Ramadhan: Puasa

4.2K 445 77
                                        

"Ini kenapa semua channel isinya makanan gini sih"

"Namanya juga lagi promosi"

"Ya tapi mesti banget ini isinya makanan semua? Dari pertama komersial break, sampai mau mulai lagi, isinya makanan mulu. Bikin iman gue makin kegoda tau gak" omel Gio yang masih berlanjut dengan menukar-nukar channel TV dari tadi, entah apa yang mau di cari cowok itu.

"Udah, minum aja lo sana. Gak guna juga puasa lo kalau ngomel-ngomel gitu" sinis Noval pada Gio yang tengah guling-guling di bawah yang beralaskan ambal tebal yang ada di depan TV tersebut.

"Gue gak ngomel, Val. Gue lagi menyuarakan pendapat gue" jawabnya tanpa menoleh kebelakang dimana Noval yang sedang duduk disofa memainkan ponselnya.

"Serah lo deh. Cape ngomong sama gentong yang di kasih nyawa"

Gio cemberut tak membalas ucapan Noval tadi.

"Hari ini kenapa panas gini sih. Lo, ngerasa gak, Val?" Timpalnya kembali.

"Hati lo sebenarnya yang panas, Gi. Bukan cuacanya"

"Salah mulu ya Allah, untung lagi puasa. Harus banyak sabar biar makin cakep dan bercahaya guenya" ucapnya songong.

Noval melirik sinis kebawah "gue baru tau kalau sabar bikin cakep"

Gio duduk dari tidurnya dan membalikkan badannya kebelakang "itu tu lo gak gaul. Main lo kurang jauh, pulang lo kurang pagi, Val".

"Serah, Gi, serah. Gue gak peduli" ucap Noval mulai cape menghadapi ke absurd-an cowok itu. 

"Kenapa Bee gak disini aja sih, kan gue bisa semangat puasanya"

"Bee lagi ada acara buka bersama sama teman alumni sekolahnya. Gak kayak, Lo. Gak ada temennya selain gue sama Raka" timpal Noval.

Gio menoleh kebelakang "Gue adain acara buka bersama ntar lo kicep lagi, Val" jawabnya santai.

"Kenapa?"

"Iya, isinya mantan gebetan gue semua. Eh salah, mantan yang ngegebet gue" jawabnya dengan tertawa ngakak.

Noval tak berkomentar kembali, membiarkan Gio dengan sagala kehaluannya.

"Val" rengek Gio kembali.

"Apa lagi sih. Val-Vel-Val-Vel, Lo kalau mau nonton ya nonton aja gak usah berisik. Gak fokus guenya, mbing!" Berang Noval yang mulai habis kesabarannya.

"Dih ngegas" balas Gio cemberut, yang benar-benar tidak dipedulikan oleh Noval lagi.

"Allah, ini kenapa waktu lama banget jalannya sih. Masa dari tadi jam dua mulu. Hauuuuuuuuuus" rengeknya dengan mengguling-gulingkan badannya diatas ambal tersebut.

Ditengah-tengah rengekan Gio itu, tiba-tiba Afka datang dari arah dapur dengan membawa segelas minuman dingin yang berwarna hijau, yang sekeliling gelas tersebut bercucuran dengan air akibat dari ice yang ada dalamnya bergabung dengan minuman itu sendiri lalu duduk tepat disamping Gio.

Melihat itu membuat Gio menelan susah salivanya.

Belum hilang cobaannya dari subuh tadi, mulai dari gak sempet minum saat sahur, terus menghadapi iklan makanan yang ditampilkan di TV terus-terusan, berlanjut dengan waktu yang begitu lama berjalan dan juga begitu panasnya, dan sekarang cobaan apa lagi yang dihadapinya saat ini. Afka dengan santainya minum didepan dirinya dengan imannya hanya tinggal berapa persen itu.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang