Alanda sudah menduga cewek yang melabraknya semalam pasti akan berbuat sesuatu kepadanya. Apalagi setelah cewek itu mengetahui Alanda dan Alaska ditugaskan untuk mengumpulkan donasi bersama-sama. Buktinya tadi saat Alanda sementara mengumpulkan donasi dikelas Alaska, cewek itu dengan sengaja membuat Alanda jatuh lalu berpura-pura membantunya sambil berbisik. "Ini akibatnya kalo lo ga dengerin ucapan gue." Ucap cewek itu yang tak lain adalah Tiara.
"ALANDA!" Teriakan itu membuyarkan lamunan Alanda. Alanda menatap ketiga sahabatnya yang kini berdiri didepannya.
"Heh, kalian pikir ini pasar apa!" Omel seseorang dari balik tirai.
"Maap maap." Ucap Diva.
"Alanda, Jawab pertanyaan gue! Apa bener Tiara sengaja buat lo jatuh?" Tanya Salsa.
"Tau dari mana?" Alanda bertanya balik.
"Jawab aja ih, Tinggal jawab iya apa engga aja susah banget!" Salsa menjadi gemas sendiri. Alanda menghela nafasnya kemudian mengangguk.
"Trus lo diem aja gitu?" Lagi lagi Alanda mengangguk.
"Astaga Alandaaa! lo kenapa diem aja sih? Seharusnya lo bales dong." Ucap Salsa. Sia dan Diva mengangguk setuju.
"Bener tuh! Kalo lo biarin dia terus terusan kek gitu, yang ada dia makin ngelunjak!" Timpal Diva.
Sia melirik lutut Alanda yang sedikit lebam. "Lutut lo sampe lebam gitu Lan,"
"Ish! Bener bener ya si sialan itu. Awas aja kalo ketemu!" Umpat Salsa.
"Kalau mau ribut jangan disini!" Cowok itu kembali membuka suara.
"Iya-iya, Bawel amat!" Balas Salsa.
"Ayo ah." Ajak Diva.
"Lan, itu lutut lo udah diobatin?" Tanya Sia.
"Udah." Alanda bangkit dari duduknya. "Kuy," Alanda, Salsa, Sia, dan Diva pun berjalan keluar UKS.
"Sal, lo inget kan ucapan Mars kemarin? Dia ga mau lo sampe ulangin-"
"Tapi gue ga bisa biarin Tiara seenaknya gitu sama lo, Lan." Sela Salsa.
"Mungkin aja tadi dia ga sengaja, Sal." Balas Alanda.
Sesampainya dikantin Alanda dan ketiga sahabatnya mengambil tempat yang mejanya bersampingan dengan meja Alaska dkk.
"Lan lutut lo gimana?" Tanya Devin.
"Udah ngga papa." Jawab Alanda. Surya menoel lengan Alaska.
"Lo gimana sih Ska. Lo kan ada disana, bawa Alanda ke UKS aja lo ga bisa." Ucap Surya.
"Bener tuh." Timpal Devin.
"Berisik." Tungkas Alaska.
Sia pun bangkit dari duduknya lalu menatap ketiga sahabatnya. "Hari ini Sia lagi ga mager. Kalian mau makan apa? Biar Sia yang pesenin." Ucap Sia menawarkan diri.
"Gue ikut." Diva bangkit dari duduknya.
"Lo mau pesen apa Lan?" Tanya Salsa.
"Bakso sama air mineral aja." Jawab Alanda.
"Samain aja deh." Ucap Salsa.
"Oke." Ucap Sia. Keduanya berlalu.
Tak lama Sia dan Diva kembali dengan membawa pesanan mereka.
"Thanks ya." Ucap Alanda. Sia mengangguk.
"Yoi." Jawab Diva.
Bersamaan dengan itu, Tiara, Safa, dan Shela datang menghampiri meja Alaska dkk. Salsa yang melihatnya pun memutar bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANDA
Teen Fiction"Sebelum aku ngerasain patah dari kamu, aku udah rasain hal itu lebih dulu dari orang lain." Alanda Nastiva A