.
.
[Mission (3), -Hajimemashou!]
.
Ainsley yang melihat itu, refleks kembali menarik punggung sosok pemuda yang badannya lebih besar darinya. Sementara Rill yang dipeluk oleh sosok yang lebih mungil itu membuat mukanya semakin merah.Bocah berhelai putih itu dengan santai bicara di dada Rill, ia mendongak menatap ke wajah Rill.
"Oi, baha –UKH"
JLEB!
Kedua sepasang manik itu terbelalak, heterochrom dan magenta bertemu dengan raut kaget. Seakan dalam gerakan slow motion, gumpalan darah mereka terbang di samping mereka."
"Uhuk"
Manik heterochrom itu langsung menatap ke arah pemuda berhelai baby blue yang memuntahkan banyak darah itu. Namun, SRAT! Yang membuat Ainsley lebih kaget lagi adalah tubuh pemuda itu yang kini telah terbelah menjadi dua. Ia bisa melihat sesosok laki laki dengan jubah hitam. Sebagian wajahnya tertutup oleh tudung yang ada di jubah miliknya.
"Lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu Nix-chan?"
Ucapnya berat. Sementara Ainsley masih menatap kaget ke arah 'mayat' Rill yang terbelah dua, kini telah menjadi tidak berbentuk tergeletak di tanah. Tangan kecil itu bersimbah darah kawannya. Bahkan ia tidak sadar bahwa di depannya orang yang telah membelah Rill menjadi dua kini tersenyum 'aneh' ke arahnya.
"Kau seharusnya tau jika ada yang berbicara pandang matanya kan, hm?"
Dagunya diangkat keatas oleh tangan besar itu. Sementara itu, manik heterochrom itu menatap marah ke arah wajah pemuda dengan tudung yang hampir menutupi sebagian wajahnya.
"Oh, benar. Kau tidak bisa mengenaliku jika penampilanku seperti ini"
Pemuda itu membuka tudungnya. Itulah hal yang akan ia lakukan, sebelum tangannya dicekat oleh tangan pemuda dengan bekas luka yang ada di pipi kanannya itu. Melihat aksinya dihentikan oleh seseorang, mata merah darah dibalik tudung hitam itu menatap dingin ke arah tangan yang memegang tangannya, lantas menatap ke arah Faulheit, pemuda yang menghentikan rencananya.
"Faulheit"
Ucapnya berat. Sementara tangannya yang sebelumnya mengangkat dagu Ainsley itu ia lepaskan. Kapten, apa yang kau lakukan di sini? ucap Faulheit dengan nada tak kalah berat.
"Lepaskan"
Perintah pemuda yang dipanggil kapten oleh Faulheit. Pemuda berhelai putih dengan ujung hitam itu sontak melepaskan tangan berbalut perban itu. Namun, sepersekian detik kemudian, tangan kanan sosok bertudung itu melesat cepat ke arah dada sebelah kanan Faulheit, tepat ke jantung.
"UHUK!"
Kedua pasang bola mata berwarna merah darah itu terbelalak ketika tiba-tiba saja tubuh yang terbilang kecil itu tiba-tiba saja ada di depan Faulheit. Akibatnya, tangan pemuda yang masih mengenakan tudung itu menembus ke jantung Ainsley.
Sementara Ainsley sendiri juga membelalakkan kedua mata heterochrom-nya. Darah bercucuran keluar dari mulut. Bola mata heterochromnya yang masih terbelalak menatap ke arah sosok yang menusuknya. Bukan, dia bukan bermaksud melindungi pemuda misterius bernama Faulheit ini. Namun, entah karena faktor apa, tubuhnya bergerak sendiri.
Hening menyelimuti tiga orang berjenis kelamin pria itu. "U-uhk" suara itu keluar dari bibir berhiaskan darah Ainsley. Sementara Faulheit dan pemuda berjubah itu masih membelalakkan kedua mata, kesadaran Ainsley mulai berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅɪʀᴛʏ ʟɪɢʜᴛ || ʙʟᴀᴄᴋ ᴄʟᴏᴠᴇʀ x ᴍᴀʟᴇ ᴏᴄ
Fanfiction「実際、魔法の騎士になるということは」 "Sebenarnya, apa arti menjadi seorang ksatria sihir?" Pertanyaan itu akan menjadi tabu jika dikatakan oleh putra dari Kaisar Sihir itu sendiri. Ainsley Novachrono, laki-laki dengan helai putih dan mata heterochrom, adalah salah...