Wujudmu masih terlihat abu-abu
bayangmu hadir lewat bunga tidur, hanya sebuah ilusi
Kamu si pemilik ragaku, lekaslah redup dalam ilusi,
hadirlah dalam kehakikian.
ditamagdalena25Quotes ini diambil dari salah satu member grup penulis Wattpad.
"Hai, Kenzo ya?" ucap salah satu wanita manis berambut pendek tersenyum menatapnya.
"Iya, siapa ya?" tanyanya bingung menatap wanita yang menghampirinya di tengah-tengah kerumunan teman-temannya.
"Ken, dia pacar mu?" kata Jose menatap teman sekelasnya yang didatangi oleh seorang anak pertukaran pelajar di kelasnya.
"Bukan, diam lah," jawabnya menatap kesal kearah Jose.
Kenzo bangkit dari tempat duduknya kemudian menatap wanita itu. "Ada apa?"
"Nama ku, Mitha. Aku ingin berkenalan dengan mu. Boleh?" tanya Mitha tersenyum lebar menatap Kenzo memperlihat gigi gingsulnya yang menambah kecantikannya.
"Iya, aku Kenzo. Kamu sudah tau nama ku bukan? Pergi lah, kamu menganggu waktu ku." Kenzo menatap dingin kearah wanita itu.
"Baik lah." Mitha menundukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan kerumunan tempat Kenzo dan teman-temannya berkumpul.
Maura sedang berjalan di koridor sekolah sendirian, lalu dia tidak sengaja menabrak bahu Mitha.
"M-maaf, maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja." Maura menatap panik kearah Mitha anak pertukaran pelajar tersebut.
"Tidak masalah. Nama ku Mitha," ucap Mitha tersenyum menatapnya.
"Kamu siswi yang menjalani program pertukaran pelajar ya?" tanya Maura menatap Mitha sambil tersenyum.
"I-iya, kamu tau dari mana?" Mitha menatap Maura.
"Anak-anak membicarakan mu, Mitha."
"Benar kah? Aku tidak mengetahuinya." ucap Mitha menatap Maura.
"Lupakan lah, aku harus ke kelas ku." Maura tersenyum kemudian pergi kembali ke kelasnya.
"Maura, Kamu kelas 12 IPS?" tanya Mitha menatap Maura.
Maura menoleh kearah Mitha kebingungan.
"Bagaimana dia tau?" gumamnya menatap Mitha.
"Baik lah, aku pergi dulu. Pulang sekolah mau ke kafe?" ajak Mitha tersenyum.
"T-tentu," jawabnya tersenyum canggung.
"Ra? Tumbenan kamu keluar kelas?" tanya Kenzo menyeka keringatnya yang membasahi seragam sekolahnya serta pernapasannya yang tidak beraturan akibat bermain bola basket.
"Kenzo?" Mitha tersenyum menatap Kenzo.
"Kalian saling kenal?" tanya Maura menatap keduanya.
"Iya, dia anak baru di kelas ku," jawab Kenzo menatap Mitha.
"Oh begitu, baik lah aku harus ke kelas ku. Sampai jumpa." Maura berlari meninggalkan mereka berdua yang saling bertatapan.
"Kalian berdua tampak akrab, apa kau menyukainya?" Mitha tersenyum menatap Kenzo.
"Dia sahabat ku. Mana mungkin aku menyukainya," jawab Kenzo terkekeh menatap Mitha.
"Begitu rupanya." Mitha tersenyum menatap Kenzo.
Sepulang sekolah
Maura dan Mitha berada di kafe dekat sekolah, lalu duduk disalah satu kursi yang berhadapan langsung ke jalan raya yang lumayan padat.
"Hm ... Ra, aku mau tanya sesuatu ke kamu boleh?" tanya Mitha menatap Maura.
"Tanyakan saja," jawabnya tersenyum.
"Kalian berdua sudah bersahabat sejak kapan?" Mitha menatap Maura dengan tatapan antusias.
"Sejak usia kami 6 tahun, ada apa?" Maura terlihat bingung, karena tidak biasanya orang yang baru dia kenal menanyakan hal seperti itu.
"Kau mengetahui hal yang disukai Kenzo?" Mitha lagi-lagi menanyakan hal yang berkaitan dengan Kenzo.
"Iya, ada apa?" tanyanya lagi.
"Aku menyukai Kenzo sejak pertama kali aku melihatnya," ucap Mitha sambil menundukkan kepalanya.
"Apa? Kau menyukainya?" mata Maura terbelalak kaget atas pernyataan Mitha yang tiba-tiba.
"Iya, kau mau membantu ku?" tanyanya tersenyum menatap Maura.
"Apa?" kata Maura menatap Mitha.
"Bantu aku, agar Kenzo juga menyukai ku." Mitha tersenyum menatap Maura lalu memegang tangan Maura dengan tatapan penuh harapan.
"Apa?" Maura melepaskan tangannya dari Mitha.
"Aku mohon. Ra," ucapnya sambil memohon.
"Baik lah, akan ku bantu." Maura menatap Mitha tanpa ada ekspresi sedikit pun dari wajahnya.
"Terima kasih banyak Ra, kamu baik banget." Mitha tersenyum lebar menatap Maura, memperlihatkan gigi gingsulnya.
Haii gais, makasih ya udah sempetin baca cerita aku 😂.
Jangan lupa vote dan komen ya agar aku semangat bikin ceritanya 😘.
🌼makasih ya🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
MAURA [Proses Revisi]
Novela Juvenil(Belum di revisi) Seharusnya kita berdua lebih baik tidak dipertemukan oleh takdir, Takdir yang membuat ku harus mengalami masa sulit ini. Maura, seorang gadis keturunan inggris-indonesia. Dia mulai mengetahui apa itu patah hati setelah bertemu deng...