03 | ᴛʜᴇ ɴɪɢʜᴛ

1.3K 201 9
                                    

.

.

[The Night, -Hajimemashou]

.

" Siapa kau, bocah kurang ajar?!"

Bocah berjubah hitam itu masih menahan serangan dari Lyve, ia mendecih kasar saat Lyve memanggilnya bocah. Lantas, ia menatap ke belakang dan mendapati dua anak seumurannya yang terluka parah. Ia mendecak kesal.

" Tch, mendokusai*"

Dengan kecepatan yang sangat cepat, bahkan Lyve bahkan tidak menyadarinya, bocah berjubah hitam itu memasukkan kembali pedangnya, kemudian grimoire tebal miliknya membuka lembaran baru, yang membuat grimoire milik nya berubah warna menjadi putih terang.

" Sihir Duplikat Penguatan: Taring Angin Topan Modifikasi"

Ainsley mengangkat tangannya, tatapannya masih menatap ke arah Lyve. Tampak di langit biru, tekanan angin memadat di tempat pertarungan, di tekanan angin yang besar, juga terbentuk benda-benda dengan ujung runcing. Kini, Ainsley sudah terbang, ia dilindungi dengan semacam angin yang merotasikan Ainsley, sehingga serangan macam apa pun tidak dapat mengenai Ainsley. Asta dan Yuno yang masih tidak bisa bergerak juga sudah tidak bergerak.

Lyve, seorang dengan helai violet itu menatap sengit ke arah Ainsley yang sudah berada di atas. Sementara beberapa orang dari tujuh orang meluncurkan serangan serangan menuju Ainsley. Namun, sia-sia saja, sihir mereka malah diserap oleh sihir milik Ainsley.

Ainsley menatap angkuh ke arah mereka bertujuh. Lantas, tidak ada sampai sedetik, Ainsley menurunkan tangannya. Ainsley yang melihat serangannya diluncurkan, bergumam.

" Shine*"

Dan langsung saja, serangan angin itu mengenai tepat sasaran ke arah tubuh tujuh orang itu. Asta dan Yuno membulatkan mata nya melihat itu.

Setelah dirasanya orang orang disana tidak bisa bergerak lagi, Ainsley menurunkan dirinya bersama Asta dan Yuno. Ainsley yang tidak lagi mengenakan hoodie berjalan menuju para orang dewasa itu. Seorang dengan helai panjang, yang diketahui bernama Fyre, yang masih bisa bergerak, walaupun dengan keadaan mengenaskan, berbicara patah patah. Ainsley yang mendengar itu kemudian berhenti tepat di samping nya.

" Sia . .lan . .kau . .da . .sar . .sen . .ja . .ta . .Clo -UKH!"

Pedang angin yang dibuat cepat oleh Ainsley langsung mengenai tepat ke jantung Fyre, darah langsung keluar dari mulut Fyre, dan beberapa mengenai jubah Ainsley. Ainsley menatap dingin ke arah Fyre yang tidak bernafas lagi. Ia kemudian menunduk, dan berkata pelan.

" Kau tau peribahasa tidak ada belas kasihan untuk penjahat kan, ossan?"

Ainsley mendecak kesal, ujung baju lengannya terdapat darah yang menempel. Ia menghela nafasnya kasar, kemudian Ainsley kembali berdiri. Ia membuat portal dan menaruh para mayat-mayat itu di sana. Setelah semua itu selesai, ia menoleh, dan menatap ke arah belakang, mendapati Asta dan Yuno yang masih setia menatapnya. Ia mendecih, menghembuskan nafasnya, lagi.

" Ne, kalian berdua bisa jelas-"

Ainsley, sekali lagi, menghembuskan nafasnya kasar. Bagaimana tidak? Kini Asta dan Yuno sudah tersungkur, mereka pingsan. Ainsley yang melihat itu berjalan menuju mereka berdua, kemudian dengan sihir angin, ia membawa kedua anak seumuran nya itu. Kan tidak mungkin ia meninggalkan dua orang yang terluka bukan? Bisa hancur nanti harga dirinya sebagai ksatria sihir. Berhenti dengan monolognya, Ia kemudian berjalan menuju hutan lebat.

' Hah, maa ii, setidaknya aku masih punya waktu sampai nanti malam'

| The Night - |

ᴅɪʀᴛʏ ʟɪɢʜᴛ || ʙʟᴀᴄᴋ ᴄʟᴏᴠᴇʀ x ᴍᴀʟᴇ ᴏᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang