Senandung

143 17 8
                                    

1 minggu setelah turnamen.
Kegiatan belajar mengajar kembali seperti biasa.

Kelas X IPS 2.

"Hello epribadeh, Marselino yang tamvan paripurna kambek, mana sambutannya nih" teriak Marselino.

"BERISIK" siswa yang sudah di kelas.

"Wadaw, kompak amat, lagi latian paduan suara ya, kok gue gak diajak sih" Marselino dengan tampang sok polos. Mereka semua melirik Marselino seperti hendak memakannya.

"Wes selow semuanya, gue becanda bambank" Marselino duduk di bangku sebelah Daffa.

Mereka kembali ke aktivitas nya masing-masing, ada yang tidur, ada yang ngegame, ada yang jadi orkes dadakan, dan masih banyak lagi. Lalu, Briya dan teman-temannya masuk ke kelas. Mereka langsung duduk di bangku masing-masing.

Kringgggg
Bel masuk berbunyi dan semua siswa masuk ke kelas masing-masing. Suasana kelas X IPS 2 masih tetap sangat ramai hingga seorang guru masuk ke kelas mendadak kelas hening.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan siswa baru, silahkan perkenalkan diri kamu" ucap bu Ranti, wali kelas X IPS 2. Seorang siswa laki-laki masuk ke kelas dan membuat seluruh pasang mata para siswi melihat ke arahnya.

"Kenalin, nama gue Reanold Argadhana Samudra, panggil gue Rean" ucap siswa baru itu.

"Baiklah, sekarang kamu duduk di sebelah cecen, cecen angkat tangan kamu" cecen yang duduk di bangku belakang Briya dan Valeron mengangkat kedua tangannya.

"Lu ngapa angkat tangan cen?" tanya Nevin yang duduk di bangku samping cecen.

"Lah tadi katanya suruh angkat tangan, ya gue angkat tangan gue lah" ucap cecen membuat seluruh siswa menepuk jidat mereka.

"Maksud saya itu angkat tangan kanan kamu gitu, bukan angkat kedua tangan kamu I Made Putra Kaichen" ucap guru.

"Oh gitu ya bu, hehehehe" cecen malah nyengir dan menurunkan tangan kirinya.

"Ya sudah Rean, kamu duduk disamping cecen ya" bu Ranti.

Rean mengangguk dan duduk di bangku sebelah cecen.

"Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu, kalian jangan ribut ya" bu Ranti.

"Iya bu" all.

"Kenalin, gue I Made Putra Kaichen, panggil aja cecen" cecen mengulurkan tangannya ke Rean.

"Iya, gue Rean" Rean menjabat tangan cecen.

"Salken bro, gue Nevin"

"Kalo gue Daffa"

"Iya" Rean.

Nevin dan yang lainnya berbincang-bincang dengan Rean. Sementara, Briya memasang earphone ditelinga nya dan memutar lagu. Tiba-tiba, Valeron mengambil salah satu earphone Briya dan memasangkannya ke telinganya.
Briya memutar lagu Pura-pura Lupa-Mahen

Pernah aku jatuh hati
Padamu sepenuh hati
Hidup pun akan ku beri
Apa pun kan ku lakui

Tapi tak pernah ku bermimpi
Kau tinggalkan aku pergi
Tanpa tau rasa ini
Ingin rasa ku membenci

Tiba-tiba kamu datang
Saat kau telah dengannya
Semakin hancur hatiku

Jangan datang lagi cinta
Bagaimana aku bisa lupa
Padahal kau tau keadaannya
Kau bukanlah untukku

My King Valeron (SELESAI✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang