Chapter 1

52 3 0
                                    


Happy Reading🎉


"Anak anak hari ini Bu Evi tidak masuk karna beliau dalam keadaan sakit. Jadi ibu mohon kalian jangan sampai buat ulah ya." Jelas Bu Tia, selaku guru BK.

"Siapp buu." Jawab semua serempak. Setelah itu semuanya pun sibuk dengan aktivitas masing masing.

"Alanda." Panggil Bu Muti.

"Iya bu." Alanda beranjak dari duduknya. "Bentar ya gays." Ucapnya lalu menghampiri Bu Tia.

"Seperti biasa ya, Lan." Alanda tersenyum. "Siapp bu." Alanda melirik  ketiga sahabatnya lalu mengangkat jempolnya.

Selama ini Bu Muti sudah tau kalau Alanda itu menyukai seorang murid kelas 12 IPA 1 yang bernama Alaska. Maka dari itu setiap Bu Muti ada perlu dengan Alaska, Bu Muti pasti akan memberitahu Alanda.

"Ibu tunggu diruangan ya." Alanda mengangguk. Bu Muti pun berlalu. "Bubayp!" Salsa, Sia, dan Diva hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Alanda.

Kini Alanda sudah berada di depan kelas Alaska. Perasaannya seketika menjadi campur aduk. Disisi lain ia senang dan disisi lain ia merasa sedikit gugup. Alanda menghela nafasnya sejenak kemudian membuka pintunya perlahan.

"Cari siapa?" Tanya seorang cewek.

"Alaska." Wanita itu ber-oh kemudian memanggil Alaska. "Woi Ska, ada yang nyariin."

Alanda menatap Alaska yang kini berjalan ke arahnya. Jantungnya pun semakin berdetak tidak karuan. Alaska mengangkat sebelah halisnya.

"I-itu Bu Muti manggil lo. Ditunggu diruangan katanya."

"Woi, Ska! Lo mau kemana?" Tanya Ares yang melihat Alaska hendak keluar.

"Bu Muti."

"Bu Muti atau mau ngapelin Alanda?" Goda Surya. Alanda membulatkan matanya.

"Bacot." Setelah mengatakan itu Alaska pun melangkahkan kakinya diikuti Alanda dibelakangnya.

•••

Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Alanda dan kedua sahabatnya kini sedang berada di ruang ganti. Sementara Diva sedang berkumpul bersama anak karate.

"Gue udah selesai." Ucap Alanda.

"Bentar bentar, Lo kok pake celana panjang lagi sih? Lo udah cocok kok pake celana yang kemaren." Protes Salsa. Alanda memperlihatkan deretan giginya.

"Gue lupa taruh celananya dimana. Ntar gue cari lagi deh."

"Hm yaudah." Ketiganya berjalan menuju lapangan.

Sesampainya dilapangan Alanda terkejut melihat Alaska dan anak basket lain sedang berkumpul bersama anggota cheerleaders.

"Lan, pake celana panjang lagi?" Tanya Anisa, selaku pelatih cheerleaders. Alanda mengangguk.

"Maaf ya ka, Soalnya aku lupa taruh celananya dimana." Jawab Alanda kikuk karna beberapa orang menatap dirinya.

"Ngga papa kok." Ucap Anisa tersenyum.

"Oke guys! hari ini anak basket mau liat latihan kalian udah sampai mana. Jadi langsung aja kita mulai, ya." Seru Dhea, pelatih cheerleaders. Semua pun mulai mengatur diri masing-masing.

"Semangat Lan! Abang Alaska disini untukmu." Teriak Surya yang langsung dilempari tatapan tajam oleh Alaska.

Alanda hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Surya. Cowok itu tidak pernah lelah mengusili Alaska dan dirinya.

ALANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang