416 31 0
                                    


Seperti kata Minho.

Ia menjaga Jisung untuk sekarang sebagai penebusan dosa

Krukkkkkk

Minho lapar, tapi untungnya mama nya membawakan makan. Kalau tidak, terpaksa Minho tidak makan, Minho takut ninggali Jisung selepas apa terjadi pada Jisung. Pasti pelakunya bakal lakuin apa aja untuk bahayakan nyawa Jisung.

Lagi enaknya menikmati udara angin malam. Pintu kamar terbuka

"Kak bri. Kenapa datang? " tanya Minho heran

"Adek gue kok" jawabnya

Brian duduk disebelah Jisung, mengusap tangan kecilnya yang terpasang infus

"dan lagian, bahaya adek gue sama lo. Yang ada adek gue bunting pas dia lagi begini. Kan lo nafsuan" canda brian

"yaelah bg, masa gue main solo. Jisung kagak gerak kan gk seru" jawab Minho dengan santainya

Brug

"ELU KAGAK BOLEH JAGA JISUNG SENDIRI. NNTIK ADEK GUE BETULAN BUNTING!" kta Brian dengan penuh penegasan

"bang. Canda elah. Tunggu halal dah hehehe" cengir Minho


Bosan sama kesepian Minho menghidupkan televisi yang ada di kamar

Berita terkini

"ditemukan seorang pria dalam keadaan mati mengenaskan di sebuah gang belakang gudang yang sudah lama tak ditempati . Korban ditemukan dengan luka tembaka dikepala sebanyak 10 tembakan, sehingga membuat wajah korban tak diketahui. Namun dari analisa polisi, korban adalah sopir truk yang menabrak pengendara motor dijalan xxx kemarin sore. Bukti ditemukan karena adanya surat rumah sakit dan permintaan maafnya. Dan bukti diperkuat ketika pihak rumah sakit memberi kabar bahwa ada seorang pasien yang kabur"

Klik

Brian mematikan televisi

"Kenapa bg? " tanya Minho heran

"Ho, lu tunggu sini bentar. Gue ambil laptop dan ada sesuatu yang gue harus ambil " brian pergi dengan tergesa gesa

Gak butuh waktu lama Brian datang dengan membawa laptopnya dan temannya

"Bang, lu mau ngapa bawa banyak human? " tanya Minho ketika melihat teman abang ipar nya

"bg, Jisung keadaannya masih begini. Jangan bawa rombongan orang :')" kata Minho sekali lagi.

Soalnya Brian bawa temannya gak nanggung nanggung sekampung. Minho pikir cuma sebijik atau duabijik eh ini malah sekampung njir.

"berisik. He kalian tunggu luar." perintah Brian

"Enak banget jadi ketua. Nyuruh orang seenaknya"

"Ho, lu ingat Nomor plat truk itu? " tanya Brian, matanya masih stay melihat layar laptop

"yah kagak bg, lu pikir otak gue encer kek Jisung. Mana inget begituan. Ultah Jisung aja gue kadang lupa " jawab Minho

Berjam jam Brian berkutik dengan laptopnya.
Hingga akhirnya.

"Ho, gue mau cari pelaku pembunuhan itu. Lu jaga Jisung " katanya sembari memasukkan ho kedalam tas selempang nya.

"Gue ikut " ajak Minho.

Minho yakin bahwa pelaku pembunuhan sopir truk itu pasti ada hubungannya dengan keadaan Jisung yang sekarang. Dan ia juga yakin Brian berpikiran begitu. Sejarah keluarga Han rerata otak encer. Tak heran Jisung yang kelahiran 2000 udah S1 di usia belia . Beda sama Minho yang malas banget buat kuliah, karena paksaan Jisung lah dia Lanjut S2.

"Gk. Lu sini aja. Gue yakin pelaku itu lagi ngincar nyawa Jisung sekarang . Jika dia tau Jisung gak ada yang jaga bisa bisa adek gue bablas kedunia akhirat. " titah Brian

Kan bener perkiraan Minho.

"Ada apa apa cepat kabari gue bg. "

"dan ya, gue udah nyuruh dua org teman gue jagain kalian. Lu kalau mau beli sesuatu nyuruh mereka aja" kata Brian menuju pintu

"Kalian, kalau Minho keluar beli barang kalian aja yang beli jangan dia. Turuti gue" Suruh Brian kedua temannya.

Brian sebenarnya bukan tipe orang yang suka nyuruh ini itu, tapi demi adik tersayangnya dia bakal ngelakuin apa aja.

"Jisung. Ayo donk bangun. Kakak kangen.
Ayo kita jalan jalan. Ayo ketempat yang Jisung suka. Jisung bangun kita nikah deh. Eh gakusah deh. Kakak belum siap diabetes karena kamu. Tunggu kakak siap aja. Jisung. Han Jisung ayo bangun. Hidup kakak hampa " kata minho mengelus rambut kehitaman milik Jisung tangan satunya lagi memegang tangan Jisung yang super duper kecil.




Ditempat lain

"Lu jujur, lu yang buat adek koma? " tanya Brian

"Eng- gue disuruh bang sumpah bang. " jawab pria dihadapan Brian

"Siapa yang nyuruh lu? " tanya nya lagi

"Maaf bg, mati pun kagak gue bilang. "

"lu mau kekerasan? Maaf gue gk segampang itu. Lu bakal tau akibatnya gak ngasih tentang bos lu" ancam Brian

"bg, lu pikir gue takut sama ancaman begitu?
Hah maaf ye" remeh pria tersebut

"besok gak lu kasih tau namanya, siap siap lu dihujat habis habisan dari pacar dan adik lu. Lebih lebih lu bakal diusir dari tempat lu tinggal"

Brian pergi sambil melempar kartu namanya.

Deg

"Lu kenapa gk blg abgnya itu anggota geng njing? Gue gak suka berurusan dengan geng. "











People Toxic | Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang