mulai makan lagi.

"Sudut pandang lain?"

"Hmm.. gak ada deh kayanya" dia mendesah kesal

"Gini deh, gue kasih tau aja ya" dia memberi jeda beberapa menit

"Lo merasa gak? Sesuatu yang kurang itu, adalah lo kurang bersyukur?" Katanya. Gue masih menatapnya bingung.

"Buka mata lo Nar! Liat sekeliling lo. Banyak hal yang perlu lo syukurin di dunia ini. Lo terlalu fokus ke badan lo dan tanpa lo sadar lo udah gak bersyukur dengan badan lo"

"Banyak orang yang berbadan lebih besar dari lo. Sadar? Dan alasan kenapa diet menjadi hal yang sangat sulit buat lo adalah, lo gak bersyukur akan tubuh lo"

Gue mencerna kalimatnya dengan baik. Sangat dalam artinya.

"Lo ngerti kan sekarang Nar?" Gue mengangguk.

Sepanjang perjalanan gue menghabiskan makanan gue, gue hanya diem termenung memikirkan kata kata Jule.

"Balik yuk" kata Jule mengkandaskan angan angan gue.

"Yuk" lalu iapun membayar makanan kita tadi.

Kalo gue pergi sama Jule, pasti selalu dia yang traktir. Bukan apa apa, tapi karena dia yang ngajak dan dia emang lebih tua juga dari gue. Wajar kan?

Jadi rahasia kurus selanjutnya adalah, bersyukur.

¤¤

Heheee haloo.
Lagi bosen niw.
Oiya, jan lupa baca cerita gue yang baru noh, Moon And Stars.

Mwah:* thankseuuuu