Bagian V

142 33 12
                                    

“Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presdir Cho dan para staff yang pernah bekerja dengan kami. Manager Kim, terima kasih karena telah menjaga kami… Dan tak lupa untuk para fans yang selalu berjalan di samping kami. Aku minta maaf karena Eunwoo tidak bisa datang malam ini, tapi aku berjanji akan memberikan piala ini dan merayakan kemenangan kami bersama… dan Eunwoo, tetaplah menggenggam tanganku dan menerima piala ini lagi tahun depan."

Pause.

Eunwoo mengulang rekaman video itu sekali lagi, tepat saat Chaeyeon berjalan naik ke atas panggung untuk menerima piala yang dimenangkan mereka berdua. Best couple award. Senyum simpul serta rona merah di pipinya membuatnya semakin terlihat menawan. Namun riasan itu, menurut Eunwoo, tidak mampu menutupi kegelisahan yang sedang Chaeyeon rasakan saat itu.

“… dan Eunwoo, tetaplah menggenggam tanganku dan menerima piala ini lagi tahun depan."

Pause.

Layar laptopnya pun berhenti, menampilkan wajah cantik Chaeyeon yang sedang tersenyum menunjukkan deretan rapi gigi putihnya sambil mengangkat piala kemenangannya tinggi tinggi. Wajah itu sungguh berbeda dengan yang Eunwoo lihat tadi pagi.

Berhentilah terlibat skandal, Woo-ya. Siapapun yang menjadi kekasihmu akan lelah…

Kata-kata Chaeyeon itu kembali terngiang di telinganya.

“Kau sudah lelah…” Eunwoo bergumam pelan sambil menatap wajah Chaeyeon di layar laptopnya. “Tapi kau masih bisa tersenyum seperti itu… dasar bodoh! Jika kau lelah seharusnya kau melepaskan tanganmu dari genggamanku, jangan malah memintaku tetap menggenggam tanganmu.” lanjutnya dengan sedikit pahit saat mengatakannya.

Drrrrt drrrtt drrrrrt

Eunwoo mengambil ponselnya yang tergeletak di samping figura fotonya bersama Chaeyeon diatas meja. Nama Sowon tertera disana.

Yeoboseyo…”

Ya Cha Eunwoo, bagaimana keadaanmu? Ada banyak wartawan berkumpul di depan rumahku sejak tadi pagi. Mereka terus menungguku di luar, beberapa orang bahkan memanggilku dan mengancam untuk mendobrak masuk tapi tidak apa, aku baik-baik saja.

“Nuna, kau yakin kau baik-baik saja?” tanya Eunwoo khawatir.

Sowon terdengar menghela napas, “Pasti presdir memarahimu lagi, benar kan?

“Tidak apa-apa, itu bukan masalah besar.”

“… Lalu bagaimana dengan Jung Chaeyeon?" Tanya Sowon namun tak mendapat jawaban apa apa dari Eunwoo.

Kau pasti membiarkan kesalahpahaman ini terus berlanjut, dasar bodoh!" Lanjut Sowon memarahi Eunwoo.

“Aku berusaha menjelaskannya, tapi Chaeyeon tidak mau dengar. Kata apapun yang keluar dari mulutku, dia tidak akan percaya karena di matanya aku hanyalah seorang aktor… seorang aktor yang pandai berpura-pura.” Ucap Eunwoo sambil menatap figura fotonya bersama Chaeyeon.

Tapi pada kenyataannya kau tidak begitu Eunwoo…”

Eunwoo merasa sesak mendengar pernyataan itu. Ada sesuatu yang mengganjal di relung hatinya, sebuah kenyataan yang sulit diucapkan, sebuah pernyataan yang bisa menyelesaikan semua masalah yang sedang dihadapinya andai saja dia mau mengakuinya.

“Chaeyeon sudah terlalu banyak menderita saat bersamaku, Nuna-ya. Aku akan melepaskannya, aku sudah berjanji untuk melepasnya pergi ketika waktunya telah tiba.” ungkap Eunwoo.

Behind the showTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang