Terlihat seorang gadis baru turun dari pesawat nya sambil menyeret koper berwarna hitamnya. Gadis itu memakai celana jeans setengah paha, kaos putih pendek polos dibalut jaket jeans, sepatu sneaker warna putih, memakai kacamata hitam, dan rambutnya yang berwarna hitam agak pirang yang digerai. Lalu ada seorang laki-laki yang menghampirinya. Mereka lalu saling berpelukan.
"Kok sendirian?" tanya gadis itu.
"Bang nadheo ada kelas jadi nggak bisa jemput" jawab laki-laki itu.
"Ya udah, yuk pulang, capek nih" ajak gadis itu.
"Yuk" jawab laki-laki itu sambil menyeret koper gadis itu.
Sesampainya mereka didepan bandara, mereka masuk ke mobil sport warna silver. Diperjalanan tidak ada percakapan diantara mereka karena laki-laki itu fokus menyetir dan gadis itu sibuk ngegame diponselnya.
Setelah 2 jam, mereka sampai didepan gerbang rumah mewah bernuansa putih. Laki-laki itu membunyikan klakson mobil dan pak satpam yang berjaga dirumah itu segera membukakan gerbang. Gadis itu turun dari mobil terlebih dulu dan laki-laki itu akan memarkirkannya ke dalam garasi. Setelah itu, mereka masuk ke rumah bersama-sama.
Ting tong
Ceklek"Eh den Rendy sudah pulang" ucap seorang ibu paruh baya yang tak lain adalah asisten rumah tangga dirumah itu.
"Iya bi" jawab laki-laki itu yang tak lain adalah Rendy Juliansyah, anak majikan dirumah itu.
"Loh ini siapa den?" tanya bibi.
"Ini Briya bi, adek Rendy yang dulu pindah ke London sama Daddy" jelas bang Rendy.
"Owh gitu ya, ya udah den non mari masuk dulu" bibi membukakan pintu dan mereka berdua pun masuk.
"Bang gue ke kamar dulu ya, capek nih" Briya.
"Mandi sono biar nggak bau" bang Rendy.
"Iya bang" Briya naik ke atas karena kamarnya berada dilantai dua rumahnya sambil menyeret kopernya.
Ceklek
Pintu kamar terbuka dan menampilkan sebuah kasur king size dengan sprei putih. Karena tidak suka dengan spreinya, Briya pun menggantinya dengan sprei bernuansa biru bermotif chelsea, klub sepakbola Inggris favoritnya. Selesai mengganti sprei, dia pun segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
30 menit kemudian, Briya selesai mandi dan memakai sweater berwarna merah maroon dan celana jeans setengah paha. Kemudian dia pun turun ke bawah.
Saat turun dari tangga dia....."Bang eo!" teriak Briya dari atas tangga. Bang eo adalah panggilan kesayangan untuk bang nadheo.
Bang nadheo yang sedang minum pun tersedak karena terkejut dengan ulah adiknya.
"Uhuk-uhuk, apaan sih dek, baru dateng udah bikin rusuh aja" bang nadheo kesal.
Lalu Briya duduk disofa samping kanan bang nadheo.
"Emangnya bang eo nggak kangen apa sama Briya, padahal Briya kangen banget sama bang eo" Briya sambil memeluk bang nadheo.
"Kangen dong, 1 taun kamu di London ninggalin abang mu ini yang ganteng" ucap bang nadheo dengan pedenya.
"Idih, dari dulu emang nggak pernah berubah ye, masih aja pedenya tingkat dewa, tapi bang eo emang ganteng sih" Briya sambil memainkan ibu jari milik bang nadheo. Itu adalah kebiasaannya dari kecil.
"Elo juga, masih aja mainin ibu jari gue, gue pikir setelah dari London, kebiasaan mu ini bakal ilang, ternyata masih tetep aja" bang nadheo yang sudah hafal dengan kebiasaan adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My King Valeron (SELESAI✅)
Teen Fiction"Gue mau, lo jadi milik gue" Valeron "M..maksud lo?" Briya "Iya, sekarang, lo milik gue, gue milik lo" Valeron sambil menggenggam tangan Briya "Em...gimana ya" Briya "Gue gak minta pendapat lo, pokoknya, sekarang lo milik gue" ucap Valeron di teling...