Dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Jisung.
"Bahayaa, suster persiapkan ekg . Mulai 200 joule" perintah sang dokter
Minho, Brian, ryujin berada diluar kamar Jisung.
Brian tak henti hentinya mengucapkan doa untuk keselamatan adiknya.
Minho mondar mandir untuk kesekian kalinya sambil menangis."Jisung harus kuat ya. Kakak mohon" doa Minho dalam hati.
15 menit berlalu
"Bri, gimana keadaan adik kamu ?" tanya bunda Jisung dengan nafas terengah engah.
"Baik aja kan? " Tanya mama Minho menyusul bunda Jisung
"Belum ada kabar dari dokter bun, ma" jawab Minho seadanya.
Keadaan kembali sunyi.
Papa Minho dan Ayah Jisung dengan seorang polisi.
Ryujin melihat polisi langsung lari, takut dipenjara. Tapi belum sempat melakukan aksi pelariannya, Brian memegang pundak nya
"Jangan kabur, adek gue kek begini karena lu"
Ucap Brian dengan tatapan sinis.Polisi memborgol kedua tangan Ryujin, sebelum dibawa kekantor polisi. Papa Minho menyuruh mereka untuk menunggu sebentar menjelang dokter keluar dan memberi kabar selanjutnya tentang keadaan Jisung.
30menit berlalu, tanpa henti dokter terus berusaha melakukan cpr ke Jisung tak peduli keringat bercucuran mengalir. Hingga akhirnya dokter mulai menyerah. Bagaimana pun, ia tak akan bisa mengubah takdir seseorang.
Dokter mencabut semua alat yang terhubung ke badan Jisung, dan melihat jam
"Han Jisung waktu kematian pukul 16:30"
Dokter keluar dengan raut wajah sedih dan lelah.
"Maaf, pasien Jisung tidak bisa saya selamat kan. Kami sudah berusaha semampu kami " kata dokter dengan keadaan pakaian yang amburadul
Tak butuh waktu lama, bunda Jisung menerobos masuk dan menangis sejadi jadinya, anak bungsu nya kini telah tiada
Semua nya menangis histeris meratapi seorang han Jisung.
"Ayah belum pernah ngebahagian Jisung 😭. Jisung hidup lagi nak. Ayah belum siap. " Ayah Jisung histeris. Mungkin ini ketiga kalinya ia menangis karena anak.
Pertama kelahiran Brian
Kedua kelahiran Jisung
Ketiga kematian JisungNahass, ia pikir tangisan yang ketiga itu untuk pernikahan Jisung
"Ji, ayo bangun. Kakak bakal traktir kamu semua yang kamu mau. Jangan ngeprank kakak deh. Jangan tidur lagi, ayo bangun. Main sama boneka nya. Ji, kamu bangun kakak bakal cari jodoh deh janji " Tangisan Brian menambah jerit suara dari sang bunda. Brian mengguncang badan mungil sang adik.
Mungkin dari semua orang hanya Minho yang menangis dalam diam.
Minho sama sekali tak mengeluarkan suara tangisan.
"Maafkan kakak sung, kakak belum bisa jadi pacar yang baik dimata kamu" batin Minho
Papa Minho yang melihat keadaan sedang kacau, mulai mengambil tindak adil
"Pak, penjarakan dia seumur hidup. Dia telah membunuh calon menantu saya!" bentak papa Minho ke petugas polisi.
Tanpa babibu petugas polisi mulai membawa ryujin, ryujin memberontak membuat para petugas polisi kewalahan membawa ryujin.
Dua jam kemudian.
Masih dengan keadaann yang sama, yang membedakan adalah cuaca diluar kamar Jisung. Angin sore memasuki ruangan yang sedang berduka.
Minho masih berdiam diri , tak tau mau berkata apa dan ngelakuin apa. Hingga tiba tiba badan Minho tergerak sendiri untuk lebih mendekat ke Jisung
"Jisung, ayo bangun. Kamu bangun kita nikah" ucap Minho ditelinga Jisung dengan halus.
Bak mantra yang diucapkan oleh Minho. Jisung yang tertidur pulas perlahan lahan bangun.
Jisung perlahan lahan membuka matanya, menggerakkan tangannnya yang kaku dan berkata
"Bunda, kenapa nangis? " kata Jisung dengan santainya.
"HAAAHHHHHHH!!!! JISUNGGGGGG" bunda Jisung tak percaya sama yanng barusan didengarnya ia pikir itu halusinasi namun tidak.
Jisung nya kini telah sadar, Jisung nya telah bangun dari mimpi, Jisung nya telah membuka mata dan Jisung nya telah bersuara.
Minho melihat Jisung yang telah sadar, memencet bel darurat secara ganas.
"Jisung, gk jadi mati " kata Brian memeluk sang adik yang dia rindukan selama ini.
Tak lama dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Jisung
"Sungguh luar biasa, padahal detak jantung nya sudah berhenti. Tapi, ternyata tuhan berkata lain nak Jisung masih ada didunia ini " ujar sang dokter tak percaya melihat kejadian yang dialaminya
"Jisung, jangan banyak pikiran dulu. Dan mulai sekarang kamu jalan perlahan saja dulu untuk terapi. " saran sang dokter
"iya dok terima kasih "
Dokter pergi berlalu, membiarkan keluarga tersebut bersuka cita atas kembali nya Jisung
"Eh kak Brian, tadi Jisung mimpi kaka bakal cari jodoh kalau Jisung sadar. TEPATI!" kata Jisung penuh penekanan.
"Iya iya. Kamu sabar aja"
Keluarga Lee membiarkan dahulu keluargan Han untuk bersuka cita.
"Ohiya kak Minho juga. "
Minho menunduk ketika Jisung memanggil nya. Ia terlalu takut melihat Jisung yang sekarang, gimana pun Jisung begini karena dirinya.
Bunda Jisung melihat reaksi menantunya itu menyuruh mereka untuk keluar, membiarkan Jisung dan Minho berbicara berduaan tanpa adanya mereka.
"Fiuhh. Jisung kakak minta maaf
Karena kakak Jisung lumpuh
Karena kakak Jisung hampir mati
Kakak bukan cowok yang baik
Kakak bukan cowok yang sempurna
Kakak minta maaf. Hiks-. "Kata Minho penuh penyesalan dan menangis meratapi kesalahan nya.
Chup
Jisung mencium kening Minho
"Kakak ngomong apa sih. Manusia itu gak ada yang sempurna tauk. Dan Jisung lumpuh bukan karena kakak tapi udah takdir. Toh kata dokter bisa sembuh. " tangan Jisung beralih ke sungai yang terbentuk di pipi Minho. Menghapus perlahan air matanya
"Eh kakak, mana janjinya? . Jisung dengar ya kalau kakak mau nikahin Jisung. Tepati," Jisung ngomong sambil menggembungkan pipinya.
Minho teringat dengan ucapannya yang barusan, dan mengeluarkan cincin bertuliskan MH14 yang artinya Minho 14 .
Minho memasang cincin itu ke jari manis mungil milik Jisung.
"tadaa. Kakak juga ada dan tulisan nya JS14 artinya Jisung 14. Kita pasang begini dulu. Tanggal 14 september pas ulang tahun kamu, baru nikah. Pas kamu sembuh. Oke? " kata Minho
"Berarti 4bulan lagi dong? " tanya Jisung
"iya Jisung sayang. "
🔗🔗🔗🔗🔗
Dua bulan kemudian
Perlahan tapi pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
People Toxic | Minsung ✔
FanfictionSequel Dari Couple Toxic S̾t̾a̾r̾t̾ ̾ : ②⑦ Ⓐⓟⓡⓘⓛ ②⓪②⓪ ̾E̾n̾d̾ : ①① Ⓜⓔⓘ ②⓪②⓪