Bagian 3

35 2 0
                                    

Mohon maaf karena kelamaan gantung😫

Happy reading!❤

***

Calla menatap kesal ke arah Alghar yang duduk di hadapannya, yang sedari tadi menatapnya, dengan tatapan menyebalkan andalannya. Sedangkan Arwan dan Diandra Kakak perempuan Alghar, yang tadi sempat berkenalan dengannya setelah adegan teriak-teriakan dramatis itu, kini sedang asik berbincang. Dia agak curiga, ada hubungan apa Arwan dan Diandra sebenarnya? Kenapa mereka kelihatan sangat dekat? Ingatkan dia untuk menanyakannya nanti pada Arwan, setelah mereka sampai di rumah.

"La, mau es krim nggak? Kata Mas Arwan kamu doyan banget sama es krim, ya?" tanya Diandra tiba-tiba, dia kini hendak beranjak untuk kembali memesan hidangan penutup, karena mereka baru saja selesai menyantap makanan berat.

Calla tersenyum, "Boleh. Kak Diandra mau pesan es krim?" tanyanya ramah.

Diandra mengangguk, "Mau ikut?"

"Ikut," ujarnya cepat, lebih baik ikut dengan Diandra daripada harus terus-menerus berada dalam radius dekat bersama manusia menyebalkan modelan Alghar ini, pikirnya.

Alghar menatap Calla yang terlihat sangat antusias, entah benar-benar senang karena ingin membeli es krim kesukaannya atau karena ingin menghindarinya, dia tidak tahu. Namun yang pasti, otaknya tidak akan tinggal diam menerima ini. Dia harus pintar mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Biar gue aja yang beli, Kak."

Diandra dan Calla yang baru saja hendak beranjak menoleh, menatap Alghar dengan tatapan yang berbeda. Diandra yang menatapnya dengan tatapan bingung, sejak kapan Alghar mau memanggilnya dengan sebutan 'Kak?'. Dan Calla yang menatap Alghar dengan tatapan ingin membunuhnya, kenapa manusia yang satu ini selalu bisa membuat moodnya kembali buruk?

"Lo temenin Mas Arwan aja, biar gue sama Calla yang beli es krim," ujar Alghar lagi, senyuman manisnya kini tersungging di bibir tipisnya.

Lho, tumben. "Nggak apa-apa, La? Kalau kamu yang pergi sama si Al?" tanya Diandra memastikan, karena dia merasa sepertinya Calla tidak menyukai Alghar, entah hanya perasaannya saja atau memang benar adanya begitu.

''Iya, La. Kamu pergi sama Alghar aja, biar kalian tambah akrab," Arwan ikut berujar lalu terkekeh, dia hanya ingin meledek Calla yang tidak pernah mau bersikap santai di hadapan Alghar.

Calla seketika langsung mendengus, pupus sudah harapannya untuk jauh-jauh dari hadapan manusia menyebalkan ini, "Bilang aja Mas Arwan mau berduaan sama Kak Diandra," ketusnya kesal.

Arwan kembali terkekeh saat mendengar jawaban ketus Adiknya, "Bukan, begitu. Habisan Mas gemes lihat kamu sama Alghar. Awas lho, La. Jangan terlalu benci, entar jadi cinta," ledeknya.

"Betul tuh, Mas."

Calla semakin mendelik ketika mendengar jawaban setuju dari Alghar. Bener-bener deh orang ini! Bikin naik darah aja bisanya!

"Udah-udah. Calla kayaknya nggak mau pergi sama elo Al, biar gue aja sama Calla yang jalan. Yuk, La?" Diandra akhirnya berbicara, dia jadi ikut merasa tidak enak karena melihat wajah kesal Calla. Dia jadi penasaran, apa yang sudah dilakukan Adiknya itu kepada Calla sebenarnya?

"Nggak apa-apa, Kak. Aku pergi sama Alghar aja, Kak Diandra di sini aja sama Mas Arwan," ujar Calla akhirnya.

"Nah gitu dong," Alghar langsung tersenyum lebar mendengar perkataan Calla, "Yuk," tangannya tanpa permisi langsung menarik tangan Calla begitu saja, mengajaknya segera beranjak pergi, dan membuat Calla seketika melotot marah menatapnya.

AlgharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang